AS Tambah Pasukan di Eropa, Banyak Negara Mengevakuasi Warganya dari Ukraina Takut Perang Meletus

oleh Yu Ting

Saat ini, invasi Rusia ke Ukraina tampaknya bisa terjadi setiap waktu, Rusia mulai mengadakan latihan militer bersama di Kiev, dan Amerika Serikat terus mengirim pasukan tambahan ke Eropa.

Saat ini, Amerika Serikat dan negara-negara lain mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina dan mengeluarkan peringatan perjalanan. Biden mengatakan dalam sebuah wawancara pada 10 Februari bahwa invasi terjadi maka itu akan menjadi perang tingkat dunia

Ketegangan regional terus meningkat. Sejak 10 Februari Rusia dan Belarus telah memulai latihan militer bersama di lokasi yang tidak sampai 200 Km dari ibu kota Ukraina, Kiev.

“Sekarang invasi (Rusia) dapat terjadi kapan saja, termasuk selama berlangsungnya Olimpiade,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Pada akhir Januari, militer AS telah mengirim empat kapal perusak kelas Arleigh Burke  untuk mendukung sekutu NATO di Laut Mediterania, ditambah lagi dengan kapal induk Truman (CVN-75) yang awalnya berada di wilayah Mediterania, serta kapal penjelajah berpeluru kendali dan kapal perusak. Totalnya mencapai 10 kapal serang. Dapat digambarkan sebagai kekuatan tempur yang sangat andal.

Sekelompok pembom strategis B-52H “Stratofortress” Angkatan Udara AS juga sudah ditempatkan di Pangkalan AU Inggris Raya (RAF Fairford).

Seorang pejabat senior pertahanan AS mengungkapkan kepada media bahwa dalam beberapa hari ke depan, militer AS akan mengirim 3.000 pasukan terjun payung tambahan ke Polandia untuk bergabung dengan 1.700 tentara yang sudah ditempatkan di sana.

Presiden AS Biden pada 10 Februari mengatakan : “Begitu AS dan Rusia terlibat dalam pertempuran, itu akan menjadi perang tingkat dunia.”

Pada Jumat, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Israel dan negara-negara lain mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina, dan banyak negara juga mengeluarkan peringatan perjalanan.

Namun demikian, negara-negara masih aktif melakukan mediasi. Pada Jumat, Biden dan para pemimpin Uni Eropa, serta para petinggi dari Inggris, Prancis, Jerman dan Kanada, mencapai kesepakatan dalam pertemuan telepon bahwa jika Rusia melakukan invasi, maka sanksi ekonomi akan dilakukan.

Terdapat beberapa sumber yang melaporan bahwa Biden berbicara dengan Putin lewat sambungan telepon pada Sabtu (12/2/2022). (Hui)