Bibi Perdana Menteri India Meninggal karena Terinfeksi COVID-19

NTDTV.com

Sebagian besar krematorium di India overload. Pihak berwenang terpaksa membangun lebih banyak krematorium sementara di tempat parkir atau taman. Bibi Perdana Menteri Narendra Modi, bernama Narmadaben Modi, juga meninggal setelah tertular COVID-19.

India sedang kewalahan oleh virus Komunis Tiongkok atau COVID-19.

Menurut media India Press Trust of India (PTI) anggota keluarga Perdana Menteri India itu meninggal dunia pada Selasa (27/4/2021) saat menerima perawatan.

Menurut saudara laki-laki termuda Modi, setelah tertular, kondisi bibi Narmadaben Modi memburuk sekitar sepuluh hari yang lalu, jadi dia dikirim ke rumah sakit sipil.

Di bawah gelombang besar virus Komunis Tiongkok, sistem medis India ambruk. Sebuah video yang beredar luas menunjukkan jenazah almarhum akibat virus Komunis Tiongkok jatuh dari ambulans yang rusak. Video tersebut mengejutkan netizen.

Seorang petugas medis kemudian menjelaskan bahwa ambulans itu sangat tua dan disumbangkan oleh LSM yang tidak disebutkan namanya.

Menurut The Indian Express, anggota keluarga mengeluh bahwa mereka tidak dapat dikunjungi, dan bahwa mereka tidak dapat memperoleh informasi terbaru dari staf medis, dan mereka tidak dapat menemukan jenazah keluarga mereka sendiri.

Seorang reporter lokal melaporkan bahwa pada Selasa 27 April, di luar krematorium di Bangalore, India, ada antrian panjang ambulans yang membawa mayat menunggu di kremasi.

Sebagian besar krematorium di ibu kota New Delhi bekerja lembur, dan orang-orang terpaksa menunggu lebih dari 20 jam untuk mengkremasi jenazah kerabat mereka. 

Pihak berwenang terpaksa membangun lebih banyak tumpukan kayu pembakaran di tempat parkir atau taman terdekat, dan laporan mengatakan para pejabat masih menjajaki kemungkinan mendirikan krematorium baru di dekat Sungai Yamuna.

Karena meningkatnya korban tewas secara tiba-tiba, permintaan kayu juga meningkat. Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pohon di New Delhi telah ditebang untuk dijadikan kayu untuk kremasi.

Otoritas dan rumah sakit India sedang berjuang untuk mengatasi infeksi dan kematian akibat virus Komunis Tiongkok yang belum pernah terjadi sebelumnya. Data resmi pada Rabu 28 April menunjukkan, dalam 24 jam sebelumnya, terjadi peningkatan 360.960 kasus baru, dan 3.293 kasus kematian.

Gedung Putih mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Rabu 28 April bahwa Amerika Serikat mengirim lebih dari $ 100 juta pasokan ke India untuk menangani virus Komunis Tiongkok.Pasokan akan dimulai pada Kamis 29 April dan akan berlanjut hingga minggu depan. (hui)