Kasus COVID-19 di Hong Kong Memecahkan Rekor Hingga Lebih dari 82 Atlet Olimpiade Beijing Dikarantina

Li Mei 

Tak termasuk  daratan Tiongkok, lebih dari 397 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dengan COVID-19, dan sekitar 5,75 juta orang meninggal dunia, pada  Selasa (8/2/2022). Sementara itu, Taiwan menambahkan 26 kasus transmisi lokal. Hong Kong berpegang pada kebijakan zero COVID-19, jumlah kasus yang dikonfirmasi terus mencapai level tertinggi terbaru. Sementara itu, harga sayuran mulai meroket dan keluhan publik menggema.

Hong Kong melaporkan 625 kasus baru pada Selasa 2 Februari, sebagian besar dari kasus transmisi lokal. Selain itu, ada sekitar 500 kasus positif awal. Pihak berwenang setempat mengatakan total 898 kasus tidak diketahui sumber infeksinya.

Pada saat yang sama, pengemudi truk yang dites positif COVID-19, tidak dapat membawa sayuran dari daratan Tiongkok, dan harga sayuran  meroketi, dengan harga beberapa sayuran melonjak 10 kali lipat.

Seorang Warga Hong Kong, Ngai mengatakan :  “Sekarang (harga sayur) naik beberapa kali lipat, warga Hong Kong kesulitan.”

Kepala Eksekutif Carrie Lam mengumumkan langkah yang lebih ketat pada Selasa, mengurangi batas berkumpul dari empat orang menjadi dua orang. Mulai 24 Februari, pasar, bazaar, dan supermarket akan dipaksa untuk menggunakan aplikasi vaksin, yang  memicu ketidakpuasan publik.

Warga Hong Kong, Ann Siu berkata : “Sekarang jutaan orang terinfeksi di seluruh dunia, jutaan. Mari kita perlakukan itu sebagai penyakit umum dan bukan menghancurkan ekonomi.”

Menurut Associated Press, sejak 23 Januari lalu, sekitar 393 atlet dan staf, termasuk jurnalis, dinyatakan positif COVID-19 setelah tiba di Beijing dan terpaksa dikarantina. Sedikitnya 82 atlet dari berbagai negara tidak mampu bertanding.

Di antara mereka adalah peraih medali emas tiga kali pemain ski Jerman Eric Frenzel dan pemain hoki es Finlandia Marco Antilla.

Seorang jurnalis Australia menceritakan pengalamannya selama karantina.

Jurnalis Australia Julian Linden mengatakan, “Tahun lalu, ia kembali dari Olimpiade Tokyo dan dikarantina di Australia selama dua minggu. Di sini, Anda tidak tahu apakah itu tiga hari, tujuh hari, sepuluh hari, atau kapan baru bisa keluar.”

Sedangkan Taiwan melaporkan 26 kasus transmisi lokal baru pada Selasa, dengan 22 kasus di antaranya di bawah karantina  yang dinyatakan positif COVID-19. Perlu dicatat bahwa keluarga dengan empat orang di New Taipei telah didiagnosis, dan sumber infeksi masih perlu diklarifikasi.

Pusat komando Pandemi Taiwan mengatakan bahwa, dua saudara perempuan di antara empat orang memiliki lebih banyak singgah. Satu kasus bekerja di sebuah kantor akuntan di Distrik Xinyi, Kota Taipei, dan perusahaan tersebut langsung memulai bekerja dari rumah. (hui)