Bangunan 7 Lantai di Hunan, Tiongkok, Ambruk, Menewaskan 3 Orang, Laporan Media Partai Menimbulkan Keraguan

Luo Tingting

Sebuah bangunan perumahan 7 lantai tiba-tiba runtuh pada Sabtu (19/6/2021) di Kabupaten Rucheng, Provinsi Hunan. Setidaknya tiga orang diketahui telah meninggal. Tak diketahui berapa banyak orang yang telah terkubur hidup-hidup. Namun, media Komunis Tiongkok melaporkan dengan cara yang sembarangan, yang meremehkan dan menimbulkan kecurigaan publik

Video yang diunggah dari Internet menunjukkan bahwa seluruh bangunan itu runtuh secara total. Semuanya menjadi rata dengan tanah. Runtuhnya bangunan tersebut juga menghancurkan banyak kendaraan yang terparkir di pinggir jalan.

Pada hari yang sama, media corong partai Komunis Tiongkok melaporkan kecelakaan itu secara sederhana. Laporan  hanya mengatakan bahwa bangunan itu runtuh. Akan tetapi, tidak menyebutkan berapa jumlah lantainya, atau jumlah orang yang terjebak, tewas atau terluka, dan hanya menginformasikan bahwa 8 orang telah terluka. Disebutkan juga mereka berhasil diselamatkan dan tidak ada yang dalam keadaan bahaya.

Sehari kemudian, media CCTV melaporkan pada (20/6/2021), bahwa setelah verifikasi, ada 27 warga di gedung perumahan yang terdampak, 15 orang keluar pada saat kejadian, dan 12 orang terjebak. Hingga berita ini ditulis, 10 orang yang terjebak telah dievakuasi dan diselamatkan, 3 di antaranya tewas setelah operasi penyelamatan gagal. Sedangkan 7 orang lainnya masih dalam proses penyelamatan. Saat ini, proses pencarian dan penyelamatan dua orang lainnya yang terjebak masih terus berlanjut.

Namun demikian, perhatian yang diberikan oleh pihak berwenang atas kecelakaan  tersebut menyebabkan netizen daratan mempertanyakan jumlah korban yang dilaporkan oleh CCTV. Beberapa orang percaya bahwa 1 Juli semakin dekat dan bencana sering terjadi di berbagai tempat.

Pihak berwenang kini menciptakan kondisi bagi HUT seabad partai Komunis Tiongkok. Mungkin menyembunyikan tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi.

Menurut laporan CCTV, runtuhnya gedung ini membuat Pemerintah Provinsi Hunan was-was. Mulai tingkat provinsi, kota, dan kabupaten memprakarsai rencana darurat, mengirim lebih dari 400 tim penyelamat, 79 kendaraan penyelamat, dan 2 anjing pelacak.

Beberapa netizen betanya-tanya di Weibo: “Seberapa besar rumahnya dan berapa banyak ruang sehingga membutuhkan untuk mengirim 79 kendaraan penyelamat?”

Selain itu, menurut laporan resmi, setelah kecelakaan itu, Korps Penyelamat Kebakaran Hunan, Changsha, Zhuzhou, Hengyang, Xiangtan, Xunbao dan detasemen pemadam kebakaran lainnya menuju ke tempat kejadian. Atas pengerahan tim skala besar ini, petugas pemadam kebakaran lokal di Kota Chenzhou tidak cukup untuk mengatasi kecelakaan besar ini.  

Dalam hal ini, beberapa netizen mengatakan, “(pemadam kebakaran) di Changsha, Zhuzhou, dan Hengyang semuanya datang. Sepertinya ini bukan masalah kecil.”

Dilaporkan bahwa Kota Luyang di Kabupaten Rucheng secara geografis terpencil, membutuhkan setidaknya 7 hingga 8 jam berkendara dari Changsha, Zhuzhou, Hengyang, Xiangtan dan tempat-tempat lain. Dengan cara ini, warga yang bertahan hidup karena terkubur di reruntuhan sangat rendah.

Menurut The Epoch Times, lokasi spesifik dari insiden tersebut adalah Jalan Yuntou di Kota Luyang. 

Seorang warga dengan nama samaran, Lu Yuan, pemilik bengkel terdekat, mengatakan kepada wartawan, “(Rumah) runtuh dalam sekejap. Saat itu, asapnya sangat tebal. Saya baru saja melihatnya. Satu lapisan demi satu lapis dalam sekejap runtuh.”

Menurut Lu Yuan, bangunan tersebut adalah rumah baru yang dibangun dua atau tiga tahun lalu, dengan enam setengah atau tujuh tingkat. Sepuluh keluarga tinggal di gedung itu, dengan total tiga puluh atau empat puluh orang yang tinggal. Mereka adalah penyewa, dan pemiliknya tinggal di lantai paling atas.

Dia mengatakan, alasan ambruknya gedung baru tersebut dikarenakan fondasi yang digali di sebelahnya, “terlalu dalam.”

Mengenai jumlah kematian dan luka-luka, sekitar pukul 22.00 malam pada 19 Juni, Lu Yuan mendengar bahwa lebih dari sepuluh orang meninggal dunia. Dia secara pribadi percaya bahwa “seharusnya ada 20 atau 30 kematian.”

Dia berkata, “Sepertinya tidak ada orang yang tinggal di lantai satu. Lantai dua dan tiga cukup menyedihkan. Sekarang hanya dua lantai yang diselamatkan, lantai dua atau tiga telah digali. Tidak ada banyak kematian di enam atau tujuh lantai teratas. Ia memperkirakan akan ada lebih banyak kematian di lantai bawah.”

Dia menghela nafas dan berkata, “Sungguh menakjubkan bisa menyelamatkan setengahnya. Tidak ada lebih dari sepuluh orang yang selamat, dan  banyak yang meninggal.” (hui)