FDA-AS Memberikan Izin Penggunaan Darurat Pil Anti Covid-19 Buatan Pfizer

oleh Chen Beichen

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Rabu (22/12/2021) menyetujui penggunaan darurat obat oral Covid-19 buatan Pfizer ‘Paxlovid’ agar pasien yang terinfeksi dapat minum obat antivirus di rumah atau sebelum masuk rumah sakit.

Obat ini direkomendasikan kepada orang yang berisiko tinggi terkena Covid-19. Diharapkan obat sudah dapat diberikan kepada pasien di AS paling cepat pada akhir pekan ini.

Perawatan lewat obat Pfizer terdiri dari dua tablet berukuran 150 mg dan satu obat HIV 100 mg yang diminum dua kali sehari. Obat HIV ini membantu memperlambat metabolisme pasien. Hal ini memungkinkan Paxlovid untuk mempertahankan konsentrasi yang lebih tinggi dalam tubuh untuk jangka waktu yang lebih lama.

FDA merekomendasikan obat tersebut untuk diberikan kepada pasien berusia 12 tahun ke atas, dengan gejala Covid-19 tingkat ringan hingga sedang. Badan tersebut menyatakan bahwa dokter sebaiknya langsung memberi resep obat tersebut, sesegera mungkin setelah diagnosis positif terinfeksi, atau dalam waktu 5 hari sejak timbulnya gejala.

CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan kepada CNBC bahwa perusahaan telah mengirimkan sejumlah obat termaksud ke Amerika Serikat. Setelah FDA dapat menyetujui penggunaannya, mereka dapat segera diresepkan.

Patrizia Cavazzoni, Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA, mengatakan : “Pada saat kritis karena munculnya varian baru, pemberian izin penggunaan obat oral ini bagaikan senjata baru bagi dunia medis dalam memerangi COVID-19. Selain itu, obat oral tersebut diharapkan mampu menurunkan risiko tingkat gejala bagi pasien yang terinfeksi COVID-19″.

Patrizia Cavazzoni mengatakan bahwa obat oral Pfizer akan membantu mengurangi tingkat rawat inap dan kematian, dan pada saat yang sama mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan lokal dalam menghadang penyebaran varian Omicron.

Bulan lalu, pemerintah AS dan Pfizer menandatangani kontrak pembelian sebanyak 10 juta butir obat oral, dengan total nilai transaksi mencapai USD. 5,29 miliar. Presiden Biden mengatakan, bahwa dia akan bekerja keras untuk memastikan agar obat untuk perawatan ini dapat diberikan secara gratis kepada warga masyarakat yang membutuhkan. (sin)