Pekerja Pabrik Tiongkok di Serbia Menangis Memohon Pertolongan, Mereka Dilaporkan Kedinginan dan Tidak Dibayar

Di sebuah lokasi konstruksi di kota Zrenjanin, Serbia utara, sekitar 500 pekerja Vietnam sedang membangun sebuah pabrik raksasa untuk Perusahaan Ban Shandong Linglong. Namun, para pekerja mengatakan asrama di lokasi konstruksi tempat mereka tinggal tidak memiliki pemanas, mereka kelaparan dan terancam membeku, tidak punya uang, dan tidak mendapat bantuan dari pemerintah setempat.

“Kami memiliki masalah besar. Tidak ada listrik, tidak ada air, tidak ada upah,” kata pekerja Vietnam, Nguyen Van Tri yang dikutip dari laporan The Associated Press, Sabtu (20/11/2021).

Para pekerja yang memprotes juga menyatakan,  mereka tidak memiliki perlindungan medis.  Bahkan jika mereka memiliki gejala  COVID-19, manajer pabrik hanya membiarkan mereka tinggal di kamar.

Aktivis LSM Serbia Miso Zivanov mengatakan, pihaknya sekarang menyaksikan pelanggaran hak asasi manusia karena kondisi kehidupan yang buruk dari para pekerja Vietnam ini. Paspor dan kartu identitas mereka diambil oleh majikan Tiongkok. Mereka telah berada di sana sejak Mei lalu dan hanya menerima sekali gaji.”

Proyek ini ditandatangani pada tahun 2018 dengan profil tinggi, dan konstruksi dimulai pada 30 Maret 2019, dengan total investasi hampir 1 miliar dolar AS, yang disebut-sebut oleh pejabat Serbia dan Tiongkok sebagai model “kemitraan strategis” antara kedua negara, semacam dua pencapaian baru dari “Belt and Road”.

Karena produksi ban dapat menyebabkan polusi serius, organisasi lokal terkait juga meminta peninjauan.

Presiden Serbia, Aleksandar  Vucic mengatakan pada Jumat (19/11/2021) bahwa pemerintah akan membantu pekerja tetapi tidak akan mendemobilisasi investor.

“Kami akan mencoba membantu Vietnam (pekerja) dan pekerja lainnya, tetapi kami tidak akan mendemobilisasi investor, karena membawa investor ke negara kami telah melelahkan dan sangat sulit,” ujarnya. 

Serbia adalah negara pertama di Eropa Tengah dan Timur yang berpartisipasi dalam proyek “Belt and Road” Tiongkok. Bank of China telah memberikan pinjaman miliaran dolar kepada Serbia untuk membantu perusahaan Tiongkok membangun jalan raya, kereta api dan pabrik di Serbia, dan mempekerjakan pekerja konstruksi.

Lima tahun lalu, perusahaan baja terbesar kedua di Tiongkok, Hegang Group, membeli pabrik baja di ibu kota Smederevo dari Serbia, menyebabkan pencemaran lingkungan setempat. Jumlah pasien kanker di kota itu meningkat empat kali lipat dalam delapan tahun. (Hui)