Terinjak-injak Saat Acara Keagamaan ‘Lag Ba’omer’ di Israel, Menyebabkan 44 Peziarah Tewas

Festival Lag B’Omer yang diadakan di Stadion Gunung Meron di Galilea pada (30/04/2021) adalah pertemuan keagamaan skala besar pertama, sejak Israel mencabut semua pembatasan yang terkait dengan epidemi virus Komunis Tiongkok. Puluhan ribu orang berpartisipasi dalam acara ini.

Para peziarah memadati makam orang bijak abad ke-2 Rabbi Shim Bar Yochai di Galilea. Kegiatan yang digelar mencakup doa-doa sepanjang malam, lagu-lagu mistis, dan tarian.

Saat acara berlangsung, sebagian area tempat duduk tiba-tiba runtuh. Seorang saksi mata berkata, “Ini terjadi dalam sekejap. Orang-orang berjatuhan dan menginjak satu sama lain. Ini bencana.”

Reuters melaporkan, seorang perziarah Shlomo Katz yang berusia 36 tahun mengatakan, ketika ia akan memasuki venue untuk menari, secara tiba-tiba  melihat masuknya paramedis dan kemudian beberapa anak-anak menerima CPR. “

Staf ambulans mengatakan bahwa tempat kejadian ambrudul. Banyak anak-anak menangis dan mencari orangtua mereka. Sinyal handphone di tempat kejadian sangat buruk, sehingga menyulitkan petugas ambulans untuk membantu mencari orang-orang yang hilang.

Pejabat setempat kemudian menyatakan bahwa kerumunan itt membuat orang menginjak satu sama lain dan menyebabkan korban jiwa. Selain memblokir tempat kejadian, pihak berwenang diterjunkan untuk menyelamatkan peziarah. Helikopter juga dikerahkan untuk operasi penyelamatan.

Sebelumnya, Channel 12 TV melaporkan 38 kematian, namun demikian dikhawatirkan masih banyak lagi di rumah sakit. Menurut organisasi penyelamat medis darurat Israel, Magen David Adom, 103 orang terluka dan puluhan dari mereka dalam bahaya.

Seorang juru bicara polisi mengatakan, kapasitas keseluruhan di Gunung Meron mirip dengan tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi,  kali ini area api unggun dipisahkan sebagai tindakan pencegahan COVID-19. Itu mungkin telah menciptakan titik-titik yang tak terduga pada lalu lintas pejalan kaki, sebagaimana dikatakan oleh media Israel.

Perdana Menteri Benjamin Israel Benjamin Netanyahu menyebut kecelakaan itu adalah “bencana besar. “ Ia juga berkata: “Kami semua berdoa untuk para korban kecelakaan ini.” (hui)