Terungkapnya Komunis Tiongkok Membuat Vaksin pada Awal Epidemi yang Menyisakan Tanda Tanya

Zhang Ruizhen – NTD Asia-Pasifik

Media Australia “The Weekend Australian” mengungkapkan pada 4 Juni, bahwa Zhou Yusen, seorang ilmuwan yang dipekerjakan oleh militer Tiongkok, berhasil mengembangkan vaksin virus. Ia kemudian mengajukan permohonan paten pada 24 Februari 2020. 

Pada  intinya hanya butuh  lima minggu setelah Komunis Tiongkok mengumumkan virus Covid19 dan Pneumonia Wuhan dapat menyebar dari orang ke orang. Setelah tiga bulan kemudian, Zhou Yusen meninggal dunia secara misterius.

Seorang ilmuwan vaksin di Universitas Flinders di Australia, Nikolai Petrovsky, mengatakan kepada The Australian, bahwa kemampuan untuk mengembangkan vaksin begitu cepat adalah “belum pernah terjadi sebelumnya.” Hal demikian mendatangkan kecurigaan  bahwa penelitian ini mungkin telah dimulai sejak lama.”

Pada Desember 2019, Li Wenliang, seorang dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan, mengeluarkan peringatan epidemi kepada kerabat dan teman di grup komunikasi Ia menjadi pelapor epidemi pertama yang diketahui, tetapi ia ditegur oleh otoritas Komunis Tiongkok.

Pada 18 Januari 2020, komunitas Baibuting di Wuhan, tanpa mengetahui tingkat keparahan epidemi, menggelar pertemuan tahunan “Perjamuan Wanjia” berskala besar.

Pada 23 Januari 2020, Komunis Tiongkok mengumumkan  Wuhan di-lockdown.

Pada 24 Februari 2020, para ilmuwan dari Akademi Ilmu Militer Tiongkok, Zhou Yusen dan lainnya mengajukan paten vaksin.  Zhou Yusen meninggal secara misterius tiga bulan kemudian.

Pada Maret 2021, Yu Qingming, perwakilan dari Kongres Rakyat Nasional Komunis Tiongkok dan ketua Sinopharm Group, mengungkapkan dirinya bahwa sejak Maret 2020 serta manajemen senior Sinopharm Group sudah menerima suntikan vaksin.

Berbagai peristiwa ini, membuat dunia luar bertanya-tanya tentang fakta sebenarnya  atas wabah yang terjadi, dari mulai pengembangan vaksin, dan kebenaran asal muasal  virus yang kini melanda dunia. (hui)