Kerusuhan dan Penjarahan di Afsel Masih Berlangsung, 72 Tewas, Seorang Ibu Terpaksa Melempar Bayinya dari Atas Loteng

oleh Qiao An

Setelah dipenjarakannya mantan Presiden Jacob Zuma, gejolak di Afrika Selatan yang awalnya hanya protes sampai berkembang menjadi kerusuhan dan penjarahan telah memasuki hari keenam. Selama ini sekurangnya ada 72 orang tewas dan lebih dari 1.700 orang telah ditangkap pihak berwenang

Ini adalah kerusuhan paling serius di Afrika Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun pihak berwenang telah mengirim pasukan untuk meredakan gejolak, tetapi bisnis dan banyak toko dijarah, dibakar dan dihancurkan, situasi kekacauan terlihat di mana-mana.

Okey Uchendu, pemilik usaha jual-beli mobil mengatakan : “Saya melihat tempat ini dilalap api, dan saya merasa ingin bunuh diri karena mata pencaharian saya dihancurkan di depan mata saya. Saya duduk di sana dan menangis, sangat tidak berdaya, karena saya tidak bisa berbuat apa-apa”.

Di Kota Johannesburg, seorang pemuda berusia 15 tahun mati terbunuh oleh peluru nyasar. Penduduk setempat berduka dan ketakutan. Banyak orang terpaksa membawa apa saja yang dapat digunakan sebagai senjata, untuk melindungi properti pribadi mereka. Bahkan beberapa bertindak sebagai petugas keamanan sukarela untuk membantu bisnis mengusir para penjarah.

Di Kota Durban, para penjarah dan perusuh membakar sebuah toko, pemiliknya yang tinggal di lantai atas terpaksa menggunakan dinding luar slot dan partisi papan untuk menyelamatkan diri dari kobaran api. Seorang ibu muda yang putus asa terpaksa melemparkan putrinya yang berusia 2 tahun dari atas loteng, menjadi pemandangan yang mengejutkan dalam kekacauan ini. Untungnya, gadis itu berhasil ditangkap oleh warga lainnya sehingga tidak mengalami cedera, kemudian ibu dan anak itu bertemu kembali setelah ibunya berhasil menyelamatkan diri.

Pada 8 Juli, mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma yang dituduh korupsi. Ia ditangkap kemudian dijatuhi hukuman penjara karena penghinaan terhadap pengadilan. 

Kemudian, protes besar-besaran pecah di Afrika Selatan, yang secara bertahap berkembang menjadi kerusuhan dan penjarahan secara nasional, kekerasan terjadi di mana-mana. Saat ini sedikitnya 1.754 orang telah ditangkap karena tindak kekerasan. (Sin)