Lebih dari 350 Tenaga Medis di Kudus Kena Covid-19 Meski Sudah Disuntik dengan Vaksin Buatan Tiongkok

Reuters/The Epoch Times

Pihak berwenang mengatakan bahwa lebih dari 350 orang tenaga medis di Kudus, Jawa Tengah tetap terinfeksi COVID-19 (Virus Komunis Tiongkok) meskipun mereka telah disuntik dengan vaksin Sinovac. Bahkan puluhan di antara mereka harus dirawat di rumah sakit karena sakit parah.

Seperti dilaporkan kantor berita Reuters, Badai Ismoyo, Direktur Biro Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengatakan bahwa sebagian besar dokter yang didiagnosis melakukan isolasi mandiri di rumah, tetapi puluhan orang di antara mereka terpaksa dirawat di rumah sakit karena demam tinggi dan hipoksemia.

The Epoch Times merujuk pada virus corona, yang menyebabkan penyakit COVID-19, sebagai virus Komunis Tiongkok, karena sensor berita dan kesalahan manajemen Partai Komunis Tiongkok, sehingga memungkinkan virus itu menyebar ke seluruh Tiongkok dan menciptakan pandemi global.

Ikatan Dokter Indonesia menyatakan bahwa hampir semua tenaga medis yang dikonfirmasi ini telah menerima suntikan vaksin Sinovac.

Baru-baru ini, karena varian Delta (umumnya dikenal sebagai varian India, B1.617.2), telah menimbulkan epidemi gelombang baru di Kudus. Karena itu, tingkat pemakaian tempat pembaringan di rumah sakit daerah tersebut telah melebihi 90%.

Staf medis yang digolongkan sebagai kelompok prioritas mendapatkan vaksinasi telah divaksin pada bulan Januari tahun ini. Namun, hingga saat ini setidaknya ada 946 orang tenaga medis telah meninggal dunia karena COVID-19.

Sementara itu, jumlah petugas kesehatan Indonesia yang meninggal dunia akibat COVID-19 telah menurun tajam dari 158 kasus pada Januari menjadi 13 kasus pada Mei, menurut kelompok inisiatif data LaporCOVID-19. 

Pakar kesehatan masyarakat mengungkapkan kekhawatirannya rawat inap di pulau Jawa. 

“Data menunjukkan mereka terpapar varian Delta (di Kudus) sehingga tidak mengherankan jika  infeksi lebih tinggi dari sebelumnya, karena seperti yang kita ketahui, sebagian besar petugas kesehatan di Indonesia sudah disuntik dengan Sinovac, dan kita masih belum mengetahuinya seberapa efektifnya terhadap varian Delta,” kata Dicky Budiman, ahli epidemiologi di Griffith University Australia.

Juru bicara dari Sinovac dan kementerian kesehatan RI tidak segera dapat dihubungi oleh Reuters untuk mengomentari kemanjuran CoronaVac  terhadap varian virus yang lebih baru.

Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang parah terkena dampak COVID-19. Jumlah terkonfirmasi infeksi sampai Kamis 17 Juni, mencapai lebih dari 1,9 juta kasus, serta kasus kesembuhan 1,7 juta orang  dan  53.753 orang meninggal dunia. (sin)