Laporan Rahasia Laboratorium AS: Laboratorium Wuhan Mungkin Menjadi Sumber Epidemi

Li Yun

Epidemi virus Komunis Tiongkok atau COVID-19 pertama kali pecah di Wuhan, Tiongkok. Akan tetapi Komunis Tiongkok dengan tegas membantah bahwa sumber epidemi berasal dari Tiongkok. Media Amerika ABC mengungkapkan bahwa laporan rahasia dari Lawrence Livermore National Laboratory di Amerika Serikat menyatakan kalau sumber virus dari epidemi tersebut mungkin berasal dari laboratorium Wuhan.

Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL)adalah salah satu laboratorium nasional terkenal di Amerika Serikat, berada di bawah National Nuclear Security Administration (NNSA) dari Departemen Energi Amerika Serikat.

Laboratorium melakukan penelitian rahasia tentang asal mula virus Komunis Tiongkok, dan akhirnya menemukan bahwa virus pandemi saat ini mungkin berasal dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok. Para peneliti dari “Z Department” dari departemen intelijen laboratorium merilis laporan ini, yang diklasifikasikan sebagai “Top Secret” pada 27 Mei tahun lalu.

Laporan tersebut menilai bahwa teori asal-usul laboratorium dan teori zoonosis dapat dipercaya dan layak untuk diselidiki lebih lanjut. Juru bicara Lawrence Livermore National Laboratory juga mengkonfirmasi bahwa laporan ini memang ada, tetapi menekankan bahwa ini adalah rahasia negara dan tidak cocok untuk mengungkapkan rinciannya.

Laboratorium Nasional Lawrence Livermore didirikan pada tahun 1952. Ia dioperasikan oleh Universitas California pada masa-masa awal dan dioperasikan oleh NNSA setelah tahun 2007. Ia terutama bertanggung jawab untuk penelitian dan pengembangan teknologi pertahanan Amerika Serikat termasuk senjata nuklir.

Lawrence Livermore National Laboratory juga telah menerbitkan sejumlah makalah penelitian tentang “peningkatan fungsi” yang bertujuan meningkatkan kemampuan virus untuk menyebar di antara manusia.

Beberapa ilmuwan sangat yakin bahwa epidemi tersebut berasal dari Institut Virologi Wuhan

Faktanya, sejak wabah virus Komunis Tiongkok, beberapa ilmuwan bersikeras bahwa epidemi tersebut mungkin disebabkan oleh kecelakaan di Institut Virologi Wuhan.

Mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, Dr. Robert Redfield mengatakan dalam sebuah wawancara pada bulan April bahwa dia yakin virus Komunis Tiongkok telah bocor dari Institut Virologi Wuhan.

Pada 23 April, Direktur Intelijen Amerika Serikat, Avril Haines bersaksi di depan Kongres bahwa badan intelijen Amerika Serikat belum menentukan asal mula virus Komunis Tiongkok, tetapi kemungkinan bahwa virus tersebut dibocorkan oleh laboratorium Wuhan tidak dapat dikesampingkan.

Pada 26 Maret, Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, yang baru saja mengundurkan diri, mengatakan kepada CNN bahwa virus itu “bocor” dari Institut Virologi Wuhan, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

Pakar yang memimpin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Amerika Serikat mengatakan: “Saya selalu berpikir bahwa penyebab wabah di Wuhan adalah virus yang lolos dari Institut Virologi Wuhan. Bocor, beberapa orang tidak percaya, Nah, sains akan membuat kebenaran menjadi jelas.”

Dia juga mengatakan bahwa epidemi telah mulai menyebar di Wuhan dari September hingga Oktober 2019.

Virus Komunis Tiongkok pecah di Wuhan, Hubei pada tahun 2019. Komunis Tiongkok pada awalnya berbohong bahwa epidemi dapat dicegah dan dikendalikan dan tidak akan bersifat “menular dari orang-ke-orang”. 

Baru setelah wabah Komunis Tiongkok pecah Komunis Tiongkok baru mengakui virus dapat “menular dari orang-ke-orang” dan diumumkan pada 23 Januari 2020. Wuhan menutup kota. Menyebabkan epidemi menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Hingga saat ini, lebih dari 140 juta orang telah terinfeksi secara global dan lebih dari 3,22 juta orang telah meninggal.

Institut Virologi Wuhan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok yang disebutkan dalam konten di atas memiliki laboratorium penelitian virus P4. Ini adalah satu-satunya laboratorium penelitian di Tiongkok yang dapat mempelajari patogen paling berbahaya di dunia dan memiliki indikator keamanan tertinggi. Sekitar 14 kilometer jauhnya dari pasar Huanan Wuhan .

