Kisang Tentang Tanaman Duckweed

ETIndonesia-Di sebuah danau yang tenang, bertaburan banyak tanaman hijau, seperti taman zamrud yang tertanam dalam kristal dibawah sinar matahari transparan bersinar mengeluarkan cahaya hijau.

Kehidupan didalam danau sangat ramai, itu adalah rumah dari banyak fitoplankton air, tanaman eceng gondok, mereka sering hidup berkelompok; terdapat juga tanaman lotus dengan daun bertumpuk-tumpuk, ada tanaman mengapung di atas permukaan danau, yang terkecil adalah duckweed, akarnya lebih kecil, badan mereka lebih ringan, sering terombang ambing terapung di permukaan air, tidak dapat menemukan tempat berteduh yang stabil.

“Tolong! Aku tidak ingin hanyut!” Setelah hujan deras, air sungai deras mengalir masuk ke danau, menyebabkan isi danau tercerai-berai sesaat. Tanaman besar karena hidup berkelompok sama sekali tidak terpengaruh; tanaman menengah walaupun untuk sementara terpisah, tetapi beberapa saat kemudian mereka akan berkumpul kembali, hanya duckweed tanaman kecil ini, tidak ada pilihan, hanya dapat mengayun mengikuti irama ombak air danau, ketakutan dari waktu ke waktu menangis meminta bantuan.

Segera, seekor bebek mendengar teriakan minta tolong duckweed berenang menuju kearahnya, duckweed berteriak: “Tolong, tolong, saya sudah cukup menyedihkan, saya mohon Anda tidak memakan saya!”

“Miss duckweed, Anda terlalu gugup, ambil napas dalam-dalam, rileks, saya tidak akan memakan Anda!”

Setelah mendengar perkataan bebek, duckweed mengikuti nasehatnya, dan hatinya merasa benar-benar agak longgar. “Siapakah Anda?”

“Saya adalah induk bebek, sedang mencari makanan untuk dimakan, secara tidak sengaja mendengar teriakan minta tolong Anda. Walaupun ukuranmu kecil, ringan, tidak dapat menahan aliran air danau, sehingga Anda terombang ambing terhanyut, tetapi ini juga merupakan kelebihanmu!”

Duckweed tidak mengerti, lalu bertanya, “Apa untungnya bagi saya?”

Bebek menjawab: “Tanaman besar dapat bersama sama adalah kekuatan dalam kesatuan, tetapi persaingan satu sama lainnya juga besar, dan kalian duckweed di empat penjuru danau ini dapat menjadi rumah kalian, malahan karena ringan dapat pindah ke tempat lain yang lebih jauh. Saya sering berenang ke sekeliling danau dan saya melihat distribusi spesies kalian yang paling besar, pada empat penjuru mata angin”.

Setelah mendengar beberapa penjelasan yang baik hati dari induk bebek, duckweed akhirnya mengerti bahwa dirinya tidak sendirian, dan mulai melayang dengan bebas di permukaan danau, menikmati hak-hak istimewa ini, mengganggap seluruh danau adalah sebagai rumahnya.