‘Ciri Khas Kegagalan Tiongkok’, Pakar Tiongkok : PKT Sedang Mengikuti Jejak Partai Komunis Uni Soviet

Pakar Tiongkok Gordon Chang menulis sebuah artikel analisis yang dipublikasikan di portal ’19FortyFive’ pada 22 Desember, artikel tersebut menyebutkan bahwa Partai Komunis Tiongkok sedang melaju cepat menuju kehancurannya. Ia tampak mengikuti jejak yang dilalui Partai Komunis Uni Soviet di masa lalu.

Gordon Chang menjelaskan bahwa pada tahun 1991, Sekjen Partai Komunis Uni Soviet Mikhail Gorbachev membubarkan Uni Soviet. Meskipun PKT sempat menangisi kematian Uni Soviet dan belajar dari kegagalan mereka, sehingga mampu bertahan hidup selama beberapa dekade hingga saat ini.

Namun, dalam sepuluh tahun terakhir, PKT telah berbalik arah. Beberapa orang melihat tanda-tanda bahwa pamor PKT terus menurun. 

Gregory Copley, seorang pemimpin redaksi Kebijakan Strategis untuk Pertahanan Nasional dan Urusan Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan : “Dalam berbagai hal dapat disebutkan bahwa situasi yang dialami Partai Komunis Tiongkok saat ini nyaris sama seperti situasi yang dialami Partai Komunis Uni Soviet pada akhir tahun 1980-an.”

Xi Jinping berulang kali mengingatkan partainya untuk waspada dan belajar dari kasus jatuhnya Partai Komunis Uni Soviet. Sebagaimana kutipan pidato internal Xi Jinping di Shenzhen dan Guangzhou pada Desember 2012 yang dilaporkan oleh media ‘New York Times’, bahwa Xi Jinping saat itu mengatakan : “Mengapa Uni Soviet jatuh ? Mengapa Partai Komunis Uni Soviet runtuh ? Alasan pentingnya adalah bahwa cita-cita dan keyakinan anggota terhadap komunisme telah goyah.”

Xi Jinping juga mengatakan bahwa Partai Komunis Uni Soviet yang begitu besar akhirnya bubar begitu saja oleh kalimat pendek yang disampaikan secara enteng oleh Sekjen partai Gorbachev. Konon, pidato Xi Jinping di internal partai ini telah disebarluaskan sampai pejabat tingkat kabupaten, tetapi tidak dirilis oleh media resmi.

Menurut analisis Gordon Chang, pidato Xi Jinping selama melakukan tur selatannya bukanlah suatu kebetulan. Karena pada saat itu, Xi telah menunjukkan kekagumannya terhadap Mao Zedong.

“Deng percaya bahwa dirinya dapat menyelamatkan PKT (setelah diambil alih) dari tangan Mao, dan Xi percaya bahwa dirinya dapat menyelamatkan PKT (setelah diambil alih) dari tangan Deng,” kata Gordon Chang.

Gordon Chang mengatakan bahwa banyak analis yang menyalahkan kegagalan komunisme Soviet, pada ketidakefisienan sistem ekonomi dan ketidakmampuannya untuk menyamai langkah perkembangan kapitalisme Barat. Padahal alasan yang lebih mendasar adalah pengekangan ideologis dan penindasan mental oleh Partai Komunis Uni Soviet terhadap rakyatnya.

Dengan mengutip sebuah ucapan dari cendekiawan dan penulis Rusia David Satter, Gordon Chang mengatakan : “Bagi sistem yang didasarkan pada kebohongan, maka keruntuhannya tidak terelakkan.”

Menurut analisis Gordon Chang, bahwa reformasi Deng Xiaoping menciptakan kemakmuran yang bersifat sementara dan membangkitkan keinginan rakyat untuk menggapai demokrasi. Pada tahun 1989, demonstrasi besar-besaran terjadi di ratusan kota di daratan Tiongkok, tetapi Deng Xiaoping telah mengiyakan pembantaian warga Tiongkok pada 4 Juni 1989 demi mempertahankan eksistensi dan kekuasaan Partai Komunis Tiongkok.

Sekarang generasi muda di daratan Tiongkok terpaksa mengikuti tren “Tang ping” (tren yang disebut sebagai penentangan terhadap penekanan masyarakat Tiongkok untuk bekerja keras). Akibat situasi yang tercipta di daratan Tiongkok telah menyulitkan warga biasa untuk menjadi kaya melalui kerja keras. Harga rumah yang setinggi langit dan biaya pendidikan yang luar biasa tingginya, menyebabkan penurunan angka kelahiran. Oleh karena itu, Xi Jinping melakukan gebrakan beristilah “Kemakmuran Bersama” untuk mencoba mengatasi situasi ini. Tetapi sejumlah perusahaan swasta Tiongkok yang menjadi sasaran pukul.

Gordon Chang berpendapat bahwa, PKT sekarang melalui penyerangan terhadap perusahaan swasta mereka untuk membangun kembali kontrol sosial yang totaliter, menuntut kepatuhan politik yang tidak dapat ditawar-tawar alias mutlak, dan memutuskan hubungan eksternal untuk membalikkan reformasi Deng Xiaoping.

“Mengisolasi Tiongkok dari dunia luar adalah elemen penting bagi Xi Jinping untuk menyelamatkan komunisme”, kata Gordon Chang. Dengan mengutip ucapan Gregory Copley ia mengatakan : “Xi Jinping sedang merangkul model kegagalan Uni Soviet.”

Gordon Chang akhirnya menyimpulkan bahwa kebijakan mengisolasi diri dari dunia luar bagi Tiongkok, pasti akan membawa stagnasi ekonomi dan kegagalan politik. “Kejatuhan Partai Komunis Tiongkok sudah tidak terelakkan,” tegasnya. (sin/asr)

Sumber : Epochtimes.com