Antony Blinken Bertemu dengan Wang Yi, AS Menentang Tindakan Beijing yang Membuat Situasi di Selat Taiwan Memanas

 Xia Yu

 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Komunis Tiongkok Wang Yi di Roma, Italia. 

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan kepada Reuters bahwa selama pertemuan selama satu jam dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia,  Blinken “dengan sangat jelas” menyatakan bahwa Washington menentang tindakan Beijing atas perubahan aspek  status quo di Selat Taiwan.

Baru-baru ini, Komunis Tiongkok sering menyerbu Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ)  Taiwan. Pada Minggu 31 Oktober, 8 pesawat militer Komunis Tiongkok lainnya menyerbu.

Departemen Luar Negeri AS  dalam sebuah pernyataan menegaskan bahwa, Menteri Luar Negeri Blinken menekankan pentingnya menjaga saluran komunikasi yang terbuka dan manajemen persaingan yang bertanggung jawab antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok.

Kemenlu AS  juga menyatakan keprihatinan tentang serangkaian tindakan yang diambil oleh Tiongkok (Komunis Tiongkok) untuk mengganggu tatanan internasional berbasis aturan dan melanggar nilai-nilai serta kepentingan, sekutu dan mitra kami, termasuk hak asasi manusia, Xinjiang, Tibet , Hong Kong, Laut Tiongkok Timur, Laut Tiongkok Selatan dan Taiwan.

Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan bahwa Menlu telah menegaskan bidang-bidang di mana Amerika Serikat dan Tiongkok, memiliki kepentingan bersama dan dapat bekerja sama, termasuk Korea Utara, Myanmar, Iran, Afghanistan, dan krisis iklim.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan kepada Reuters, bahwa Amerika Serikat ingin mengelola persaingan sengit antara dua ekonomi terbesar dunia secara bertanggung jawab.

Pertemuan Blinken dan Wang Yi, kali ini adalah yang pertama kalinya sejak konfrontasi sengit mereka di Anchorage, Alaska pada bulan Maret lalu, ketika pejabat AS dan Tiongkok secara terbuka mengkritik kebijakan satu sama lain yang jarang terjadi.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa, pertemuan Minggu di Roma “sangat jujur”, tetapi bermanfaat dan akan membantu meletakkan dasar bagi pertemuan puncak online antara Presiden AS Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akhir tahun ini.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, tetapi Washington adalah pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata utama Taiwan. Undang-undang mengharuskan Amerika Serikat untuk menyediakan sarana pertahanan diri bagi Taiwan.

Untuk waktu yang lama, Amerika Serikat telah mengadopsi kebijakan “ambiguitas strategis” tentang masalah “apakah akan melakukan intervensi militer untuk melindungi Taiwan ketika Komunis Tiongkok melancarkan serangan.” Namun demikian, Presiden Biden pekan lalu mengatakan bahwa Amerika Serikat akan melindungi Taiwan jika perlu.

Pejabat itu mengatakan bahwa Blinken menjelaskan bahwa Washington tidak mengubah kebijakan “satu Tiongkok” terhadap Taiwan.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada yang mengambil tindakan sepihak yang akan merusak status quo di Taiwan. Ini tidak berubah,” kata Blinken.

Kementerian Luar Negeri Komunis Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, Wang Yi menyatakan bahwa Tiongkok “menyatakan keprihatinan serius atas berbagai masalah bahwa Amerika Serikat merusak hak dan kepentingan sah Tiongkok, dan mengharuskan Amerika Serikat untuk mengubah arah dan mendorong hubungan Tiongkok-AS kembali ke jalur perkembangan yang sehat.”

 Komunis Tiongkok juga menyatakan bahwa Wang Yi menyampaikan kepada Blinken bahwa Taiwan adalah masalah paling sensitif antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Blinken akan menghadiri Konferensi Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia. Dia mendesak Beijing untuk memenuhi kewajibannya sebagai kekuatan yang bertanggung jawab untuk membatasi emisi.

Associated Press melaporkan bahwa Blinken dan Wang Yi tidak membahas masalah perdagangan secara rinci, dan topik pembicaraan terutama di bidang politik. Keduanya tidak membahas uji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklir baru-baru ini yang diluncurkan oleh Komunis Tiongkok. (hui)