Berbagai Negara Tingkatkan Evakuasi Warga Mereka dari Afghanistan, Prancis Pantau Terduga Taliban

Pada Selasa 24 agustus, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Jerman, Australia, dan negara-negara lain terus meningkatkan operasi evakuasi mereka di Afghanistan. Dengan banyaknya warga Afghanistan yang mengungsi, hal itu juga menjadi perhatian dunia luar, apakah elemen berbahaya Taliban akan memanfaatkan kekacauan dan menyelinap ke negara-negara Barat

Bi Xinci dan Lin Mingdi – NTD

Penduduk setempat yang ingin melarikan diri dari Afghanistan mengatakan pada Selasa 24 Agustus, bahwa Taliban tidak berbeda dari 20 tahun silam.

Penduduk Afghanistan berkata : “Kami pergi karena Taliban.”

Pada Selasa 24 Agustus, 250 pengungsi Afghanistan tiba di Belgia dari Pakistan.

Kementerian Pertahanan Belgia mentweet bahwa para pengungsi akan pergi ke kamp militer untuk pemeriksaan keamanan dan fisik.

Komandan Angkatan Udara Inggris, David Manning mengatakan: “Tantangan yang kita hadapi saat ini adalah waktu. Waktu yang sangat merugikan bagi kami.”

Pada Selasa 24 Agsustus, sebuah penerbangan evakuasi tiba di pangkalan angkatan udara Inggris.

Inggris mengumumkan pekan lalu bahwa mereka berencana untuk menerima 5.000 warga Afghanistan.

Menteri Pertahanan Inggris, Wallace: “Kami berencana pada 31 Agustus sebagai tanggal penarikan AS, yang berarti bahwa pasukan Inggris akan pergi sebelum itu.”

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan bahwa, pemerintah Barat tidak mungkin memperpanjang tenggat waktu dan  pasukan Inggris akan ditarik sebelum 31 Agustus.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin berkata : “kami membantu orang Prancis, para jurnalis, dan 100 warga Afghanistan datang ke Prancis. Mereka yang membantu Prancis.”

Pemerintah Prancis mengatakan pada Selasa 24 agustus, bahwa lima warga Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul ke Prancis dicurigai memiliki hubungan dengan Taliban dan berada di bawah pengawasan. Salah satunya ditahan karena tidak mematuhi aturan isolasi.

Pada Selasa 24 agustus, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa lima penerbangan antara Australia dan Selandia Baru, membantu lebih dari 650 orang mengungsi pada Senin 23 agustus.

Morrison kembali menegaskan bahwa jika tenggat waktu diperpanjang, Australia bersedia tinggal di Afghanistan dan membantu evakuasi.