Konferensi Terobosan Mengungkapkan Risiko Kesehatan dari Minyak Goreng yang Berasal dari Biji-bijian

Nathan Worcester

Dokter medis, peneliti, dan ahli-ahli lainnya berbicara pada Kamis (3/3) di KTT virtual ““Future of Fat,” pertemuan pertama yang didedikasikan khusus untuk efek berbahaya dari minyak yang terbuat dari sayuran atau biji-bijian, termasuk minyak canola, minyak jagung, minyak biji kapas, kacang kedelai, dan minyak bunga matahari.

Minyak-minyak tersebut telah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes, penambahan berat badan, kanker, degenerasi makula, dan penyakit kronis lainnya.

“Ada konferensi lain yang memusatkan perhatian pada minyak dan lemak secara umum. Kita tidak tahu ada yang lain yang telah mempertemukan MD, Ph.Ds, dokter, dan ilmuwan lingkungan untuk membahas dampak minyak yang terbuat dari sayuran atau biji-bijian khususnya,” kata Jeff Nobbs, salah satu pendiri, dan CEO Zero Acre Farms, dalam sebuah wawancara melalui email dengan The Epoch Times.

“Minyak yang terbuat dari sayuran ada di mana-mana di restoran dan makanan cepat saji dan makanan kemasan termasuk roti, kerupuk, sereal, granola, keripik, buah-buahan kering, saus salad, mayonaise, saus, gorengan, es krim, makanan yang dipanggang, dan makanan ringan lainnya,” kata Jeff Nobbs. 

“Minyak-minyak yang terbuat dari sayuran sekarang menyumbang 20 persen dari kalori harian kita, yang merupakan peningkatan terbesar dalam sumber kalori dalam 100 tahun terakhir, sejak era globalisasi dimulai.”

Zero Acre Farms menyelenggarakan acara “Future of Fat.” Startup tersebut, yang hanya mengumpulkan USD 37 juta dalam pendanaan ventura dari Coldplay, Robert Downey, Jr., dan investor lain, bertujuan untuk mengganti minyak-minyak yang terbuat dari biji-bijian yang diproduksi melalui fermentasi.

Minyak-minyak yang terbuat dari biji-bijian kaya akan polyunsaturated fatty acids (PUFAs) atau asam lemak tidak jenuh ganda, termasuk omega-6 asam lemak tidak jenuh ganda yang dikenal sebagai asam linoleat. Saat dimasak dengan api besar—–hampir selalu bagian proses industri untuk memproduksi minyak yang terbuat dari biji-bijian komersial—–asam linoleat teroksidasi dengan sangat cepat.

Dr. Cate Shanahan adalah seorang dokter keluarga dan ahli kesehatan metabolisme. (Courtesy dari Dr. Cate Shanahan)

Dr. Cate Shanahan, seorang dokter keluarga, dan ahli kesehatan metabolisme, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa asupan makanan tinggi asam lemak tidak jenuh ganda dapat menyebabkan sel-sel lemak menjadi malfungsi.

Menurut Dr. Cate Shanahan, yang menjabat sebagai seorang penasihat untuk Zero Acre Farms dan berbicara di Masa Depan Lemak,  stres oksidatif yang disebabkan oleh asam lemak tidak jenuh ganda menguasai sistem antioksidan, sehingga mendorong peradangan disfungsional dan meningkatkan tingkat toksin yang memicu banyak penyakit kronis.

“Ini bukan hanya teori, Tidak ada orang yang mengerti ilmu pengetahuan itu akan berdebat dengan saya,” kata Dr. Cate Shanahan.

Dr. James DiNicolantonio, seorang ilmuwan penelitian kardiovaskular di Saint Luke’s Mid American Heart Institute, dan pembicara  Future of Fat lainnya menarik perhatian The Epoch Times pada banyak makalah oleh Dr. Christopher Ramsden dari National Institutes of Health (NIH).

