Wabah tikus di Australia tidak menunjukkan tanda-tanda mereda ketika penduduk yang putus asa menemukan ribuan hewan pengerat mati di rumah mereka setelah hujan lebat.
Hujan deras dan ramalan banjir yang berbahaya di seluruh New South Wales telah menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi infestasi tikus yang tidak terkendali untuk menyebar ke seluruh negara bagian.
Seorang penduduk yang frustrasi di kota barat tengah Dubbo membagikan gambar ratusan tikus yang mati yang ditangkap di jaring ikan pada hari Kamis (18/3).
“Bagaimana cara menggunakan jaring ikan Anda? 500 tikus ditangkap tadi malam,” tulis Matt Hanson di Facebook.
Hanson mengatakan situasinya semakin ‘luar biasa’ setelah tetangganya Bradley Wilshire menangkap hewan pengerat menggunakan 12 perangkap ember di sekitar properti.
Hujan deras membuat warga lain yang marah di Elong Elong dekat Dubbo berbagi gambaran yang mengganggu tentang tikus mati yang membusuk di tangki airnya.
“Ini dari tangki air saya hari ini setelah hujan yang kami gunakan untuk air minum rumah kami,” Louise Hennessy berbagi online.
“Saya benar-benar membersihkannya satu minggu yang lalu dan itu penuh dengan bulu tikus yang menggumpal.”
Penduduk setempat lainnya memposting gambar tikus yang dia temukan di kolam renangnya.
“Saya tidak membiarkan anak-anak saya berenang di kolam selama berminggu-minggu,” katanya.
Gambar yang mengganggu muncul setelah tiga pasien rumah sakit digigit tikus di fasilitas di kawasan New South Wales.
Para pasien menerima gigitan kecil di fasilitas di Tottenham, Walgett dan Gulargambone, NSW Health mengkonfirmasi.
NSW Western Area Health Service juga telah melaporkan kasus leptospirosis – penyakit langka yang dapat menyebabkan gagal ginjal dan meningitis – akibat tikus yang tinggal di rumah.
Wabah tikus tidak hanya mempengaruhi kesehatan warga, tapi juga mata pencaharian mereka.
Petani NSW sedang meminta tindakan segera dari pemerintah karena wabah tikus terus merusak tanaman dan menghancurkan jerami yang disimpan. (yn)
Sumber: dailymail
Video Rekomendasi:
