Eksklusif: Sampel dari Penderita COVID Awal di Wuhan Memiliki Virus Henipah yang Direkayasa Secara Genetik, Satu dari Dua Jenis Virus Dikirim dari Laboratorium Kanada

Omid Ghoreishi

Sampel dari sejumlah penderita awal COVID-19 di Wuhan menunjukkan adanya virus Henipah yang direkayasa secara genetik, demikian temuan seorang ilmuwan Amerika Serikat.

Virus Henipah adalah salah satu dari dua jenis virus yang dikirim ke Tiongkok oleh ilmuwan-ilmuwan kelahiran Tiongkok dari sebuah laboratorium Kanada di tengah sebuah kontroversi atas pemecatan ilmuwan dan kolaborasi dengan peneliti-peneliti militer Tiongkok. 

Tidak jelas apakah virus yang ditemukan dalam sampel Tiongkok terkait dengan sejumlah sampel virus yang dikirim oleh laboratorium Kanada, yang dikirim pada akhir Maret 2019.

Temuan itu dikonfirmasi untuk The Epoch Times oleh ilmuwan lainnya yang bermutu.

Bukti pertama kali ditemukan oleh Dr. Steven Quay, seorang dokter yang juga seorang ilmuwan yang berbasis di Seattle dan mantan anggota Fakultas  Kedokteran di Universitas Stanford, yang melihat sampel awal COVID-19 yang diunggah oleh para ilmuwan di Institut Virologi Wuhan, tidak lama setelah Tiongkok memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia -WHO- mengenai wabah SARS-CoV-2.

Sampel dari penderita-penderita, yang dilaporkan ditemukan memiliki sebuah  “penyakit pneumonia tidak dikenal” pada Desember 2019, diunggah ke basis data urutan genetik, GenBank, di situs web Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat.

Dr. Steven Quay mengatakan bahwa, sementara ilmuwan lain di seluruh dunia sebagian besar tertarik meneliti genom SARS-CoV-2 pada sampel yang diunggah oleh para ilmuwan Institut Virologi Wuhan, ia ingin melihat apa yang ada di sampel yang dikumpulkan dari penderita.

Pada 3 Februari 2017, ahli virus Komunis Tiongkok Shi Zhengli berada di Institut Virus Wuhan. (JOHANNES EISELE/AFP via Getty Images)

Jadi Dr. Steven Quay berkolaborasi dengan beberapa ilmuwan lain untuk menganalisis urutan dari sampel-sampel itu.

“Kami mulai memancing di dalam untuk hal-hal aneh,” kata Dr. Steven Quay kepada The Epoch Times.

Dr. Steven Quay mengatakan bahwa apa yang mereka temukan adalah hasil dari kontaminasi apa yang cenderung terjadi dari berbagai eksperimen di laboratorium yang masuk ke sampel-sampel itu, serta bukti virus Henipah.

“Kami menemukan manipulasi genetik virus Nipah, yang lebih mematikan daripada virus Ebola.” Virus Nipah adalah sejenis virus Henipah.

The Epoch Times bertanya kepada Joe Wang, PhD, yang sebelumnya mempelopori sebuah program pengembangan vaksin untuk SARS di Kanada dengan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di dunia, untuk membuktikan temuan itu. 

Saat ini, Joe Wang adalah Presiden NTD Television Canada, perusahaan saudara dari The Epoch Times di Kanada.

Setelah memeriksa bukti tersebut, Joe Wang mengatakan ia dapat meniru temuan Dr. Steven Quay atas virus Henipah. Joe Wang menjelaskan bahwa manipulasi genetik dari virus itu kemungkinan untuk tujuan pengembangan vaksin.

Dokumen yang dirilis oleh pemerintah Kanada menyatakan bahwa penggunaan sampel virus yang dikirim Institut Virologi Wuhan oleh Kanada   adalah “kultur virus stok,” yang dalam istilah lebih sederhana berarti menyimpan virus-virus sambil menjaga virus-virus itu tetap hidup. Manipulasi genetik tidak akan berada dalam ruang lingkup  keterangan ini.

