Sejumlah Negara Hentikan Penerbangan dari India yang Dilanda Terjangan Badai Epidemi

Caden Pearson

Australia memutuskan seluruh penerbangan penumpang langsung dan tidak langsung dari India, karena kasus virus lonjakan virus Komunis Tiongkok. Merebaknya pandemi menyebabkan penduduk setempat terpaksa menggelar kremasi secara massal di ruangan terbuka. 

Selanjutnya, penerbangan tidak langsung dari India melalui Doha, Dubai, Singapura, dan Kuala Lumpur  juga telah dihentikan sementara waktu oleh pihak berwenang setempat.

Dalam sehari, pada 25 April, India melaporkan lebih dari 2.800 kematian dan 325.000 kasus baru COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Komunis Tiongkok.

Ini mengikuti tren tragedi lima hari di mana total kasus yang terinfeksi juga telah melampaui 17 juta jiwa. Saat ini, 195.123 orang telah kehilangan nyawa mereka di India.

Saat India masih terus bergulat dalam keadaan darurat, pemerintah Australia mengumumkan bahwa penerbangan penumpang langsung dari India yang terbang ke Sydney telah dihentikan selama 18 hari ke depan hingga 15 Mei.

Demikian pula, penerbangan ke Darwin juga telah dihentikan untuk sementara waktu. Morrison mengatakan langkah tersebut diperkirakan berdampak pada sekitar 500 kedatangan. Pembatasan akan ditinjau sebelum 15 Mei untuk menentukan apakah perpanjangan diperlukan.

Langkah tersebut dilakukan ketika India memerintahkan militernya, untuk membantu mengatasi wabah yang luar biasa. Australia berjanji untuk mengirim bantuan, termasuk oksigen dan APD.

Perdana Menteri Morrison mengatakan, pemandangan yang ia lihat di India benar-benar memilukan. Ia mengatakan, India adalah teman baik Australia dan mitra strategis yang komprehensif. Ia menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam, serta dukungan kepada bangsa India dan rakyat India. 

Morrison berjanji untuk segera mengirimkan paket dukungan awal yang akan mencakup 500 ventilator non-invasi, 1 juta masker bedah, 500.000 masker P2 dan N95, 100.000 baju bedah, 100.000 kacamata, 100.000 pasang sarung tangan, dan 20.000 pelindung wajah.

 Australia juga telah setuju untuk memulai pengadaan 100 unit konsentrator oksigen. 

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, akan menangani pengiriman pasokan mendesak ini selama minggu depan.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan, ada lebih dari 9.000 warga Australia di India, dengan 650 di antaranya terdaftar sebagai kelompok rentan.

Sejak Maret 2020, pihak berwenang Australia memfasilitasi 38 penerbangan dari India, untuk membantu sekitar 5.000 warga Australia pulang kampung. Penerbangan repatriasi tersebut, akan dilanjutkan setelah 15 Mei, jika keadaan memungkinkan.

Perdana Menteri Queensland, Annastacia Palaszczuk mengatakan bahwa menghentikan penerbangan adalah keputusan yang tepat dalam situasi saat ini.

Ia mengapresiasi keputusan Pemerintah Federal yang meningkatkan bantuan ke India. Ia juga memahami, bahwa keputusan untuk menangguhkan penerbangan akan sulit bagi keluarga, tetapi ini adalah keputusan yang tepat pada saat ini.

Palaszczuk pada (27/4) menyerukan, agar semua penerbangan yang masuk dari India ditangguhkan untuk melindungi Australia dari strain virus yang melanda negara itu. (asr)