Rusia Rencanakan Tutup Sebagian Laut Hitam Selama 6 Bulan, Larang Kapal Asing Masuk

NTDTV.com

Kantor Berita Rusia “RIA” mengutip laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang memberitakan tentang hak lintas bagi kapal-kapal perang asing dan “kapal resmi lainnya”, di 3 lokasi yang terletak di pesisir sepanjang Semenanjung Krimea Laut Hitam akan ditangguhkan sementara waktu mulai 24 April hingga 31 Oktober 2021. Akan tetapi, penutupan tidak akan memengaruhi lalu lintas kapal di Selat Kerch.

Penutupan ini akan berpengaruh terhadap lalu lintas di ujung barat Krimea, pantai selatan dari Sevastopol hingga Hurzuf, dan Selat Kerch yang memisahkan Rusia dari Semenanjung Krimea.

Isu penutupan Laut Hitam menjadi sorotan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Juru bicara dari Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebutkan dalam sebuah pernyataan, bahwa tindakan Rusia melanjutkan operasi militer di Semenanjung Krimea, Laut Hitam, dan Laut Azov, telah menimbulkan ancaman lebih lanjut terhadap kemandirian Ukraina dan membuat kawasan itu menjadi tidak stabil. 

NATO menghimbau Rusia agar segera menenangkan, menghentikan perilaku provokatif, dan mematuhi komitmen internasional.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby mengatakan bahwa Rusia berencana untuk memblokir Laut Hitam hingga bulan Oktober, dengan alasan sedang mempersiapkan latihan militer. Namun demikian, Rusia memiliki sejarah memprovokasi kapal-kapal Ukraina dan menghalangi lalu lintas maritim di Laut Hitam, terutama di sekitar Selat Kerch. Kirby menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat sangat mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Laut Azov adalah laut antarbenua yang terhubung ke Laut Hitam melalui Selat Kerch di ujung timur Semenanjung Krimea. Bagi Ukraina, pentingnya Selat Kerch terletak pada ekspor produk biji-bijian dan baja.

Sebelumnya Ukraina dapat melewati Selat Kerch dengan bebas, tetapi setelah Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014, Rusia mengklaim memiliki kendali penuh atas jalur air ini.

Pada tahun 2018, Rusia menahan tiga kapal Ukraina di Selat Kerch dengan alasan pelanggaran perairan. Sejak saat itu, Selat Kerch menjadi lokasi konflik.

Beberapa pekan lalu terjadi kontak senjata yang sengit di bagian timur Ukraina, antara pasukan pemerintah Ukraina dengan separatis pro-Rusia. Rusia telah menempatkan puluhan ribu orang tentara di perbatasan utara dan timur Ukraina dan Semenanjung Krimea. Minggu ini, mereka juga akan melakukan latihan di Laut Hitam.

Amerika Serikat sebelumnya berencana mengirim dua kapal perang ke Laut Hitam pada 14 dan 15 April untuk menunjukkan dukungannya kepada Ukraina. Namun demikian, media Turki melaporkan pada 15 April bahwa Amerika Serikat telah membatalkan rencananya tersebut. (sin)