Laboratorium Winnipeg

Pemecatan ilmuwan kelahiran Tiongkok Xiangguo Qiu dan suaminya, Keding Cheng, dari Laboratorium Mikrobiologi Nasional di Winnipeg mengenai kontroversi di Kanada, di mana partai oposisi menekan pemerintah untuk rincian lebih lanjut mengenai kasus ini. Akan tetapi, pemerintah menolak untuk merilis informasi dengan alasan keamanan nasional dan masalah privasi.

Xiangguo Qiu dan Keding Cheng bersama beberapa mahasiswa Tiongkok dikawal keluar dari Laboratorium Mikrobiologi Nasional, satu-satunya laboratorium Kanada yang ditetapkan pada tingkat pengendalian 4–—atau P4,  tingkat keamanan hayati tertinggi–—di tengah sebuah penyelidikan polisi pada Juli 2019. Xiangguo Qiu dan Keding Cheng secara resmi dipecat pada Januari 2021.

Badan Kesehatan Masyarakat Kanada, yang bertanggung jawab atas Laboratorium Mikrobiologi Nasional, mengatakan pemecatan tersebut adalah hasil dari sebuah “masalah administrasi” dan “kemungkinan pelanggaran protokol keamanan,” tetapi menolak untuk memberikan rincian-rincian lebih lanjut, dengan mengutip masalah keamanan dan privasi.

Selama Xiangguo Qiu berada di Laboratorium Mikrobiologi Nasional, Xiangguo Qiu melakukan perjalanan beberapa kali ke Institut Virologi Wuhan dalam sebuah  kapasitas resmi, membantu melatih personel mengenai keselamatan tingkat 4. 

The Globe and  Mail kemudian melaporkan bahwa para ilmuwan di Laboratorium Mikrobiologi Nasional, telah berkolaborasi dengan peneliti militer Tiongkok mengenai patogen-patogen yang mematikan, dan salah satu peneliti militer Tiongkok bekerja di laboratorium Winnipeg dengan keamanan tinggi untuk sebuah periode waktu.

Dokumen dan email yang dirilis oleh Badan Kesehatan Masyarakat Kanada menunjukkan bahwa, pengiriman sampel Henipah dan Ebola dilakukan dengan izin pihak berwenang Laboratorium Mikrobiologi Nasional.

Dalam salah satu email yang dikirim pada September 2018, David Safronetz, kepala bagian patogen-patogen khusus di Badan Kesehatan Masyarakat Kanada, memastikan kepala Laboratorium Mikrobiologi Nasional Matthew Gilmour dan administrator-administrator Laboratorium Mikrobiologi Nasional, mengenai permintaan dari Institut Virologi Wuhan untuk pengiriman sampel tersebut, dengan mengatakan “Saya percaya pada laboratorium tersebut.”

Sebagai tanggapan, Matthew Gilmour bertanya mengenai sifat pekerjaan yang akan dilakukan di laboratorium Wuhan, dan mengapa laboratorium tersebut tidak mendapatkan materi dari “lebih banyak laboratorium setempat lainnya.” 

Matthew Gilmour juga memberitahu David Safronetz bahwa “senang mengetahui bahwa anda memercayai  grup ini,” dengan menanyakan bagaimana Laboratorium Mikrobiologi Nasional terhubung dengan kelompok tersebut.

Dalam jawabannya, David Safronetz tidak secara spesifik menyebutkan sampel apa yang akan digunakan untuk di Tiongkok, tetapi perhatikan bahwa mereka hanya akan mengirim setelah semua dokumen dan sertifikasi selesai. David Safronetz juga mengatakan Institut Virologi Wuhan meminta materi dari Laboratorium Mikrobiologi Nasional “karena kolaborasi” dengan Xiangguo Qiu.

