Pasukan dan Peralatan Tempur AS Tiba di Polandia, Gedung Putih Tanggapi Rusia

Li Qingyi dan Jiang Dia – NTD

Pengiriman baru senjata bantuan AS ke Ukraina tiba di Kiev pada Sabtu (5/2/2022). Ini adalah bagian dari pasokan pertahanan AS senilai $200 juta ke Ukraina.

Pada hari yang sama, para jenderal senior militer AS tiba di Polandia.

Pada pukul 10 pagi waktu setempat pada Sabtu, pesawat Angkatan Udara AS mendarat di bandara  lotniczy Rzeszów-Jasionka di Polandia selatan, lebih dari 100 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Media Polandia melaporkan bahwa sebulan lalu, pekerja konstruksi mulai membangun akomodasi militer sementara di dekat pangkalan Rzeszow.

Menteri Pertahanan Polandia dan Pentagon mengungkapkan pada hari Rabu, bahwa 1.700 penerbang dari Pasukan Lintas Udara ke-82 AS akan ditempatkan sementara di Polandia.

Seorang mayor Angkatan Darat Polandia, juru bicara Divisi Mekanik ke-18, membenarkan bahwa itu adalah unit elit Amerika Serikat.

Dilaporkan bahwa Amerika Serikat telah mengerahkan sekitar 4.500 tentara Angkatan Darat di Polandia, yang ditempatkan secara bergiliran di Polandia barat.

Kelompok pertama pasukan AS untuk memperkuat Eropa Timur dan sekutu NATO Jerman tiba di Jerman pada hari Jumat, dan Korps Lintas Udara ke-18 akan mendirikan markas di Jerman untuk mendukung 1.700 pasukan terjun payung yang dikerahkan ke Polandia.

Selain itu, 300 personel  juga akan dikirim ke Jerman.

Di sisi lain, Rusia melanjutkan latihan militer dan akan berlanjut hingga 20 Februari.

Pada Sabtu 5 Februari, pembom strategis Tu-22M3 melakukan latihan militer bersama selama sekitar empat jam di wilayah udara Belarusia di perbatasan dengan Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu pada Jumat 4 Februari di tengah ketegangan antara Ukraina dan Rusia. Gedung Putih menanggapinya dengan dingin.

“Presiden Biden percaya bahwa pihaknya memiliki cara mereka sendiri untuk berurusan dengan Tiongkok. Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken berbicara dengan menteri luar negeri Tiongkok pekan lalu, menekankan keamanan global dan risiko ekonomi yang ditimbulkan oleh agresi Rusia lebih lanjut di Ukraina. Ia mengatakan bahwa diplomasi de-eskalasi adalah cara yang bertanggung jawab untuk maju. Tetapi fokus AS sekarang adalah untuk tetap bersatu dengan sekutu dan mitra, dan merespons dengan tegas jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut,” kata Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki. (hui)