Inggris Dilanda Krisis Supir Truk BBM yang Meluas Berkurangnya Pasokan BBM ke SPBU

Kekurangan supir truk BBM di Inggris memengaruhi transportasi bahan bakar, memicu panic buying oleh pengemudi.  Banyak SPBU mengalami kekurangan pasokan bahan bakar. Untuk mengatasi krisis, pemerintah Inggris menempatkan sejumlah truk militer dalam jumlah terbatas pada 27 September.

Setelah perusahaan minyak melaporkan bahwa kurangnya supir truk BBM, menyebabkan beberapa operator harus bergantian memasok bahan bakar.  Sementara yang lain terpaksa menutup SPBU.

Dalam beberapa hari terakhir, terjadi antrian kenderaan  untuk mengisi bahan bakar di SPBU di seluruh Inggris. Beberapa pengemudi tidak akan ragu untuk menunggu berjam-jam, demi mengisi BBM.

Perusahaan Minyak British Petroleum (BP)  menyatakan: “Permintaan  ketat dalam dua hari terakhir. Kami memperkirakan bahwa sekitar 30% SPBU saat ini tidak dapat menyediakan dua kelas utama BBM. Kami bekerja keras dan berharap untuk melanjutkan pasokan sesegera mungkin. “

Perusahaan seperti  Shell, British Petroleum (BP) dan Esso juga menyatakan bahwa “kilang-kilang Inggris memiliki bahan bakar yang cukup” dan permintaan diperkirakan akan kembali ke tingkat normal dalam beberapa hari, sehingga mengurangi tekanan.”

Mereka mengatakan dalam pernyataan bersama: “Kami mendorong semua orang untuk mengisi bahan bakar kendaraan seperti biasa.”

Namun, masih ada antrian panjang di SPBU, bahkan masih banyak masyarakat yang antri hingga larut malam. Hal yang membuat masyarakat khawatir adalah kelangkaan BBM  akan berdampak lebih luas terhadap perekonomian. 

Pemerintah Inggris mengatakan, kekurangan supir truk tangki untuk mengirimkan BBM, dikombinasikan dengan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga memicu krisis BBM. Jika situasinya tidak berkurang dalam beberapa hari ke depan, supir kendaraan militer akan menerima pelatihan khusus dan kemudian dikerahkan untuk membantu transportasi BBM ke seluruh negeri.

Departemen Bisnis, Energi dan Strategi Industri dalam pernyataan pada malam hari 27 september berbunyi: “Sejumlah kecil pengemudi truk militer akan siaga dan dikerahkan bila diperlukan untuk lebih menstabilkan rantai pasokan BBM.”

Menteri urusan Ekonomi, Bisnis dan Strategi Industri, Kwasi Kwarteng mengatakan: “Meskipun industri BBM memperkirakan permintaan akan kembali ke tingkat normal dalam beberapa hari ke depan, masih merupakan hal yang tepat bagi kita untuk mengambil tindakan pencegahan yang bijaksana.”

Dia juga mengatakan: “Jika perlu, pengerahan personel militer akan memberikan kemampuan tambahan ke rantai pasokan sebagai tindakan sementara untuk membantu meringankan tekanan dari lonjakan permintaan bahan bakar lokal.”

Inggris  memperketat kebijakan imigrasi setelah Brexit, sekarang memberikan pembebasan visa jangka pendek kepada pengemudi truk asing, dengan harapan dapat membantu mengisi kesenjangan tenaga kerja. (Hui)