Kapal Kargo Iran Meledak di Laut Merah, Pejabat AS : Israel yang Melakukan

oleh Li Zhaoxi 

Beberapa media Iran menunjukkan foto api dan asap dari sebuah kapal yang terbakar di Laut Merah, tetapi mereka tidak mengetahui kerusakan spesifik serta kondisi korbannya. Hingga Selasa (6/4) malam, belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel.

Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada The New York Times, pihak Israel telah memberitahu Amerika Serikat bahwa militernya telah menyerang kapal “Savez ” sekitar pukul 7:30 pagi waktu setempat.

Pejabat AS tersebut mengatakan bahwa, Israel mungkin telah menunda serangan terhadap kapal kargo Iran itu karena menghindar dari kapal induk AS Dwight D. Eisenhower yang ditempatkan di daerah tersebut. Pejabat itu mengatakan bahwa, ketika “Savez” meledak, jaraknya dengan “Eisenhower” hanya sekitar 200 mil laut.

“Saviz” semestinya digolongkan sebagai kapal kargo, tetapi sebenarnya itu adalah kapal militer pertama yang diserang dalam pertempuran berskop kecil antara Israel dengan Iran.

Insiden terjadi kebetulan terjadi pada hari pertama, dimulainya kembali perundingan perjanjian nuklir Iran. Pada hari Selasa, Iran mengadakan pertemuan dengan Jerman, Tiongkok, Prancis, Inggris, dan Rusia di ibukota Austria, Wina untuk membahas pemulihan perjanjian nuklir Iran era Obama.

Di hari itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa, Israel akan melindungi diri dari ancaman Iran dalam konteks negosiasi tidak langsung antara Iran dan kekuatan dunia.

Presiden AS Biden berencana untuk memulihkan perjanjian nuklir antara Amerika Serikat dengan Iran. Israel khawatir, pemerintahan baru Washington akan memiliki sikap yang lebih lemah terhadap Iran daripada mantan Presiden Trump. Itu karena Israel menganggap Iran adalah rezim teroris yang tidak bisa bekerja sama.

Benjamin Netanyahu pada Rabu (7/4), kembali memperingatkan bahwa, jika perjanjian nuklir yang dicapai antara kekuatan dunia dan Iran akan mengakibatkan Teheran memperoleh senjata nuklir, maka Israel tidak akan terikat oleh perjanjian tersebut.

“Sejarah memberitahu kita bahwa kesepakatan seperti itu dengan rezim ekstremis tidak ada gunanya, Kepada teman-teman kita, saya katakan : Tidak salah lagi. membuat kesepakatan dengan Iran akan membuka jalan bagi senjata nuklir,” kata Netanyahu. 

Israel dan Iran selama bertahun-tahun terlibat dalam konflik di Timur Tengah, tetapi konflik itu terutama terjadi di darat dan udara. Dalam dua tahun terakhir, konflik berskala kecil mulai terjadi di front maritim, seperti serangan terhadap kapal di Laut Tengah dan Laut Merah. (sin)