Laboratorium P4 Institut Virologi Wuhan, (tengah). (HECTOR RETAMAL / AFP melalui Getty Images)

Apakah disebabkan oleh kebocoran senjata biologi dan kimia militer Komunis Tiongkok?

Pada 13 Maret, David Asher, mantan penyelidik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, mengatakan kepada media Amerika bahwa dia yakin virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan dan mungkin disebabkan oleh kebocoran senjata biologi dan kimia yang sedang berlangsung oleh militer Komunis Tiongkok..

Mantan wakil penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Matthew Pottinger juga menyatakan dalam konferensi video bahwa teori “paling kredibel” tentang sumber virus adalah bahwa laboratorium di Wuhan, Tiongkok bocor.

Bo Ming mengatakan, bahwa dalam beberapa tahun terakhir, orang telah melihat terjadinya kecelakaan laboratorium, termasuk di beberapa laboratorium paling terkenal di Tiongkok. Pada tahun 2004, virus SARS yang mereka teliti mengalami kecelakaan fatal.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merilis laporan faktual dari Institut Virologi Wuhan pada 15 Januari, yang dengan jelas menunjukkan bahwa Komunis Tiongkok telah menyembunyikan kebenaran tentang sumber virus dan menunjukkan bahwa Institut Virologi Wuhan terlibat dalam kegiatan militer rahasia. .

Laporan tersebut menyatakan bahwa Komunis Tiongkok secara sistematis mencegah penyelidikan yang transparan dan menyeluruh terhadap asal mula pandemi virus Komunis Tiongkok dan menginvestasikan banyak sumber daya untuk penipuan dan propaganda palsu.

Para peneliti di Institut Virologi Wuhan telah terinfeksi pada musim gugur 2019

Mike Pompeo, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, men-tweet bahwa semua bukti saat ini menunjukkan bahwa wabah virus Komunis Tiongkok berasal dari Tiongkok. Dia juga mengatakan bahwa para peneliti di Institut Virologi Wuhan tertular penyakit pada musim gugur 2019 dan mengembangkan gejala yang mirip dengan epidemi virus Komunis Tiongkok.

Pompeo mengatakan pada awal Mei tahun lalu bahwa ada banyak bukti kalau virus tersebut berasal dari laboratorium di Wuhan, dan ini bukan pertama kalinya orang terinfeksi akibat kecelakaan di laboratorium Tiongkok.

Namun, Komunis Tiongkok selalu menolak para ahli WHO pergi ke Tiongkok untuk penyelidikan. Tidak sampai satu tahun setelah wabah virus Komunis Tiongkok, pada Januari 2021, Beijing menyetujui penyelidikan bersama oleh para ahli Komunis Tiongkok dan ahli internasional.

Laporan Investigasi Tim Investigasi WHO menimbulkan pertanyaan

Baru pada April 2021 tim investigasi WHO merilis laporan investigasi pendahuluannya. Laporan tersebut mengedepankan empat kemungkinan asal virus. Virus ini kemungkinan besar berasal dari hewan, dan sangat kecil kemungkinannya bocor oleh laboratorium di Wuhan.

Tetapi para kritikus mengatakan bahwa pemerintah Komunis Tiongkok telah membatasi saluran investigasi kelompok ahli tersebut dan gagal memberikan data mentah.

Amerika Serikat dan 13 negara lainnya mengeluarkan pernyataan pada saat itu, mempertanyakan laporan tersebut. Bahkan direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia yang pro-Beijing, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan saat konferensi pers bahwa masih perlu untuk menyelidiki kemungkinan virus bocor dari laboratorium.

Tedros Adhanom mengatakan, “Meskipun tim investigasi menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang paling tidak mungkin, ini membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.” 

Tedros mengatakan pada saat itu bahwa para ahli penelusuran virus akan melakukan pekerjaan lanjutan berdasarkan laporan awal.

Pada 22 April, dua senator federal Republik memperkenalkan Undang-Undang Asal Virus Komunis Tiongkok (Covid-19) 2021. Otoritas Biden diharuskan untuk membuka klasifikasi informasi mengenai hubungan potensial antara Institut Virologi Wuhan dan asal mula pandemi virus Komunis Tiongkok.

Dewan redaksi The Washington Post, yang sering mengkritik Partai Republik, juga meminta Joe Biden untuk membuka klasifikasi intelijen yang terkait dengan laboratorium Wuhan. Laporan itu mengatakan bahwa kebenaran itu penting, dan Amerika Serikat tidak boleh menyembunyikan bukti apapun yang relevan. (hui/rp)