Kepolisian Shaanxi Tolak Keluarga Temui Pengacara HAM Gao Zhisheng, yang Diduga Telah Dibunuh

oleh Hong Ning

Pengacara hak asasi manusia Tiongkok Gao Zhisheng telah dihilangkan secara paksa oleh pihak berwewenang selama 1.139 hari. 

Baru-baru ini, muncul berita bahwa Biro Keamanan Umum Shaanxi Yulin menolak anggota keluarga yang mencoba untuk menemui Gao Zhisheng tetapi ditolak dengan alasan hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat sedang tegang. Geng He, istri Gao Zhisheng mengatakan bahwa dirinya menduga Gao Zhisheng mungkin sudah meninggal dunia karena penyiksaan.

“Di mana Gao Zhisheng ?” Kepada reporter grup media Epoch Times.

Geng He mengatakan bahwa keluarga Gao Zhisheng belum menerima pemberitahuan dari pihak berwenang baik secara tertulis atau lisan selama 1.139 hari Gao yang entah masih hidup atau mati.

“Keluarga sering bertanya kepada Biro Keamanan Umum Yulin dan Biro Keamanan Umum Kabupaten. Mereka semua saling menghindar dan terus berdalih, sebentar bilang Gao ditahan di Beijing, sebentar mengatakan ditahan di Yulin, dan sebentar mengatakan ditahan di kampung halaman Gao”, kata Geng He. 

Tahun lalu, keluarga meminta untuk bertemu dengan Gao Zhisheng, pihak berwenang menolak dengan alasan masih COVID-19. Tetapi dalam dua hari terakhir, dalih mereka menolak keluarga bertemu adalah hubungan Tiongkok dengan Amerika Serikat sedang tegang.

“Saya tidak tahu mentalitas seperti apa yang mereka miliki. Mereka tidak bersedia memberitahu keluarga di mana Gao Zhisheng berada. Jadi sekarang aku bertanya-tanya apakah Gao Zhisheng sudah meninggal ? Jadi mereka dengan sengaja mencari-cari alasan seperti ini untuk membohongi kita ?”

Geng He berharap dapat mengungkapkan tuntutan berikut melalui media grup Epoch Times :

“Jika Gao Zhisheng benar sudah meninggal dunia, saya meminta Partai Komunis Tiongkok untuk mengembalikan abu Gao Zhisheng demi kemanusiaan.”

“Saya telah membesarkan kedua anak saya dan sekarang saya bertekad untuk kembali ke daratan Tiongkok dan masuk penjara bersama suami saya Gao Zhisheng. Saya telah meminta Kedutaan Besar Tiongkok untuk mengeluarkan visa agar saya bisa masuk ke Tiongkok sesuai dengan perjanjian konsuler Amerika Serikat dengan Tiongkok.”

“Saya tegaskan sikap saya bahwa saya tidak akan menyerah, saya ingin melihat orangnya jika masih hidup, dan melihat jenazahnya jika ia sudah meninggal. Jika kedua permintaan sederhana ini tidak dapat dipenuhi, saya berhak untuk mengambil langkah berikutnya!”

“Tanpa pemberitahuan kepada keluarga, tidak diperkenankan bertemu, tidak diberi izin untuk pulang dan tidak boleh melihat ….. Saya hanya bisa bertanya-tanya apakah Gao telah disiksa sampai meninggal dunia. Pokoknya saya mau melihat orangnya jika masih hidup, dan melihat jenazahnya jika ia sudah meninggal.”

Pengacara Gao Zhisheng dikenal sebagai pengacara Tiongkok yang berhati nurani. Dia pernah ditunjuk sebagai pengacara yang mewakili kasus-kasus sensitif seperti kasus Falun Gong dan insiden Shanwei Dongzhou. 

Berkenaan dengan kasus Falun Gong, Gao Zhisheng secara pribadi menyelidiki dan mempelajari penganiayaan di seluruh negeri. Dari akhir tahun 2004 hingga 2005, dia menulis dan mengirim tiga surat terbuka kepada Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao, yang mengungkap penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong dalam kamp kerja paksa berdasarkan data investigasi tangan pertama.

Gao Zhisheng meminta otoritas Hu Jintao dan Wen Jiabao, berharap mereka menghadapi masalah serius yang ada dan segera menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong. Akibatnya, pengacara Gao Zhisheng  ditangkap di rumah saudara perempuannya di Provinsi Shandong pada tahun 2006.

Setelah itu, Gao Zhisheng berulang kali diganggu dan diculik ala gangster oleh pihak berwenang dan petugas Kantor 610. Dia mendapat perlakuan berupa “penyiksaan yang diluar batas kemanusiaan”.

 Istri dan anak-anaknya juga diintimidasi, mendapat caci makian, bahkan diancam akan dibunuh. Pada tahun 2009, Geng He terpaksa melarikan diri ke Amerika Serikat bersama anak-anaknya.

Setelah Geng He berhasil melarikan diri ke luar negeri, Gao Zhisheng dibawa pergi oleh polisi dari rumahnya di Shaanxi pada 4 Februari 2009. Ia kehilangan kontak dengan dunia luar selama hampir dua tahun. Sampai bulan April 2010 Gao baru muncul sebentar di Beijing untuk menerima wawancara dengan Associated Press. 

Dalam buletin berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh komunis Tiongkok pada 16 Desember 2011 disebutkan bahwa pihak berwenang telah mengirim kembali Gao Zhisheng ke tahanan untuk menjalani hukumannya selama 3 tahun. 

Setelah itu, Gao Zhisheng  hilang lagi selama 22 bulan. Pada tahun 2014, Gao Zhisheng menjadi tahanan rumah setelah dibebaskan dari penjara. Namun kembali menghilang pada 13 Agustus 2017, dan sampai saat ini keberadaannya masih belum diketahui. (sin)