Stasiun Kereta Api Ukraina Dibom, Sanksi Internasional Terbaru Terhadap Rusia

Ukraina menuduh Rusia menyerang stasiun kereta api sipil, yang menyebabkan ratusan korban jiwa pada Jumat 8 April 2022. Pada saat yang sama, lebih banyak warga sipil yang dibantai ditemukan di daerah yang dievakuasi oleh pasukan Rusia. Presiden Komisi Eropa, von der Leyen dan yang lainnya tiba di Kyiv pada Jumat 7 April bertemu dengan Presiden Zelensky

Bi Xinci dan Lin Mingdi


Pihak berwenang Ukraina merilis video pada Jumat 7 April yang menunjukkan serangan rudal di stasiun kereta api di kota timur Kramatorsk. Dilaporkan sedikitnya 39 orang tewas dan 87 lainnya terluka. Pihak berwenang mengatakan ada sekitar 4.000 orang di stasiun pada saat serangan itu.

Berbicara kepada parlemen Finlandia hari itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan stasiun itu digunakan untuk mengevakuasi warga sipil ke tempat yang aman.

Namun demikian, Kremlin membantah terlibat dalam serangan itu.
Di daerah yang dievakuasi oleh Rusia, pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka menemukan lebih banyak warga sipil tewas.


Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova: “Kami menemukan di wilayah Kyiv: Malikav, Borodyanka, Bucha, Gostomelli, Irpin, 650 mayat, termasuk 40 anak-anak.”


Di kota Borodyanka, barat laut Kyiv, 26 mayat ditemukan di bawah dua bangunan.


Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa situasi di Borodyanka lebih buruk daripada “Butcha”.


Intelijen militer Inggris mengatakan pada Jumat 7 April, bahwa semua pasukan Rusia telah ditarik dari Ukraina utara.


Moskow mengakui untuk pertama kalinya pada Kamis bahwa pasukan Rusia menderita kerugian besar di Ukraina.


Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov berkata : “Kami kehilangan banyak pasukan, yang merupakan tragedi besar bagi kami.”


Von der Leyen juga mengadakan pembicaraan dengan Zelensky.
Sementara itu, masyarakat internasional terus memberikan sanksi kepada Rusia.


Pada Jumat 8 April, Jepang mengusir delapan pejabat Rusia, mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia. Pada hari yang sama, Australia menyediakan 20 kendaraan lapis baja atas permintaan Ukraina.

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan: “Kami ingin mengeluarkan Rusia dari Ukraina sesegera mungkin, dan kami ingin melindungi wanita dan anak-anak Ukraina.”

Selain itu, Jerman dan Inggris melarang pesawat kargo Rusia dan jet pribadi lepas landas.


Para menteri luar negeri G7 dan Uni Eropa mengeluarkan pernyataan bersama pada Kamis 7 April, yang menjatuhkan sanksi lebih kepada Rusia, memperkuat Ukraina, mengutuk kekejaman di Bucha dan memperingatkan konsekuensi serius dari penggunaan senjata kimia atau biologi. (hui)