Ayah yang Miskin Mengajak Anaknya “Mencuri Sayur” di Kebun Milik Orang, Kata-kata Anaknya yang Polos Menyadarkannya dan Mengubah Nasibnya Sejak Itu !

ETIndonesia-Di suatu desa, ada satu keluarga miskin, demi untuk makan, kepala keluarga ini sering mencuri sayuran di kebun milik tetangga.

Suatu malam, ayah ini mengajak anaknya yang berumur tujuh tahun kembali menyelinap di kebun sayur milik tetangganya.

Kali ini dia mengincar sayuran lobak, saat baru mencabut beberapa buah lobak, anaknya tiba-tiba berbisik dari belakang : “Hei, ayah, sepertinya ada yang sedang memperhatikan ayah!” Bisik putranya.

Ayahnya terkejut dan sambil melihat sekeliling ia berkata dengan tegang, “Ah, yang benar ? mana orangnya ? mana ..?”.

Bocah itu menunjuk ke langit sambil berkata, “Ayah! Coba lihat, bukankah Bulan itu sedang menatap ayah ?”

Kata-kata bocah itu seketika membuat ayahnya tertegun. Perlahan-lahan dia meletakkan lobak di tangannya, darahnya berdesir dan suasana hatinya berkecamuk tidak menentu, merasa menyesal dan membuatnya sedih, tetapi itu juga yang membuatnya bahagia.

Akhirnya dia berjalan pulang sambil menggandeng tangan anaknya.

Sepanjang jalan, dia terus berpikir, “Mencuri adalah perbuatan yang tidak baik. Mungkin Tuhan yang membuatku bertobat melalui perantara si bocah, agar aku memperbaiki diri ke jalan yang benar!”

Sebenarnya ayah dan anak yang hendak mencuri lobak itu sudah diawasi oleh pemilik kebun tersebut.

Ketika pemilik melihat bayangan seseorang dan ingin berteriak maling, tapi dia mendengar kata-kata anak itu, dan untuk sesaat dia terpaku sambil menatap rembulan.

Berkat cahaya rembulan, pemilikj kebun melihat wajah si pencuri, dan tahu pencuri itu adalah keluarga miskin sekampungnya yang hidup serba kekurangan .

Pemilik kebun sayur kemudian menceritakan kepada istrinya tentang apa yang telah dilihatnya. Sang istri berkata : “Bukankah bulan itu juga sedang memperhatikanmu?”

Malam itu, pemilik kebun sayur tidak bisa memejamkan matanya sepanjang malam.

Pada siang hari keesokan harinya, pemilik kebun sayur itu ke rumah si pencuri dan berkata, “Saya perlu tenaga kerja, apa kamu mau kerja ? Di samping upah kerja, juga bisa membawa pulang sejumlah sayuran di kebun.”

Mendapat tawaran dan kesempatan kerja yang bisa menghasilkan uang ekstra, sekaligus juga bisa menafkahi keluarga, sudah pasti pencuri itu langsung menerimanya.

Malam itu, si ayah yang sebelumnya selalu mencuri sayuran di kebun tetangga menatap rembulan di langit sambil menggandeng tangan anaknya.

“Ayah, coba lihat, rembulan itu sedang tersenyum !”Kata si bocah.

Pada saat yang sama, pemilik kebun juga sedang menatap rembulan dari rumahnya dan berkata kepada istrinya, “Rasanya belum pernah menyaksikan rembulan selalu memperhatikan kita, melihat orang lain dan juga menatapku, menyaksikan apa yang sedang dilakukan orang lain dan melihat bagaimana reaksiku … “(jhn/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.