Ahli Transplantasi Organ Tubuh di Tiongkok Bunuh Diri, Tinggalkan Jejak yang Tidak Etis

China Insider – The Epoch Times

Sebuah sumber memberitahu grup media The Epoch Times bahwa Zang Yunjin yang berusia 57 tahun adalah Kepala dan Pendiri Pusat Transplantasi Organ di Rumah Sakit Afiliasi Universitas Qingdao. Ia diketahui  bunuh diri dengan meloncat dari sebuah gedung yang tinggi pada 26 Februari silam. 

Zang Yunjin adalah salah seorang ahli transplantasi hati yang paling terkenal di Tiongkok dan telah memenangkan sebuah daftar panjang gelar, penghargaan dan kehormatan serta ditempatkan di Aula Ketenaran Dokter-Dokter di Tiongkok.

Zang Yunjin pernah bekerja di Rumah Sakit Polisi di Beijing. Pada Februari 2014, ia dipindahkan ke kota Xindao, Provinsi Shandong di mana ia mendirikan pusat transplantasi organ bersama dengan timnya dari Beijing. 

Pada akhir tahun 2014, rezim Komunis  Tiongkok menyatakan bahwa Tiongkok akan berhenti menggunakan organ-organ dari para narapidana yang dieksekusi dan bahwa donasi sipil secara sukarela adalah satu-satunya sumber organ bagi transplantasi di Tiongkok sejak 1 Januari 2015. 

Namun, Zang Yunjin secara terbuka mengklaim bahwa angka organ-organ yang disumbangkan di kota Xindao memasuki jalur paling cepat sejak pusat transplantasi organ yang didirikannya pada tahun 2014. 

Zang Yunjin memberi pernyataan ini saat berpidato di hadapan lebih dari 200 ahli dari Tiongkok, Spanyol, Iran dan Brazil pada Konferensi Kedokteran Internasional. 

Zang Yunjin menjelaskan sebuah Tim Organisasi Proses Pengadaan Organ-Organ Manusia di rumah sakit tempat ia bekerja. Tim tersebut mengidentifikasi dan mentransfer semua donor yang berpotensi ke rumah sakit tersebut untuk menampilkan penilaian-penilaian kematian otak, mengoptimalkan organ-organ donor setelah kematian otak dan membuat persiapan-persiapan untuk operasi transplantasi, kemudian para ahli bedah memulai mengeluarkan organ tersebut dan melakukan operasi transplantasi sesegera mungkin setelah donor dinyatakan meninggal. 

Zang Yunjin mengklaim bahwa Tim Organisasi Proses Pengadaan Organ-organ Manusia miliknya adalah unik di Tiongkok dan diberi nama Model Xindao. Namun, ia tidak merinci asal donor-donor yang berpotensi digunakan. 

World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG) atau Organisasi Dunia untuk Investigasi Penganiayaan terhadap Falun Gong  berdasarkan penyelidikannya lebih dari 10 tahun lalu menunjukkan bukti-bukti yang sangat banyak yang membuktikan kumpulan donor organ hidup yang luar biasa banyak masih ada sejak penganiayaan brutal terhadap para praktisi Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok yang dimulai sejak 1999.

Organisasi tersebut menerbitkan ratusan laporan penyelidikan mengenai panen organ di Tiongkok di situs web nya www.upholdjustice.org, karier Zang Yunjin di bidang transplantasi organ telah berkembang sejak tahun 2000 dan kebetulan bertepatan dengan kedaruratan tindakan kriminal Partai Komunis Tiongkok dalam memanen organ hidup-hidup secara paksa dari para praktisi Falun Gong. 

Oleh karena itu Zang Yunjin dikenal sebagai salah seorang penting yang dicurigai oleh Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Terhadap Falun Gong. Partai Komunis Tiongkok memulai kampanye penganiayaan praktisi Falun Gong di seluruh Tiongkok pada Juli 1999 silam. 

Segera setelah itu, ratusan hingga ribuan praktisi Falun Gong secara ilegal ditahan di pusat-pusat penahanan, penjara dan kamp-kamp kerja paksa. Pada September 1999, Zang Yunjin mulai mempelajari pembedahan transplantasi di Institut Transplantasi Thomas E. Starzl di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh berkat bantuan dan dana pemerintahan Tiongkok. 

Pada Desember 2020, Zang Yunjin dilaporkan kembali ke Tiongkok tiga bulan lebih awal daripada yang dijadwalkan karena kebutuhan Tiongkok yang mendesak akan dokter-dokter transplantasi hati. 

Sejak tahun 2000, Partai Komunis Tiongkok meningkatkan penganiayaan massal terhadap praktisi Falun Gong. Ribuan praktisi Falun Gong ditahan dan dipenjara secara sewenang-wenang. Pada saat yang sama, pembedahan transplantasi di Tiongkok menunjukkan pertumbuhan jumlah pembedahan transplantasi yang luar biasa. 

Zang Yunjin berpartisipasi dalam lebih dari 2.600 transplantasi hati setelah kembali ke Tiongkok dari Amerika Serikat. Menurut Baidu, situs web  Tiongkok, Zang Yunjin menempati peringkat pertama dalam volume transplantasi hati di Tiongkok. 

Zang Yunjin adalah ahli transplantasi hati kelima di Tiongkok yang diketahui bunuh diri selama 15 tahun terakhir. 

Pada 4 Mei 2007, Li Baochun, seorang ahli bedah ginjal Tiongkok yang top di di Rumah Sakit Shanghai, di Shanghai, bunuh diri dengan meloncat dari jendela di lantai 12 gedung rumah sakit tersebut. Saat itu ia berusia 44 tahun. 

Satu orang dalam mengungkapkan bahwa lantai 12 tersebut adalah tempat Li Baochun melakukan banyak transplantasi ginjal dan bahwa Li Baochun telah mencari terapi untuk mengobati depresi hebat yang dideritanya yang merupakan penyebab kematiannya. Karena Li Baochun adalah seorang ahli medis yang terkenal, media Tiongkok segera melaporkan kematiannya, tetapi semua laporan itu dihapus dari internet dalam beberapa hari. 

Selain itu, Li Leishi, seorang godfather ahli transplantasi hati di Tiongkok, juga bunuh diri pada bulan Maret 2010 setelah ia masuk dalam daftar sebagai seorang yang dicurigai memanen organ oleh WOIPFG. Jiang Shuxin, ahli transplantasi hati lainnya yang terkenal di Provinsi Shandong, bunuh diri di rumahnya pada Oktober 2013. 

Zang Sherlin, seorang ahli transplantasi ginjal di Pusat Kanker di Shanghai, bunuh diri dengan meloncat dari jendela lantai delapan tempat ia praktik pada Maret 2014. Menurut  WOIPFG, semua ahli bedah ini dicurigai berpartisipasi dalam tindak kriminal memanen organ hidup-hidup dari para praktisi Falun Gong.  (Vv)

Keterangan Foto : Praktisi Falun Gong memeragakan adegan pengambilan organ di Tiongkok. (Xiaoyan Sun / The Epoch Times)

https://www.youtube.com/watch?v=ada9MW7u-AA