Satu meta-analisis tahun 2013 oleh Dr. Christopher Ramsden dan lainnya menemukan bahwa pria yang menggantikan lemak jenuh yang diperoleh dari lemak hewani atau sumber-sumber lain, dengan omega-enam asam linoleat yang diperoleh dari minyak yang terbuat dari biji-bijian, memiliki angka penyakit jantung yang lebih tinggi dan bahkan kematian.

Dr. Cate Shanahan menganggap the American Heart Association (AHA) atau Asosiasi Jantung Amerika Serikat sebagai penyebab utama dalam kebangkitan dan dominasi minyak yang terbuat dari biji-bijian.

Dalam tulisannya sendiri, Dr. Cate Shanahan menyoroti peran Dr. Ancel Keys, seorang ahli jantung yang berpengaruh dan anggota pendiri Dewan Epidemiologi dan Pencegahan dari Asosiasi Jantung Amerika Serikat.

Dr James DiNicolantonio adalah seorang ilmuwan penelitian kardiovaskular. (Courtesy of Dr. James Di Nicolantonio)

“Setelah [Dr. Ancel] Keys menjadi sampul majalah Time pada  13 Januari 1961, masyarakat Amerika Serikat diperkenalkan dengan gagasan bahwa lemak jenuh menyumbat arteri mereka.

“Gagasan itu pada akhirnya menyebabkan sebuah perubahan besar dalam makanan yang kita makan. Lemak-lemak asli akan semakin tergantikan oleh minyak yang terbuat dari biji-bijian buatan pabrik, dan era penyakit kronis akan dimulai,” tulis Dr. Cate Shanahan dalam entri blog itu.

Dr. Cate Shanahan dan yang lainnya telah menunjukkan bahwa Asosiasi Jantung Amerika Serikat pertama kali membangkitkan kesadaran masyarakat berkat sumbangan jutaan dolar dari Procter & Gamble, penemu alternatif berbasis minyak-minyak yang terbuat dari biji-bijian ke lemak-lemak hewani, Crisko.

Terima kasih sebagian untuk AHA, lemak sapi dan lemak-lemak hewani lainnya, makanan pokok dari diet tradisional Amerika Serikat, digantikan oleh minyak yang terbuat dari biji-bijian. Perubahan itu terjadi paralel dengan munculnya penyakit kronis.

The Epoch Times telah menghubungi AHA untuk memberikan komentar mengenai Masa Depan Lemak.

Dalam sebuah email, The Epoch Times mereferensikan halaman web “Minyak Goreng Sehat” Asosiasi Jantung Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa “mengganti lemak-lemak jahat [jenuh dan trans] dengan lemak yang sehat [tidak jenuh tunggal dan tidak jenuh ganda] baik untuk jantung anda.”

Halaman web AHA menganjurkan agar pembacanya memilih minyak-minyak yang terbuat dari biji-bijian “non-tropis” seperti zaitun, jagung, canola, kacang tanah, dan minyak bunga matahari.”

AHA menanggapi dengan mengarahkan The Epoch Times ke bahasa yang diambil dari halaman web yang sama, termasuk setidaknya beberapa teks yang tampaknya ditujukan untuk sudut pandang alternatif:

“Ketika anda mendengar mengenai ‘diet hari ini’ terbaru atau teori yang baru atau teori yang terdengar aneh mengenai makanan, pertimbangkan sumber tersebut.

“Asosiasi Jantung Amerika Serikat memberikan anjuran-anjuran diet berdasarkan bukti ilmu pengetahuan terbaik yang tersedia.

“Seiring dengan semakin banyaknya penelitian yang muncul, anda dapat yakin bahwa Asosiasi Jantung Amerika Serikat akan terus memperbarui ilmu pengetahuannya dan membawakan fakta-fakta tersebut kepada anda,” lanjut halaman web.

