Perangkap Utang “Belt and Road” Menyebabkan Krisis, Rakyat Peru Melawan

Lin Yi

Peru, negara Amerika Selatan dilanda aksi protes dan bentrokan di berbagai daerah akibat melonjaknya harga BBM dan inflasi yang menewaskan  empat orang pada 4 April 2022. Presiden Peru mengumumkan jam malam pada 5 April. Di Lima, ibu kota Peru, pengunjuk rasa turun ke jalan untuk berdemonstrasi, membakar ban sebagai barikade. Polisi dan orang-orang bertengkar dan terlibat bentrok di jalanan

Masyarakat mengatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar dan pupuk kimia, mempengaruhi kehidupan mereka, tetapi pemerintah tidak bertindak dalam hal ini.

Jose Martínez, seorang warga Lima mengatakan: “Para pekerja transportasi benar sekali, karena banyak ketidakstabilan dalam perekonomian, masalah kenaikan biaya transportasi, terutama bahan bakar, yang juga mempengaruhi cara orang-orang membawa makanan untuk keluarga.”

Demonstrasi juga terjadi di 12 distrik lainnya. Stasiun tol di Ica terbakar, mengeluarkan asap tebal.

Beberapa tahun lalu, Peru bergabung dengan proyek “Belt and Road” Beijing, bekerja sama dengan perusahaan BUMN Tiongkok untuk mengeksploitasi sumber daya milik negara seperti tembaga dan minyak. Meskipun beberapa keuntungan telah dibuat untuk sementara, polusi udara dan krisis utang semakin parah.

Setelah meletusnya perang Rusia-Ukraina, masalah seperti kenaikan harga dan inflasi yang tinggi menjadi semakin serius. Inflasi di Peru berada pada level tertinggi dalam 26 tahun.

Seorang Demonstran, Felix Montenegro mengatakan: “Jika Presiden (Pedro Castillo) telah membebaskan pajak bahan bakar, kami berharap tidak akan naik di masa depan. Kami meminta pemerintah untuk campur tangan dan mengatur harga (bahan bakar dan makanan).”

Meskipun pemerintah segera mengumumkan penangguhan beberapa pajak bahan bakar dan upah minimum bulanan telah dinaikkan sekitar 10%, masih sulit bagi masyarakat untuk menerimanya.

Pihak berwenang Peru pada Selasa 5 April mengumumkan jam malam satu hari di ibu kota, Lima.

Presiden Peru, Pedro Castillo berkata : “Kabinet telah setuju untuk melarang pergerakan warga mulai Selasa, 5 April, dari pukul 02.00 hingga 23.59, melindungi hak-hak dasar semua orang.”

Peringkat dukungan terhadap Presiden Castillo telah turun menjadi 25 persen. (hui)