WHO Pertama Kali Mendistribusikan Vaksin Buatan Tiongkok, Afrika Selatan Memimpin untuk Menolaknya

HK. Epochtimes.com

 Vaksin Covid-19 buatan Tiongkok dituding tidak efektif dan mengkhawatirkan keamanannya. Global Access to Vaccines (COVAX), prakarsa Organisasi Kesehatan Dunia -WHO- baru-baru ini mengeluarkan 100 juta dosis vaksin Tiongkok untuk pertama kalinya, terutama untuk negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Di antara mereka, Afrika Selatan secara terbuka menolak, dan beberapa negara tidak mau menerimanya

Reuters mengutip laporan dari WHO pada 29 Juli  berencana untuk mendistribusikan 100 juta dosis vaksin Tiongkok pada akhir September, di mana vaksin Sinopharm dan Sinovac masing-masing akan berjumlah setengahnya. 100 juta dosis vaksin telah didistribusikan ke 60 negara, yang sebagian besar berada di Afrika. Sedangkan Afrika diperkirakan akan menerima sepertiganya. Namun tidak semua negara Afrika mau menerimanya.

Afrika Selatan terdaftar oleh COVAX sebagai salah satu penerima vaksin Tiongkok terbesar di Afrika. Sebanyak 2,5 juta dosis vaksin Sinoavac telah dialokasikan. Namun, Wakil Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Nicholas Crisp, mengatakan bahwa negara tersebut tidak mau menerima vaksin tersebut karena efektivitas vaksin  terhadap virus varian Delta tidak dapat dikonfirmasi. Bahkan, tidak ada data penggunaan vaksin tersebut pada penderita HIV. 

Nigeria juga merupakan penerima utama vaksin Tiongkok di Afrika, dan hampir 8 juta dosis vaksin obat nasional telah dialokasikan. Negara tersebut menyetujui vaksin Sinopharm, tetapi hanya mencantumkannya sebagai opsi “cadangan” di antara banyak vaksin.

Seorang juru bicara Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), yang memimpin COVAX dengan WHO, mengatakan kepada Reuters, bahwa beberapa negara belum diikutsertakan dalam putaran distribusi vaksin ini. Salah satu alasannya adalah beberapa negara tidak mau menerima vaksin Sinopharm dan Sinoavac.

Asia juga merupakan pemasok utama vaksin Tiongkok, diperkirakan akan diperoleh lebih dari 25 juta vaksin Tiongkok, dimana hampir 11 juta vaksin sinovac akan dikirim ke Indonesia.

Sebagian besar staf medis Indonesia telah disuntik dengan vaksin buatan Tiongkok, tetapi karena efektivitasnya yang rendah, negara tersebut telah memutuskan  booster vaksin Modena untuk staf medis. Negara lain yang mengadopsi kebijakan serupa termasuk Brazil dan Chili.

Ukraina adalah satu-satunya negara dalam daftar COVAX yang menerima vaksin Tiongkok. Negara itu akan menerima sekitar 160.000 dosis vaksin Sinovac. Vaksin Tiongkok lainnya akan masuk ke negara-negara di Amerika Latin dan Timur Tengah.

Reuters melaporkan bahwa meskipun beberapa orang  menyatakan keprihatinan tentang efektivitas vaksin Tiongkok,  beberapa negara telah menolak vaksin Tiongkok atau menggunakannya dalam kombinasi dengan vaksin Barat, tindakan WHO masih mempromosikan diplomasi vaksin Komunis Tiongkok. (hui)