Lebih dari 300 Pembeli di Kota Xi’an, Tiongkok Terpaksa Menempati Rumah Apartemen yang Belum Selesai Pembangunannya

oleh Xiong Bin dan Liu FangĀ 

Terjebak dalam situasi di mana gelombang debitur menangguhkan pembayaran angsuran KPR sedang melanda seluruh daratan Tiongkok, lebih dari 300 debitur yang membeli rumah apartemen di Komunitas Yihefeng, Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi terpaksa menempati rumahnya dalam gedung terbengkalai dengan fasilitas yang memprihatinkan.

Pembeli rumah apartemen di komunitas Yihefang Kota Xi’an mengatakan kepada reporter New Tang Dynasty TV pada 18 Juli bahwa, sejak akhir tahun 2014 proyek ini sudah terbengkalai akibat pengembangnya menghadapi putusnya rantai modal, dan para pembeli yang berulang kali mengajukan tuntutan haknya terus menghadapi penekanan dari pihak berwenang. Lantaran takut dengan kemungkinan yang terjadi jika perusahaan pengembangnya pailit dan reorganisasi yang merugikan pembeli. Maka lebih dari 300 pembeli bersama keluarga mereka pada bulan Maret tahun ini terpaksa menempati rumah apartemen yang belum siap, hidup dalam kondisi tanpa air, listrik, gas, lift dan sebagainya. Mereka berbuat demikian selain untuk menunjukkan hak kepemilikan, juga menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk terus membayar angsuran KPR sekaligus membayar uang sewa rumah karena pengendalian epidemi.

Mr. Wang, pembeli rumah apartemen Yihefang mengatakan : “Banyak orang dengan inisiatif sendiri datang untuk menempati rumah yang mereka beli di sini, meskipun masih berantakan pembangunannya. Tidak ada lift, tidak ada listrik, tidak ada air, tidak ada gas alam dan tidak ada pemanas udara. Kami sudah hidup selama beberapa tahun di sini. Kita yang sudah membayar angsuran selama beberapa tahun tetapi tidak memegang bukti atau sertifikat kepemilikan. Pemerintah Distrik Baqiao telah memblokirnya berkali-kali, sehingga urusan tertunda selama bertahun-tahun tanpa penyelesaiannyaā€.

Pembeli mengungkapkan bahwa Yihefang merupakan proyek renovasi sebuah area tempat tinggal tradisional di Kota Xi’an untuk dijadikan sebuah komunitas, yang mana terdiri dari 13 bangunan gedung apartemen untuk 2.000 lebih tempat tinggal rumah tangga. Launching perdana dilakukan pada tahun 2012, dengan harga per meter persegi adalah sekitar RMB. 4.500,-. Setelah beberapa bangunan gedung menyelesaikan penutupan atap pada tahun 2013, uang angsuran dari pembayaran pembeli digunakan oleh perusahaan pengembang untuk membangun rumah buat warga yang direlokasi. Dikarenakan kekurangan dana, pengembang gagal menyelesaikan pembangunan rumah apartemen sehingga pekerjaan terhenti. Saat ini, hanya gedung no.11 dan 2 yang menyelesaikan serah-terima dalam kondisi seadanya seperti aliran listrik dan air sementara, kualitas air kurang bersih, iuran listriknya mahal kepada pembelinya. Tingkat hunian mungkin sudah mencapai 80% dan 60-70%.

Ms. Wang, pembeli rumah apartemen Yihefang mengatakan : “Proyek ini sudah terhenti pembangunannya sejak tahun 2014 meskipun seluruh tempat tinggal dalam gedung apartemen sudah laku terjual. Kabarnya, pengembang tidak memiliki modal untuk meneruskan pembangunannya. Dan, pemerintah juga tidak bertindak apa pun, mereka mengizinkan pengembang menggunakan uang angsuran warga untuk membangun rumah relokasi, kita yang sudah membayar lunas pembelian rumah apartemen ini terpaksa harus menempati rumah yang belum terpasang alat pemanas udara, gas alam, tidak memegang sertifikat rumah, kecuali surat perjanjian jual beli antar pembeli dengan pengembang”.

Kota Xi’an pernah dijuluki sebagai kota bangunan terbengkalai, dan komunitas Yihefang hanyalah puncak gunung es dari banyak bangunan yang ditinggalkan begitu saja oleh perusahaan pengembangnya. (sin)