CDC AS : Orang-Orang yang Mendapatkan Vaksinasi Lengkap Tak Harus Memakai Masker di Dalam Ruangan

Jack Phillips

The U.S. Centers for Disease Control and Prevention  (CDC) atau Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat pada 13 Mei, memudahkan panduan pemakaian masker dan mengatakan bahwa orang-orang yang divaksinasi COVID-19 dapat berhenti memakai masker di dalam ruangan di banyak tempat.

Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengatakan ada beberapa contoh di mana orang-orang mungkin perlu memakai masker, seperti di tempat perawatan kesehatan atau di sebuah bisnis yang harus memakai masker. Orang-orang juga harus mematuhi panduan yang dikeluarkan oleh federal, negara bagian, bimbingan lokal,  atau teritorial, katanya.

“Siapapun yang telah menerima vaksinasi lengkap dapat berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas di dalam dan luar ruangan, besar atau kecil, tanpa mengenakan masker atau jarak fisik,” kata Dr. Rochelle Walensky kepada wartawan selama konferensi pers. 

“Jika anda telah menerima vaksinasi lengkap, anda dapat mulai melakukan hal-hal yang sebelumnya anda berhenti lakukan karena pandemi. Kita semua telah merindukan momen ini, saat kita dapat kembali ke perasaan normal,” tambahnya. 

Orang-orang yang telah menerima vaksinasi lengkap, harus tetap memakai masker di bus, kereta api, pesawat terbang, dan transportasi umum lainnya, kata Dr. Rochelle Walensky, menambahkan bahwa bagi orang-orang yang belum menerima vaksinasi, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menganjurkan agar mereka memakai masker di tempat-tempat umum.

Beberapa ahli setuju dengan relaksasi tersebut, sementara ahli yang lain tidak yakin mengenai waktu yang tepat.

“Saya sepenuhnya setuju bahwa orang-orang yang telah menerima vaksinasi Coronavirus yang lengkap adalah aman untuk berhenti memakai masker dan menghentikan jarak sosial,” kata Dr. David Boulware, profesor kedokteran di Universitas Minnesota, kepada The Epoch Times melalui sebuah email.

Menurut dia, ada beberapa peringatan. Risiko terjadinya infeksi bukanlah nol, tetapi risiko mengembangkan penyakit yang bergejala adalah sangat rendah, dan risiko penyakit yang parah atau kematian adalah hampir nol. Ada pengecualian. Untuk orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, mereka tetap berisiko dan harus terus menjaga jarak sosial dan memakai masker. Orang-orang yang belum divaksinasi harus divaksinasi karena mereka juga tetap berisiko.”

Akan tetapi, Dr. Walid Gellad, profesor kedokteran di Universitas Pittsburgh, mengatakan di Twitter ada “pembenaran NOL untuk melakukan ini sekarang kecuali untuk menenangkan orang-orang yang memintanya.”

“Hal yang benar adalah memberitahu orang-orang bahwa kita bersama-sama, merasa bebas untuk melepaskan masker di luar ruangan, tetapi harus tetap memakai masker di dalam ruangan sampai X persen divaksinasi dan kasus turun ke X – segera,” kata Dr. Walid Gellad.

Pengumuman itu muncul saat pemerintahan Joe Biden menghadapi peningkatan tekanan, untuk meringankan panduan pemakaian masker bagi orang-orang yang telah divaksinasi. Beberapa orang mempertanyakan, mengapa masih harus memakai masker setelah divaksinasi, dengan mengatakan bahwa hal itu merongrong pesan pemerintah federal bagi orang-orang untuk mendapatkan vaksin.

Gubernur Florida, Ron DeSantis, seorang Republikan, meminta orang-orang Floridia yang telah divaksinasi untuk “bertindak kebal” dan menyatakan bahwa mereka harus membuang maskernya secara permanen.

Selama sebuah pertemuan mengenai vaksin-vaksin dengan Presiden Joe Biden dan sekelompok gubernur, Gubernur Utah Spencer Cox, seorang Republikan, menggemakan komentar-komentar DeSantis yaitu “kami telah memberi vaksinasi yang lengkap kepada orang-orang” yang “harus mulai bertindak seperti itu.”

“Itu adalah sebuah motivasi besar [untuk] membuat orang-orang yang belum divaksinasi ingin divaksinasi,” bantah Spencer Cox.

Sejumlah negara bagian dalam beberapa minggu terakhir, telah bergerak untuk memudahkan panduan masker di tempat-tempat umum atau di luar. Menurut sebuah daftar yang baru-baru ini disusun, 25 pemerintah negara bagian, serta pemerintah Washington, D.C., dan pemerintah Puerto Rico, meminta menggunakan masker.

Kritik-kritik terhadap langkah untuk memudahkan pemakaian masker mengatakan bahwa, tidak ada cara untuk  bisnis menentukan orang-orang yang telah menerima vaksinasi lengkap dari orang-orang yang belum menerima vaksinasi lengkap. 

Negara Bagian New York, beberapa wilayah di California, Siprus, Israel, dan negara-negara lain  mulai meluncurkan berbagai sistem “paspor vaksin,” yang  dikritik oleh kelompok-kelompok kebebasan sipil. Dikarenakan menjadi pelanggaran privasi individu sambil menciptakan sistem kelas dua  untuk orang-orang yang telah divaksinasi dan orang-orang yang belum divaksinasi.

Pada 13 Mei, Dr. Rochelle Walensky mengatakan, ada beberapa pengecualian untuk panduan baru tersebut. Orang-orang yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, termasuk orang yang menerima transplantasi organ atau pengobatan kanker, sebaiknya bicarakan dengan dokter mengenai masalah tidak memakai masker. (Vv)

https://www.youtube.com/watch?v=qcNrnUI3-U0