Bangkitnya Epidemi di Asia Tenggara, Rontoknya Negara Teladan Anti-epidemi Vietnam Hingga Singapura yang Kembali Lockdown

NTD Asia Pasific

Epidemi di Taiwan tidak hanya mengalami penambahan kasus, menurut “Bloomberg”, Singapura, yang menempati peringkat pertama dalam ketahanan pencegahan epidemi global turut menambahkan 38 kasus baru. 

Penambahan kasus di Singapura menjadikan  rekor tertinggi di negara tersebut. Kasus terbaru sebagian besar dari klaster bandara changi. Negara itu menerapkan lockdown parsial mulai Minggu 16 Mei hingga 13 Juni mendatang.

Kini work from home kembali diberlakukan di negara itu.  Orang-orang dilarang makan di restoran, yang kini hanya menyediakan makanan Take Away. Sedangkan, Pusat kebugaran yang berada dalam ruangan ditutup. Mall dan bioskop masih boleh beroperasi dengan pembatasan kapasitas.  

Vietnam, yang menempati peringkat 11, memiliki 187 kasus lokal, dan Taiwan peringkat kelima. 

Misalnya, Provinsi Bac Giang dan Bac Ninh di timur laut Vietnam memimpin dalam penambahan kasus baru infeksi COVID-19 di Vietnam, sejak wabah keempat penyakit dimulai pada 27 April.  Kedua provinsi tersebut menerapkan lcokdown parsial.

Hingga Rabu 19 Mei, 605 kasus telah dilaporkan di Bac Giang, dengan 353 kasus dilaporkan di Bac Ninh.

Melansir dari Radio Free Asia, Dua varian COVID-19 baru — B.1.222 dan B.1.619 — kini telah terdeteksi dalam pengambilan sampel yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Vietnam. 

Hasil itu menjadikan  total varian yang ditemukan dalam wabah di negara itu hingga saat ini menjadi tujuh kasus. 

Varian sebelumnya dari Eropa dan Inggris, telah menyebabkan wabah di Da Nang musim panas lalu dan di Hai Duong awal tahun ini, sedangkan varian B.1.617.2 dari India menyebabkan lonjakan kasus baru saat ini di 28 kota dan provinsi Vietnam.

Pejabat kesehatan setempat mengatakan, Varian dari Afrika Selatan dan Rwanda juga telah ditemukan di Vietnam.

Dilaporkan, pihak berwenang di sana menguji 1.482 sampel dan menemukan bahwa 50 di antaranya dinyatakan positif COVID-19. Disebutkan, 21 kasus baru telah ditemukan di provinsi Bokeo, 16 di ibu kota Vientiane, enam di provinsi Savannakhet, lima di Provinsi Champassak, dan dua di provinsi Oudomxay.

Di antara kasus negara-negara tersebut, media barat “The Economist” dan “Times”, menulis artikel yang mengkhawatirkan epidemi pneumonia yang kini melanda Asia Tenggara. 

Artikel itu menganalisis alasan yang mungkin terkait dengan perayaan keagamaan, kelelahan pencegahan epidemi, varian virus yang bermutasi, dan lambatnya proses vaksinasi. (hui)