Berturut-turut Selama 22 Hari India Catat 300.000 Kasus Baru, Tahapan Pemulihan Pembatasan Akibat Epidemi di Inggris Dimulai Akan Tetapi …

oleh Jiang Ziyang – NTD Asia Pasifik

Epidemi virus Komunis Tiongkok atau COVID-19 terus berkecamuk di India. Hingga 15 Mei, lebih dari 300.000 penambahan kasus baru selama 22 hari berturut-turut. Perdana Menteri India, Narendra Modi mengungkapkan empati atas rasa sakit rekan senegaranya.

Narendra Modi berkata : “Begitu banyak orang  melalui rasa sakit ini, dan saya benar-benar berempati dengan mereka.”

Kini, situasi epidemi di India masih meningkat, dengan total 24.372.907 kasus yang dikonfirmasi dan 266.207 kasus kematian. Selain itu, lebih dari 300.000 kasus baru ditambahkan selama 22 hari berturut-turut. 

Perdana Menteri India, Narendra Modi mengumumkan, akan mengerahkan tentara untuk membantu memerangi epidemi. Ia tidak mengumumkan lockdown India secara nasional. Hanya New Delhi dan sejumlah negara bagian  yang mengumumkan lockdown atas keinginan mereka sendiri.

India kini dilanda kekurangan sumber daya medis. Lebih dari 3.000 orang meninggal dunia setiap hari di Mei ini. Bahkan, tempat krematorium pun kewalahan. Ratusan jenazah mengapung di Sungai Gangga. Orang-orang khawatir, mungkin virus masih bisa menyebar dari jenazah tersebut yang menimbulkan kekhawatiran dari warga.

Wabah virus varian India juga ditemukan di Inggris. Akan tetapi, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tetap mengumumkan, tahapan ketiga pembukaan pemblokiran pada 17 Mei akan berlanjut sesuai rencana.

Meski demikian, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menjelaskan kepada warganya, bahwa virus varian baru  ini dapat menyebabkan gangguan serius. Sehingga, memungkinkan proses menuju tahapan ke empat, yakni membuka blokir sepenuhnya pada Juni mendatang bisa lebih sulit. “

Ahli virologi dan penyakit menular Eropa, Dr. Dong Yuhong menunjukkan, meskipun berbagai tindakan medis seperti vaksinasi yang mana tampaknya dapat mengendalikan epidemi, pada kenyataannya, data spesifik menunjukkan, epidemi kembali menyerang. Itu berlangsung setiap tiga atau empat bulan. Bahkan, setiap gelombang epidemi,  lebih serius dari gelombang sebelumnya.

Dr. Dong Yuhong mengatakan, ketika gelombang epidemi Virus Corona baru belum mereda, kemudian timbul lagi gelombang baru. Hampir setiap gelombang, naik berdasarkan gelombang epidemi sebelumnya. Ini menunjukkan, masih belum benar-benar turun ke titik nol dari gelombang demi gelombang epidemi. Ia menjelaskan, gelombang epidemi masih tinggi, terutama sekarang ini gelombang ke empat sudah mencapai puncaknya. “

Dr. Dong Yuhong percaya, banyak orang sekarang mengkhawatirkan arah epidemi di masa depan. Faktanya, kondisi fisik dan tekanan psikologis mereka sendirilah yang paling dapat dikendalikan.  

Dr. Dong Yuhong meminta semua orang untuk mulai melakukan pekerjaannya dengan baik, meningkatkan standar moral mereka, dan meningkatkan ketahanan mereka agar dapat menghadapi tantangan epidemi dengan lebih baik. (hui)