Kota Foshan, Guangdong, Tiongkok, di-Lockdown, Semua Penumpang dan Penerbangan antar Provinsi Dibatalkan

Luo Tingting

Akun Weibo resmi Kota Foshan “Foshan Post” mengumumkan pada (12/6/2021),  Bandara Foshan akan membatalkan semua penerbangan dan menangguhkan operasi dari 13 – 22 Juni 2021.

Terkait transportasi umum,  angkutan penumpang antar provinsi dan layanan bus sewaan dihentikan untuk sementara.  Beberapa jalur bus antar kota dihentikan atau diputar balik. 

Selain itu, hanya beberapa pintu masuk dan keluar yang disediakan untuk jalan bebas hambatan dari Guangzhou ke Foshan. Sedangkan jalan yang berbatasan dengan Guangfo dan Foshan ditutup. Truk tertentu hanya boleh lewat selama periode waktu tertentu dan di jalanan tertentu.

Hingga saat ini, transportasi umum Foshan telah menyesuaikan 90 rute, termasuk 29 rute Guangzhou-Foshan dan 61 rute di Foshan. 

Beberapa stasiun kereta bawah tanah menerapkan jalur lewat dua arah tanpa henti, atau “hanya boleh keluar tapi tidak boleh masuk”. Menghentikan pengoperasian taksi wisata, transportasi online, dan sepeda  di area tertutup.

Pejabat tersebut juga mengumumkan bahwa selama Festival Perahu Naga, personel dan kendaraan yang meninggalkan Foshan akan terus diperiksa untuk tes asam nukleat negatif dalam waktu 48 jam. Adapun kegiatan budaya, penyiaran, pariwisata dan olahraga skala besar di semua tingkatan akan ditangguhkan. Sedangkan lomba perahu naga Festival Perahu Naga akan dihentikan.

Beberapa hari lalu, Pemerintah Kota Foshan juga meminta masyarakat di Distrik Nanhai yang pernah ke daerah dan tempat berisiko di Guangzhou, atau mereka yang mungkin pernah kontak dengan kasus positif dan kontak erat sejak 14 Mei, untuk segera melakukan tes asam nukleat. 

Epidemi Guangdong menyebar dengan cepat. Setelah Guangzhou menyelesaikan putaran pertama pengujian asam nukleat skala nasional, kota-kota seperti Foshan, Zhaoqing, Shenzhen, Dongguan, Huizhou, Zhuhai, Zhongshan, Jiangmen, dan Qingyuan baru-baru ini mengumumkan penerapan pengujian asam nukleat untuk semua Pegawai Negeri.

Wilayah utama Guangzhou memulai putaran kedua pengujian nasional pada 8 Juni. Kota-kota yang disebutkan di atas, semuanya mengklaim telah menyelesaikan pengujian dalam waktu 3 hari. Ukuran pengujian asam nukleat nasional saat ini mencakup 80 juta jiwa, yang setara dengan hampir 70% dari penduduk Provinsi Guangdong.

Zhang Zhongde, seorang ahli dari Grup Perawatan Medis Guangdong, mengatakan pada 10 Juni, bahwa gelombang epidemi saat ini di Guangzhou ditandai dengan penurunan kondisi pasien yang cepat, sebagian besar pasien yang sakit parah, dan sekitar 80% pasien mengalami demam. Selain itu, penularan virus sangat tinggi, dan laju penurunannya sangat lambat.

Pada hari yang sama, seorang warga Guangzhou menyampaikan berita kepada program Epoch Times “News to Watch”, bahwa komunitasnya sendiri adalah area berisiko sedang, pada dasarnya “tes asam nukleat setiap dua hari; dan area berisiko tinggi dimulai pada 9 Juni. Menggelar tes asam nukleat sekali sehari selama 7 hari berturut-turut.”

Menurut laporan resmi, epidemi Foshan menyebar dari Guangzhou. Infeksi kluster keluarga telah terjadi di Kota Foshan, dan seorang bayi berusia 1 tahun juga didiagnosis.

Pada 3 Juni, video suara obrolan dokter Guangdong diposting di media sosial luar negeri Twitter, yang menarik perhatian publik. Dokter itu mengungkapkan kepada kerabat dan teman-temannya, bahwa epidemi itu menakutkan, “Guangzhou dan Foshan benar-benar kolaps. Satu-satunya hal adalah mereka belum menutup kota.”

Dokter itu juga berkata, “Big Data dari jumlah epidemi tidak nyaman untuk diungkapkan, tetapi saya dapat memberitahu Anda bahwa ada lebih dari 200 orang setiap hari, dan 30% adalah infeksi tanpa gejala.”

Dia mengingatkan kerabat dan teman-temannya untuk tidak keluar rumah, “Lindungi dirimu, lindungi keluargamu!”

Dia mengatakan bahwa, dirinya tidak khawatir atau menyebarkan desas-desus karena dia memiliki informasi internal. Dia juga mengatakan bahwa, dirinya harus kembali ke unitnya untuk pertemuan darurat Panyu, Guangzhou, telah mengirim staf medis angkatan kedua ke Guangzhou untuk memberikan dukungan. Dikarenakan staf medis angkatan pertama telah kewalahan.

Segera setelah video obrolan dokter beredar, Guangzhou mengumumkan pada 5 Juni bahwa semua staf di 11 yurisdiksi akan menjalani pengujian asam nukleat. Kemudian, mengirimkan 5.600 staf medis dari berbagai kota di Guangdong untuk membantu Guangzhou.

Pada awal wabah epidemi Wuhan di awal tahun 2020, seorang dokter di Wuhan juga memperingatkan kepada kerabat dan teman tentang parahnya epidemi, dia menekankan : “Jangan percaya kepada pemerintah.” Epidemi yang sebenarnya adalah “lebih menakutkan daripada laporan televisi.” (hui)