HSBC Memperluas Pasar di Tiongkok dan Asia Di Tengah Kritikan dari AS Serta Inggris

oleh Fan Yu

Setelah bersekutu dengan Komunis Tiongkok, kini  tidak ada jalan kembali ke asal. Meski Diterpa kritikan di Inggris dan Amerika Serikat, dikarenakan mendukung UU keamanan nasional yang dipaksakan kepada Hong Kong oleh  Komunis Tiongkok, kini raksasa perbankan global, HSBC memperkuat komitmen di pasar Tiongkok dan Asia.

HSBC yang berbasis di London mengumumkan selama pendapatan kuartal-keempat pada 23 Februari, bahwa pihaknya akan mempercepat “poros ke Asia”. Langkahnya dengan mengurangi kehadiran ritelnya di Amerika Serikat. Bank itu berinvestasi miliaran dalam menumbuhkan jejaknya di seluruh Asia, termasuk Tiongkok Daratan, Hong Kong, Singapura, dan India.

Peter Wong, Kepala Eksekutif HSBC di wilayah Asia Pasifik, menguraikan investasi sebesar USD 6 miliar di Asia selama lima tahun ke depan, dengan fokus untuk menumbuhkan manajemen kekayaan dan bisnis grosir internasional.

HSBC menekankan Hong Kong, Tiongkok Daratan, India, dan Singapura, sebagai pendorong utama pertumbuhan di masa depan, menurut sebuah presentasi di bulan Februari kepada para investor.

HSBC mengirimkan beberapa eksekutif senior ke wilayah Asia Pasifik untuk memimpin upaya tersebut.

Beberapa eksekutif senior tersebut cenderung pindah ke Hong Kong termasuk co-kepala perbankan  dan pasar global Greg Guyett, kepala eksekutif perbankan komersial global Barry O’Byrne, dan kepala eksekutif perbankan kekayaan dan pribadi Nuno Matos, menurut laporan Financial Times mengutip orang-orang yang mengetahui rencana HSBC.

Bersamaan dengan rencananya untuk memperluas kehadirannya di Asia, HSBC juga melakukan penghematan dari pasar Amerika Serikat. HSBC akan menjual atau menutup sekitar 150 cabang bank komersial di Amerika Serikat, menurut sebuah laporan Reuters.

Keluarnya HSBC dari pasar Amerika Serikat menandai akhir upaya selama bertahun-tahun untuk memperbaiki badan ritel Amerika Serikat yang sedang berjuang. Tahun lalu, HSBC sudah menutup hampir 100 cabang.

Secara keseluruhan, HSBC melaporkan hasil-hasil keuangan tahun 2020 yang relatif buruk, yang didorong oleh dampak negatif dari pandemi virus Komunis Tiongkok. Pendapatan untuk tahun 2020 adalah usd 50,4 miliar, turun 10 persen dari pendapatan untuk tahun 2019. Laba sebelum pajak turun 34 persen menjadi usd 8,8 miliar, menurut laporan strategis HSBC setahun penuh 2020

Memperkuat Komitmen di Tiongkok

HSBC telah menuai kritik dari para anggota parlemen Amerika Serikat dan Inggris. Pasalnya, mendukung kebijakan Partai Komunis Tiongkok. Selain itu, memfasilitasi penindasan Beijing terhadap para pembangkang politik.

Tahun lalu, HSBC mengesahkan “undang-undang keamanan nasional” yang kontroversial di Hong Kong, sebuah hukum yang diberlakukan di Hong Kong oleh Beijing. Undang-undang itu akan digunakan untuk  menghancurkan perbedaan pendapat politik dengan aturan satu-partai oleh Beijing.

Akhir tahun 2020, HSBC membekukan rekening bank Ted Hui, seorang mantan bekas anggota parlemen pro-demokrasi Hong Kong. Ia  kini berada  di pengasingan, dan rekening-rekening dari pendeta gereja Good Neighbor North District, sebuah gereja yang diketahui pernah bekerja sama  dengan para pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong. 

Dan, di tahun 2017 lalu, HSBC juga menolak untuk membuka sebuah rekening bank pribadi milik artis Ai Weiwei, seorang pembangkang politik Tiongkok.

CEO HSBC, Noel Quinn, menjadi pembicara di sidang komite luar negeri parlemen Inggris pada bulan Januari mengenai pembekuan rekening-rekening para pembangkang oleh pihaknya. Noel Quinn berdalih, keputusan menutup rekening Hui  murni dikarenakan kebutuhan untuk mematuhi hukum setempat.

Mengingat sejarah HSBC — dan persaingan perbankan yang ketat di Amerika Serikat dan Eropa — masuk akal bagi HSBC untuk melakukan “semua” di Tiongkok, dan lebih luas lagi, Asia pada umumnya. 

