Teman yang Egois

ETIndonesia-Ketika angin pertama musim semi menghembus bumi, bunga-bunga mekar kembali, warna cerah terlihat bersinar dengan indah. saat ini tikus tanah juga mulai keluar, dengan hidung panjang yang sensitif mengendus-ngendus bau makanan.

Ketika dia berjalan tiba di tepi peternakan, kebetulan bertemu dengan seekor tikus rumah, ketika dia mengenali teman lamanya ini dia segera melangkah maju untuk menyapa.

Tikus rumah membalas sapaannya sambil berkata, “Oh abang tikus tanah, kita sudah lama tidak bertemu seluruh musim dingin ini Anda tidak pernah muncul, saya lihat Anda sekarang sangat kurus, pasti Anda kelaparan, mari sekarang saya akan mengundang Anda makan malam yang lezat!”.

“Terima kasih, teman baikku, Saya memang sangat lapar, begitu laparnya sampai bisa makan sebuah gunung!”, ujar tikus tanah sambil mengelus-elus perutnya yang kosong.

Tikus rumah mengundang tikus tanah ke gudang makanan di tempat pertanian, di sana makanan berlimpah, cukup untuk makanan para tikus selama satu musim dingin yang panjang. Tetapi tikus rumah masih tampak langsing, hal ini cukup membuat bingung tikus tanah.

“Silakan masuk, gudang besar ini biasanya tidak ada orang, tapi makanan yang menumpuk sangat menakjubkan, makan apa pun yang Anda inginkan, jangan segan-segan!”

Tikus tanah mencium bau makanan dan seluruh pikiran seperti mimpi, air liurnya telah menetes ke tanah, sedang mempersiapkan untuk menyantap makanan lezat tersebut, tiba-tiba mendengar teriakan melengking yang sudah sangat melekat di otaknya, memecahkan udara tenang ─ ─ “Meow!”

Tikus rumah melihat tanda-tanda bahaya segera berlari menuju lubang di sudut kamar dan bersembunyi disana, dan dari belakang berteriak: “Teman lama, tempat persembunyian ini terlalu kecil, Anda tidak boleh masuk, Anda harus bersembunyi di tempat lain, tetapi Anda jangan mengatakan kepada kucing saya bersembunyi di sini! “

Tikus tanah untuk sementara tidak bereaksi, baru datang ke tempat yang asing, dan penglihatannya juga buruk, bahkan belum bisa berusaha untuk lari dan lolos, bayangan gelap segera menutupi pandangannya, seekor kucing dengan cakar segera menangkap tikus tanah dan membanting dia diatas tanah!

“Oh, binatang apa yang menjijikkan ini, bau dan kotor? Untungnya, saya sudah kenyang, sudahlah kamu pergi jauh-jauh dari rumah ini!”

Kucing setelah selesai berbicara, melepaskan tikus tanah dan membalikkan badan dengan cepat menghilang.

Tikus rumah yang bersembunyi di lobang melihat kucing telah pergi, dia segera datang, dengan wajah terkejut bertanya: “Abang tikus tanah, Kapan Anda belajar keterampilan yang satu ini, Bahkan kucing yang mempunyai julukan sebagai pemburu tikus bisa melepaskan Anda, cepat ceritakan kepada saya, tadi kucing di telinga Anda mengatakan apa kepadamu? “

Emosi tikus tanah perlahan-lahan kembali menjadi tenang, sekarang dia baru menyadari mengapa tikus rumah dengan jelas memiliki makanan segudang utuh, setelah musim dingin tapi masih tidak bisa gemuk, lalu dengan perlahan dia berkata: “Saya benar-benar tidak ada keahlian khusus, hanya mendengarkan kucing mengatakan, ‘teman yang tidak dapat saling membantu dalam masa-masa sulit, jangan peduli kepadanya lagi!’ “

Begitu selesai berkata, tikus tanah lebih tinggal di alam bebas, meninggalkan gudang penuh makanan, daripada menghadapi hal fatal kehilangan nyawa, dan meninggalkan teman egois yang dalam keadaan krisis tidak bisa membantu teman, pergi mencari makanan di alam liar.