1 Juta Lebih Kasus Covid 19 yang Dikonfirmasi dalam 3 Hari di India

Li Mei dan Chen Haiyue – NTDTV.com

Pada Selasa (27/4), kecuali Tiongkok Daratan, sekitar 147,16 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dengan virus Komunis Tiongkok (COVID-19) dan lebih dari 3,11 juta meninggal. 

India menambahkan 31.9435 kasus yang dikonfirmasi pada Senin 26 April, dengan 2.764 kasus kematian. Dalam tiga hari terakhir saja, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat lebih dari satu juta.

Pejabat kesehatan India meminta warganya untuk tidak melepas masker mereka. Daerah dengan epidemi parah sangat membutuhkan pasokan medis seperti tempat tidur rumah sakit, oksigen, dan obat-obatan.

Sejumlah pasokan medis penting dari Inggris, termasuk 100 ventilator dan 95 pengumpul oksigen, tiba di New Delhi pada Selasa 27 April, dan bantuan internasional lainnya secara bertahap berdatangan.

Prancis akan mengekspor 21 pabrik oksigen ke New Delhi dalam beberapa hari mendatang untuk meringankan krisis hipoksia. Diharapkan dalam bulan depan, 44 pabrik oksigen akan didirikan di rumah sakit di New Delhi.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri India, Narendra  Modi dan berjanji untuk memberi India sarana oksigen dan bahan vaksin. Selain itu, Amerika Serikat mengumumkan akan mengekspor 60 juta dosis vaksin AstraZeneca ke luar negeri.

Orang India-Amerika menyerukan lebih banyak bantuan ke India.

ASHISH JHA, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat meningkatkan kapasitas rumah sakit, membantu pendirian rumah sakit lapangan, menyediakan oksigen, dan obat-obatan. India sedang membutuhkan ini, dan yang terakhir vaksin.

Jumlah orang yang terinfeksi virus di Nepal telah meningkat pesat, dengan 3.442 kasus baru pada Senin 26 April, rekor tertinggi dalam enam bulan. Para ahli khawatir bahwa jenis virus mutan yang lebih menular dari India menyebar ke seluruh negeri.

Nepal memulai vaksinasi pada Januari lalu dan 1,9 juta orang telah divaksinasi. Namun, vaksin tersebut sebagian besar diimpor dari India, yang mungkin menghadapi krisis kekurangan.

Sementara itu 8 kasus baru dikonfirmasi di Hong Kong, dua di antaranya membawa strain virus varian N501Y, dan tidak menunjukkan gejala.

Jumlah kumulatif infeksi di Hong Kong adalah 11.748 kasus. Pada Senin 26 April, seorang dokter berusia 63 tahun lainnya meninggal setelah divaksinasi dengan vaksin Kexing.

Jumlah kematian setelah vaksinasi di Hong Kong mencapai 24 orang, dimana 20 orang diantaranya divaksinasi dengan vaksin Kexing, dan 4 orang diantaranya divaksinasi dengan vaksin Fubitai yang dikembangkan oleh Tiongkok daratan dan Jerman.

Hong Kong dan Singapura mengumumkan pada Senin 26 April, bahwa mereka akan meluncurkan rencana perjalanan yang aman antara kedua negara tersebut pada 26 Mei mendatang. Proyek ini awalnya dijadwalkan untuk dimulai pada November tahun lalu, tetapi ditangguhkan karena lonjakan kasus epidemi di Hong Kong. (hui)