Dia Bekerja Sebagai Tukang Batu dan Dihina Orangtua Pacarnya, 10 Tahun Kemudian Orangtua Mantan Pacarnya Itu Menyesal !

ETIndonesia-Sebagai orangtua, tentu saja berharap anak perempuannya memiliki kehidupan rumah tangga yang baik. Oleh karena itu, jika kedua belah pihak atau suami istri sering berselisih, sehingga rentan menyebabkan keretakan keluarga.

Beberapa waktu yang lalu, seorang netizen berusia 40 tahun berbagi pengalaman hidupnya di Dcard-komunitas media sosial Taiwan.

Semasa menjalin hubungan asmara dengan seorang gadis kala itu, dia dipandang sebelah mata oleh orangtua pacarnya.

Dua puluh tahun yang lalu, setamat SMU dan karena tidak melanjutkan sekolah, Michael lalu mengikuti jejak ayahnya bekerja di kontruksi. Kemudian berkenalan dengan seorang tukang batu, dan sejak itu dia pun mengawali hidupnya sebagai tukang batu.

Namun, ketika dia memutuskan untuk tidak melanjutkan studinya, dan bekerja sebagai tukang batu, pacarnya , Irene sangat marah. Irene minta putus karena tidak ingin punya suami yang tidak berpendidikan. Dan cinta pertamanya pun kandas di tengah jalan.

Namun, Michael tetap menggeluti pekerjaannya sebagai tukang batu, dan dia bertemu dengan seorang gadis, Judy namanya.

Setelah dua tahun pacaran, Judy pun mengajak Michael ke rumah sekalian menemui orangtuanya, namun tak disangka, orangtua Judy langsung menolak ketika mengetahui pekerjaannya, bahkan menghinanya “tidak punya masa depan” .

Akhirnya keduanya pun dipaksa memutuskan hubungan, karena orangtua Judy tidak mau melihat putrinya akan hidup menderita bersama Michael yang hanya seorang tukang batu.

Michael yang patah hati dan kecewa tidak serta merta meninggalkan pekerjaannya, sebaliknya ia semakin giat bekerja dan mengumpulkan uang.

Sementara itu, ia juga mendengar dari teman-temannya bahwa gaji sebagai tukang di Australia sangat tinggi, akhirnya ia pun nekad dan mencoba mengadu nasib di sana.

Namun, Michael merasa tersiksa setibanya di Australia, karena tidak mengerti bahasa Inggris, ditambah dengan lingkungan hidup yang sangat jauh berbeda dengan Taiwan. Namun meski demikian, dia tetap bertahan.

Setelah 5 tahun mengadu nasib di Australia, Michael berhasil mengumpulkan uang berkat kerja kerasnya dan dia pun pulang ke Taiwan.

Di Taiwan, Michael mulai belajar sebagai kontraktor, dan karena sibuk dengan bidang pekerjaan yang digelutinya, tak terasa 10 tahun pun berlalu, dia membuka sebuah perusahaan konstruksi kecil, dengan aset hampir mencapai 100 juta NTD (sekitar 43 miliar rupiah) dan memiliki sejumlah real estat.

Michael yang telah sukses, mendapat kabar bahwa Irene, mantan pacar pertamanya akhirnya menikah dengan seorang profesor, namun suaminya selingkuh ketika dinas di Tiongkok. Kini Irene hidup berdua dengan anaknya yang baru berusia 5 tahun.

Sementara Judy, mantan pacar keduanya yang hampir berusia 40 tahun hingga kini belum juga menikah, karena orangtuanya selalu ingin memilih calon yang baik untuknya.

Mendengar kabar itu, Michael hanya bisa menghela napas sambil mendesah : “Seorang gadis baik harus terbelenggu dengan konsep orangtuanya yang hanya mementingkan uang, sehingga melewatkan masa-masa terindah dari seorang gadis remaja.”

Asal tahu saja, bahwa setiap pekerjaan apa pun itu, pasti akan menghasilkan kesuksesan selama Anda ulet dan bekerja keras menggapainya.

Jangan pernah memandang rendah pekerjaan apa pun, dan tidak penting apa pun pekerjaannya, selama dia tulus menyayangi dan mencintai putri Anda, karena meski tidak ada uang sekali pun juga, dia tidak akan pernah membiarkan anak perempuan Anda itu kelaparan.

Sebagai orangtua, seharusnya bersikap bijak, jangan terlalu memaksakan kehendak, karena yang akan menjalani kehidupan rumah tangga itu adalah anaknya, bukan orangtuanya.(jhn/yant)

Sumber: life.bldaily.com

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.