Banjir Menerjang Tiongkok Selatan, Orang-orang Menyelamatkan Diri dengan Melompat Keluar dari Mobil

 Luo Tingting

  • Banjir menerjang banyak wilayah di  Tiongkok selatan. Administrasi Meteorologi setempat mengeluarkan peringatan hujan badai kuning pada 4 Juni.
  • Video yang diunggah di internet menunjukkan  banjir melanda kawasan Tongren, Guizhou.  Banyak kendaraan terjebak banjir hingga membuat beberapa orang melompat keluar dari mobil mereka untuk menyelamatkan diri.
  • Curah hujan menyebabkan permukaan air Sungai Yangtze naik, mengubah pantai sungai Wuhan menjadi pantai laut.

Hujan badai lebat melanda di sejumlah kawasan di daratan Tiongkok pada Jumat (3/6/2022).  Wilayah  tersebut adalah Chengdu di Sichuan, Qiannan di Guizhou, Chenzhou di Hunan, Ganzhou di Jiangxi, Guilin di Guangxi dan Huizhou di Guangdong. Bahkan, hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Liuzhou,Guangxi dan Shanwei di Guangdong.

Pada 4 Juni, Administrasi Meteorologi setempat meningkatkan tanggap darurat terhadap hujan lebat ke Level III. 

Badan tersebut memperingatkan bahwa 6 provinsi  termasuk Zhejiang, Fujian, Guangxi dan Guangdong akan mengalami hujan lebat. Sedangkan curah hujan kumulatif di beberapa daerah dapat mencapai 100 hingga 200 mm.

Dari 1 hingga 2 Juni, hujan lebat yang terjadi di banyak tempat di Guizhou, menyebabkan banjir. 

Video yang beredar  menunjukkan bahwa pada 2 Juni, banjir di Tongren, Guizhou menerjang daerah perkotaan hingga air mengalir deras di jalanan. Beberapa warga merekam video dan berteriak, “Tuhan, jangan hujan lagi. Kalian lihat hujan sederas ini.”

Tingginya curah hujan menyebabkan sungai meluap di beberapa daerah, jalanan runtuh dan lahan pertanian ikut terendam. Beberapa truk dan mobil terendam banjir sampai di atas atap. Beberapa orang melompat keluar dari kendaraan mereka untuk menyelamatkan diri.

Video yang beredar juga menunjukkan sebuah terowongan di Guizhou direndam banjir. Orang-orang yang merekam berkata, “Tidak ada mobil yang bisa lewat.”

Biro Meteorologi Hubei melaporkan bahwa pada 3 Juni, awan tebal menutupi langit di atas Wuhan, Provinsi Hubei, menggulirkan awan, dan hujan sedang hingga lebat melanda di beberapa tempat. 

Diperkirakan pada 3 hingga 4 Juni, sebagian besar kota akan mengalami hujan sedang hingga lebat, hujan lebat lokal disertai guntur dan kilat, hujan lebat jangka pendek dan angin kencang.

Tingginya Curah hujan  menyebabkan permukaan air Sungai Yangtze bagian Wuhan terus meningkat. Beberapa platform hidrofilik yang lebih rendah di Pantai Sungai Hankou  terendam air sungai dan pantai setempat telah berubah bak pantai laut yang luas membentang.

Hujan badai juga terjadi di banyak tempat di Hunan. Seorang netizen di akun medsos Weibo memposting video yang mengatakan bahwa Desa Wumazhai di Changde terendam banjir, 

Dalam video itu ia berkata : “Suatu hari yang tak terlupakan, lantai pertama kebanjiran, dan saya yang tinggal di lantai dua, juga ketakutan,  ada pemadaman listrik. Saya takut. ”

Video lain menunjukkan hujan lebat menyebabkan terjadinya tanah longsor di tempat tertentu di Hunan, dan rumah-rumah hanyut hingga membuat lokasi setempat amburadul. 

Dari 1 hingga 2 Juni, Prefektur Xiangxi di Provinsi Hunan diterjang banjir. Menurut pemberitahuan  “Hunan Weather”, enam stasiun pengamatan di Kabupaten Fenghuang mengalami hujan badai lebat dengan curah hujan maksimum 246,5 mm di Kotapraja Duli, Kota Liaojiaqiao.

Curah hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Fenghuang Tuojiang meluap.  Dampaknya membanjiri tepian sungai dan menggenangi rumah-rumah penduduk.  Kota kuno Fenghuang sebagian terendam banjir dan banyak jalanan di kota tersebut juga mengalami akumulasi air dengan tingkat yang berbeda-beda.

Provinsi Anhui juga dilanda hujan lebat. Biro Meteorologi Anhui merilis berita bahwa pada (4/5) pukul 18:10 setempat, Lu’an, Fengyang, Wuhe, Bengbu, dan Huaiyuan mengeluarkan sinyal peringatan badai hujan merah. Biro tersebut meminta penduduk setempat untuk mengambil tindakan pencegahan dini. (hui)