“Saya adalah seorang dokter, dan saya ingin orang-orang menjadi lebih sehat–—dan penghalang utama untuk itu adalah AHA,” kata Dr. Cate Shanahan.

Fenomena Twitter

Penentangan terhadap minyak yang terbuat dari biji-bijian juga muncul di media sosial.

“Penghormat Minyak Sehat” dan “Pengkhianat Minyak yang Terbuat dari Biji-Bijian,” akun baru sepasangsuami-istri di  Twitter, telah menarik ribuan pengikut.

Dalam kehidupan nyata, “Pengkhianat Minyak yang Terbuat dari Biji-Bijian” adalah seorang dokter. Seperti banyak pengguna media sosial di post-work era, ia telah memilih untuk tetap anonim untuk menghindari pembalasan.

Ia mengatakan kepada The Epoch Times bahwa ia tidak berharap akun miliknya mendapatkan daya tarik sebanyak ini. Meme yang ia posting dimaksudkan untuk menjadi terlalu berlebihan dan lucu–—lebih baik untuk menangkap apa yang ia lihat sebagai bahaya konsumsi minyak yang terbuat dari biji-bijian yang benar-benar keterlaluan.

“Saya akan mengatakan bahwa membelah benih memiliki konsekuensi yang lebih buruk daripada membelah atom,” katanya.

Dia juga menjabat sebagai penasihat untuk Zero Acre Farms.

“Awalnya saya merasa ragu, tidak tahu apa-apa mengenai operasi atau rincian mereka. Lalu saya mempelajari orang-orang  yang telah mengumumkan pekerjaan kesehatan leluhur mereka, termasuk mengenai minyak-minyak yang terbuat dari biji-bijian, adalah penasihat. Itu menarik minat saya,” katanya.

“Pengkhianat Minyak yang Terbuat dari Biji-Bijian” mengatakan berhenti menggunakan minyak-minyak yang terbuat dari biji-bijian membebaskannya dari sindrom iritasi usus, menurunkan tekanan darahnya, dan umumnya membuatnya menjadi lebih sehat.

Ia tidak sendirian di antara banyak pengguna Twitter anonim yang telah menanggapi aktivisme anti minyak yang terbuat dari biji-bijian.

Seseorang memberitahu The Epoch Times mengenai manfaat yang ia dan kekasihnya alami ketika mereka meniadakan minyak-minyak yang terbuat dari biji-bijian dari makanan mereka kira-kira delapan bulan yang lalu.

“Kulit saya membaik secara signifikan-—-kulit menjadi lebih cerah, lebih sedikit kemerahan, lebih sedikit mengalami iritasi,” katanya dalam sebuah pesan.

“Dulu saya menderita nyeri lambun yang mengerikan sepanjang waktu yang meningkat secara dramatis. Dan kekasih saya maupun saya sendiri mengalami tingkat energi yang jauh lebih tinggi.”

Karena minyak yang terbuat dari biji-bijian ada di mana-mana di restoran, ia dan kekasihnya memasak hampir semua makanan mereka sendiri dari awal.

Pengguna Twitter anonim lainnya menggambarkan efek serupa ketika ia dan istrinya tidak lagi mengkonsumsi minyak-minyak yang terbuat dari biji-bijian: “Bagi saya, penurunan berat badan sampai tingkat tertentu [meskipun saya hampir tidak kelebihan berat badan sebelumnya], tetapi jelas lebih sedikit masalah pencernaan, lebih banyak energi, dan kulit menjadi lebih baik.”

The Epoch Times telah menghubungi Institute of Shortening and Edible Oils, sebuah asosiasi perdagangan Amerika Serikat untuk penyulingan minyak yang terbuat dari biji-bijian dan berbagai minyak yang dapat dimakan lainnya.

Selain itu, The Epoch Times telah mendekati beberapa ahli medis yang dikenal untuk menganggap manfaat kesehatan untuk berbagai minyak yang terbuat dari biji-bijian. (Vv)