David Safronetz menambahkan, “Secara historis, juga adalah lebih mudah untuk mendapatkan materi dari kami karena  bertentangan dengan laboratorium Amerika Serikat. Saya tidak berpikir laboratorium lain yang lebih dekat memiliki kemampuan untuk mengirim materi-materi ini.”

Gambar menunjukkan lokasi Institut Virologi Wuhan. (HECTOR RETAMAL / AFP melalui Getty Images)

Matthew Gilmour mengundurkan diri dari posisinya di Laboratorium Mikrobiologi Nasional pada Mei 2020 dan bergabung dengan sebuah  perusahaan penelitian biologis yang berbasis di Inggris.

Anggota parlemen bertanya kepada manajemen Laboratorium Mikrobiologi Nasional mengapa pengiriman sampel diizinkan dan apakah mereka tahu jika Tiongkok melakukan penelitian manfaat-fungsi di Institut Virologi Wuhan. Penelitian manfaat-fungsi melibatkan peningkatan  tingkat (virulensi) yang mematikan atau pun meningkatan penularan patogen atau keduanya.

Direktur jenderal ilmiah Laboratorium Mikrobiologi Nasional, Guillaume Poliquin mengatakan kepada anggota parlemen Kanada selama sebuah pertemuan komite parlemen pada 22 Maret bahwa Laboratorium Mikrobiologi Nasional hanya  mengirim sampel ke Institut Virologi Wuhan setelah menerima jaminan bahwa tidak terjadi penelitian manfaat-fungsi.

Anggota parlemen konservatif John Williamson mendesak lebih banyak jawaban, dengan mengatakan: kata laboratorium Tiongkok yang dikelola negara tidak dapat dipercaya karena rezim Tiongkok “memiliki” sebuah  sejarah pencurian dan kebohongan.”

Masalah penelitian manfaat-fungsi di Institut Virologi Wuhan, telah menjadi sebuah titik perdebatan di Amerika Serikat antara anggota-anggota parlemen dengan Dr. Anthony Fauci, Kepala Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional di Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat. Organisasi milik Dr. Anthony Fauci telah mendanai penelitian (melalui EcoHealth Alliance) terhadap   Coronavirus di laboratorium Wuhan.

Senator Amerika Serikat Rand Paul mengatakan karya yang diterbitkan dari Institut Virologi Wuhan mengenai Coronavirus menunjukkan, laboratorium tersebut sedang melakukan penelitian manfaat-fungsi, sebuah  tuduhan yang dibantah Dr. Anthony Fauci.

The Epoch Times meminta komentar dari Badan Kesehatan Masyarakat Kanada, yang mencakup sebuah tanggapan mengenai  bagaimana Badan Kesehatan Masyarakat Kanada menangani masalah kekayaan intelektual dan kolaborasi

pengembangan produk-produk apa pun seperti vaksin dengan Institut Virologi Wuhan, tetapi tidak mendengar kembali pada saat laporan ini diterbitkan.

Meskipun permintaan berulang kali oleh partai-partai oposisi untuk rincian-rincian lebih lanjut terkait terhadap pemecatan dua ilmuwan Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada, pemerintah Liberal menolak untuk memberikan catatan-catatan, dengan mengatakan ada masalah keamanan dan privasi nasional.

Setelah Dewan Rakyat mengeluarkan sebuah perintah yang mengharuskan pemerintah untuk mengungkap informasi tersebut, pemerintah menggandeng Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat ke  pengadilan untuk mendapatkan konfirmasi dari seorang hakim bahwa ia dapat menahan dokumen-dokumen itu. Pemerintah kemudian menjatuhkan kasus pengadilannya setelah Perdana  Menteri Justin Trudeau menyerukan sebuah pemilihan umum dan Parlemen dibubarkan. (Vv)