Pasukan Rusia Menyerang Sejumlah Kota Ukraina, Pakar : Konflik Tidak Akan Segera Berakhir

Bi Xinci dan Chen Haiyue

Kini, tentara Rusia  menembaki kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, dan kota barat Lviv, yang juga diserang pada Senin 18 April. Pada saat yang sama, kota strategis penting “Mariupol” dipertaruhkan, dan pakar militer Inggris percaya bahwa perang tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Rusia menembaki kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, selama empat hari berturut-turut. Sebuah bangunan tempat tinggal dan sebuah rumah sakit terdekat dihantam pada Minggu 17 Maret, menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai 13 orang lainnya.

Rusia pada hari Senin 18 Maret mengklaim telah melakukan serangan secara besar-besaran, terhadap sasaran militer di wilayah Kharkiv, Zaporozhye dan Donbas, Ukraina.

“Rudal yang diluncurkan dari udara dengan presisi tinggi menghancurkan 16 instalasi militer Ukraina dalam semalam, termasuk lima komando musuh, satu depot bahan bakar, tiga depot amunisi, serta personel dan peralatan militer,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov. 

Pasukan Rusia juga menyerang kota barat Lviv pada hari Senin, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 lainnya.

Walikota Lviv Andrei Sadovy berkata : “Apa yang kita lihat di Ukraina hari ini adalah genosida yang disengaja oleh agresor yang membunuh warga sipil.”

Lviv, dekat dengan perbatasan Polandia dan titik transit untuk pasokan kemanusiaan internasional, sebelumnya dianggap sebagai tempat yang relatif aman.

Sementara itu, Moskow telah menyatakan bahwa mereka akan sepenuhnya menduduki kota pelabuhan Mariupol, sebuah kemenangan simbolis bagi Rusia.

Mantan Panglima Angkatan Darat Inggris, Richard Dennett mengatakan: “Menurut semua laporan yang ia dengar, Tentara Ukraina di Mariupol sangat kekurangan amunisi. Ia tidak berpikir tentara Ukraina biasanya mampu memasok mereka. Jadi Ia pikir Mariupol. Hanya masalah waktu sebelum sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia.”

Namun demikian, Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media AS bahwa Ukraina akan berjuang sampai akhir.

Dilaporkan bahwa ribuan tentara Ukraina masih berdiri teguh dan menolak untuk menyerah kepada tentara Rusia.

Mantan Komandan Angkatan Darat Inggris Richard Dennett percaya bahwa perang tidak akan berakhir dalam jangka pendek.

“Saya pikir kita harus menerima bahwa ini bukan konflik yang akan berakhir dalam beberapa hari atau minggu, ini akan menjadi konflik yang akan berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun-tahun,” kata mantan panglima militer Richard Dennett.

Dennett juga meramalkan bahwa setelah Mariupol sepenuhnya dikendalikan, tentara Rusia akan terus maju menuju Ukraina barat. (hui)