9.000 Lebih Orang Terinfeksi “Jamur Hitam” di India, Angka Kematian Bisa Mencapai 90%

Yuning

India masih menjadi pusat epidemi virus Komunis Tiongkok atau covid 19, sementara wabah “jamur hitam” turut menyerang. Lebih dari 9.000 orang terinfeksi selama akhir pekan, dan otoritas kesehatan India mengeluarkan peringatan epidemi pada Rabu 26 Mei.

Menurut laporan British Express pada Kamis 27 Mei, pejabat kesehatan India berusaha untuk mengatasi epidemi jamur hitam. Pasalnya jamur hitam telah menginfeksi ribuan orang di India, termasuk yang telah pulih virus Komunis Tiongkok.

Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengakui pada 26 Mei bahwa virus jamur hitam menimbulkan tantangan baru bagi pemerintah India. 

Ada lebih dari 9.000 kasus jamur hitam di India akhir pekan lalu, dan lebih dari setengahnya adalah penduduk Gujarat dan Maharashtra.

Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menunjukkan angka kematian jamur hitam mencapai 54%, namun jika tidak dikendalikan maka angka kematian bisa terus  meningkat.

Lalu apa sebenarnya jamur hitam itu?

Jamur hitam adalah penyakit langka yang disebabkan oleh kontak manusia dengan tanah, udara atau lendir mulut yang terkontaminasi oleh jamur Mucor. Mucor dapat menginfeksi sebagian besar sinus, otak dan paru-paru, juga dapat menginfeksi saluran pencernaan, kulit dan organ lainnya. Ketika patogen memasuki pembuluh darah, dapat menyebabkan trombosis dan menyebabkan nekrosis jaringan di sekitarnya karena iskemia. 

Jika virus menginfeksi otak dan wajah, maka akan menyebabkan sakit kepala unilateral, demam, nyeri wajah, hidung tersumbat, dan pasien juga dapat mengalami gejala seperti lendir hitam, sinusitis, dan edema konjungtiva. 

Pada tahap awal infeksi, permukaan bagian pasien yang terinfeksi tampak normal, tetapi dengan cepat akan berubah menjadi merah dan bengkak atau bahkan hitam karena nekrosis.

Ketika peradangan menginfeksi paru-paru, pasien akan mengalami kesulitan bernapas, persisten batuk, hemoptisis. Gejala seperti sakit perut, mual dan muntah. Penyakit ini juga dapat merusak sistem kekebalan tubuh pasien dan menyebabkan diabetes.

Jamur hitam merupakan penyakit tidak menular, dan tidak menular dari orang ke orang, tetapi dapat menyebar melalui spora jamur yang ada di udara atau lingkungan, sehingga infeksi pada manusia hampir tidak dapat dihindari.

Laporan menunjukkan bahwa pasien yang terjangkit mucormycosis memerlukan suntikan obat antijamur intravena setiap hari selama delapan minggu.

Puncak penyakit jamur hitam yang belum pernah terjadi sebelumnya dan epidemi virus corona baru di India telah menyebabkan kekurangan pasokan medis.

Dr Pandi, direktur medis Rumah Sakit Maharaja Yeshwantrao atau Rumah Sakit MY, sebuah rumah sakit besar di kota Indore, India tengah, mengatakan bahwa rumah sakit tersebut dapat menampung 1.100 orang di bangsal dan sudah ada 200 tempat tidur yang digunakan untuk merawat pasien yang terinfeksi jamur hitam. .

“Kami sama sekali tidak mengharapkan lonjakan pasien jamur hitam. Pada tahun-tahun sebelumnya, kami hanya melihat satu atau dua pasien jamur hitam setiap tahun,” kata Dr Pandi. 

Dr. Pandi juga memperingatkan bahwa jamur hitam telah menjadi lebih menantang daripada virus corona baru, dan tingkat kematiannya dapat melebihi 90%.

Menurut Dr Pandi, jika pasien jamur hitam tidak diobati tepat waktu, tingkat kematian mungkin mencapai 94%, dan biaya pengobatan akan sangat tinggi.

Nishant Kumar, seorang dokter mata di Rumah Sakit Hinduja di Mumbai, mengkritik bahwa wabah jamur hitam di India mungkin disebabkan oleh peralatan medis yang tidak memadai di negara itu. 

“Ada banyak polusi di jaringan pipa untuk suplai oksigen, tabung gas yang digunakan, dan pelembab udara di rumah sakit India. Jika kekebalan pasien buruk, dan pipa suplai oksigen, tabung gas atau isi ulang digunakan. Setelah menggunakan pelembab udara untuk sementara waktu, itu akan terinfeksi,” kata Nishant Kumar. 

Namun, beberapa ahli medis percaya bahwa virus corona baru telah menyebabkan banyak orang India memiliki kekebalan yang buruk, yang membuat mereka lebih rentan terhadap virus yang mirip dengan jamur hitam.

Sebagai catatan pada 26 Mei, virus Corona baru telah menyebabkan 27 juta orang terinfeksi dan 311.000 kasus kematian di India. Organisasi kesehatan Dunia -WHO baru-baru ini menyatakan bahwa varian B1617 dari virus Corona baru di India sekali lagi dapat menyebabkan epidemi virus Corona baru global. (hui)