Tidak ada salahnya Carrie Lam,  Kepala Eksekutif Hong Kong, baru-baru ini memuji HSBC dan mengatakan ia akan  “cinta” kepada HSBC untuk memperluas kehadirannya di Hong Kong. Meskipun Carrie Lam cenderung menyambut bisnis apa pun untuk berkembang di Hong Kong, setelah kekacauan politik baru-baru ini yang melemahkan status Hong Kong sebagai pusat bisnis global.

HSBC semakin berfokus pada Asia, bahkan sebelum percepatan strategi “poros ke Asia.” 

Lima belas tahun yang lalu,  kontribusi pendapatan HSBC adalah beragam, di mana Eropa menjadi pemicu terbesar, diikuti oleh Amerika Utara dan Asia, menurut penelitian oleh Financial Times. 

HSBC juga memiliki sebuah waralaba Amerika Selatan yang kecil. HSBC merupakan sebuah  bank global sejati. Pada tahun 2019, Asia — sebagian besar Tiongkok Raya — menghasilkan lebih banyak dari 50 persen pendapatannya, diikuti oleh Eropa, dan keberadaan HSBC di Amerika Utara dan Amerika Selatan telah menyusut secara dramatis.

HSBC tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

Menggambarkan Kemarahan Komunis Tiongkok

Di Tiongkok Daratan, sikap patuh HSBC terhadap Partai Komunis Tiongkok belum langsung terbayar.

HSBC dikritik oleh media pemerintah Tiongkok. Dikarenakan, membantu dalam penangkapan Kepala Keuangan Huawei dengan profil-tinggi yaitu Meng Wanzhou. 

Investigasi internal HSBC terhadap Kepala Keuangan Huawei mengungkap, kesepakatan-kesepakatan yang diduga raksasa teknologi itu dengan Iran, yang akhirnya menyebabkan penangkapan Meng Wanzhou di Kanada.

Jaksa penuntut Amerika Serikat menuduh bahwa Meng Wanzhou menipu HSBC dan bank-bank lain, dengan salah menggambarkan hubungan Huawei dengan beberapa perusahaan depan yang didirikan untuk berbisnis dengan Iran, yang melanggar sanksi Amerika Serikat.

Tetapi, Partai Komunis Tiongkok mengklaim bahwa HSBC mungkin telah “memasang jebakan” untuk menjerat Meng Wanzhou, menurut sebuah tajuk rencana tahun 2020 di outlet yang dikelola corong partai Komunis Tiongkok, Global Times.

Mengingat bahwa Meng Wanzhou masih dalam tahanan rumah di Vancouver, kemungkinannya kecil bahwa HSBC memiliki banyak niat baik dengan Partai Komunis Tiongkok saat ini. 

Di bulan Februari, Meng Wanzhou menggugat HSBC di sebuah pengadilan Hong Kong dalam upaya mendapatkan dokumen-dokumen, tim pembelanya yakin dapat melawan ekstradisi Amerika Serikat.

Wong, Kepala Eksekutif HSBC di kawasan Asia, adalah anggota penasihat politik bagi tubuh Partai Komunis Tiongkok, menurut Financial Times. Ia rupanya berperan penting dalam menyelesaikan keretakan antara HSBC dengan Beijing, itu setelah penangkapan Meng Wanzhou.

Ke depan, HSBC cenderung menemukan dirinya terjebak di tengah-tengah keretakan politik antara rezim Tiongkok dengan Barat. 

Baik Amerika Serikat maupun Eropa, telah tumbuh menjadi semakin sebagai corong  rezim Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, dan Beijing telah menunjukkan bahwa ia tidak mau mundur. Dalam sidang parlemen pada bulan Januari, beberapa anggota parlemen mengemukakan kemungkinan HSBC dipecah menjadi dua, sebuah gagasan bahwa CEO Quinn  dibubarkan.

Ada kemungkinan lebih banyak tekanan dari pihak Tiongkok. Di bulan Januari, Beijing mengeluarkan aturan baru untuk mengizinkan pengadilan Tiongkok menghukum perusahaan-perusahaan global yang beroperasi di Tiongkok untuk mematuhi hukum dan sanksi asing yang “tidak dapat dibenarkan.” Kalaupun tidak mau, HSBC boleh saja memaksa untuk memihak dalam waktu dekat.

Dan, mengingat keputusan politik dan bisnisnya baru-baru ini, adalah menjadi semakin jelas pihak mana yang akan dipilih HSBC dalam konfrontasi ini. (Vv)

Keterangan Foto : Pejalan kaki berjalan melewati logo HSBC di Hong Kong pada 21 September 2020, dalam sebuah file foto. (Isaac Lawrence / AFP melalui Getty Images)