Gelombang Panas Melanda Eropa, Kebakaran Meluas Hingga Hampir 600 Orang Tewas dan 10.000 Orang Dievakuasi

Chen Beichen

Gelombang panas bak “neraka”  menyapu  Eropa, dengan suhu  melonjak di atas 40 derajat Celcius di banyak wilayah, hampir tidak menyisakan tempat dari barat hingga selatan Eropa. Menurut statistik, gelombang panas di Spanyol dan Portugal  menewaskan hampir 600 jiwa. 

Di Spanyol, gelombang panas kedua musim panas mempertahankan suhu tertinggi di atas 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit) di banyak daerah dan selanjutnya memuncak pada 43 derajat Celcius (109 derajat Fahrenheit).

Menurut Institut Carlos III Spanyol, yang mencatat kematian terkait suhu setiap hari, 360 orang tewas karena panas dari 10-15 Juli. Pada minggu sebelumnya hanya 27 orang meninggal karena suhu panas .

Menurut Associated Press, setelah seorang petugas kebersihan di Madrid tewas karena sengatan panas saat membersihkan jalan, pemerintah kota mengizinkan petugas kebersihan bekerja di malam hari untuk menghindari situasi serupa.

Selain itu, Inggris bagian utara juga akan mengalami panas terik. Kantor Met telah mengeluarkan “peringatan merah” untuk panas ekstrem untuk pertama kalinya, dengan suhu 40C (104F) diperkirakan di selatan negara itu pada Senin (18/7) dan Selasa (19/7).

Pemerintah Inggris menggelar pertemuan tanggap darurat pada (16/7) untuk merumuskan langkah-langkah tanggapan. Pada saat itu, beberapa sekolah akan ditutup dan akan digelar pelajaran jarak jauh.

Pada Minggu (17/7), gelombang panas di Prancis dan Spanyol memicu kebakaran hutan. Sehingga memaksa ribuan orang dievakuasi. Lebih dari 14.000 orang  dievakuasi dari kebakaran hutan di kota Bordeaux, Prancis yang  terbakar selama enam hari, termasuk banyak warga yang berencana untuk berlibur di tempat perkemahan.

Kebakaran di resor Prancis La Teste-de-Buch, dekat pantai Atlantik,  memaksa 10.000 orang mengungsi dari daerah itu.

Sebanyak 4.100 orang dievakuasi dari kota Landilas, selatan Lembah Kebun Anggur Bordeaux. Suhu di wilayah itu diperkirakan akan mencapai 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit). Pada Senin 18 Juli diperkirakan akan menjadi hari terpanas dengan cuaca ekstrem pada Juli.

Di Spanyol, telah terjadi lebih dari 30 kebakaran hutan di seluruh negeri.  Pihak berwenang telah mengirimkan hampir semua pesawat pemadam kebakaran. Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan banyak daerah yang terjal dan berbukit, sehingga menyulitkan personel darat untuk mengakses kobaran api.

Kebakaran paling mengkhawatirkan di Spanyol, terkonsentrasi di Extremadura dan Castilla y León. Kebakaran lain di dekat kota Malaga di Spanyol selatan telah memaksa 2.500 orang dievakuasi. Selain itu, lebih dari 3.200 orang mengungsi dari pegunungan Mijas.

Sejauh ini, tidak ada kematian terkait kebakaran di Prancis dan Spanyol. Di Portugal, hanya pilot pesawat pemadam kebakaran meninggal dunia ketika jatuh pada  Jumat (15/7/2022).

Sementara itu, Hongaria, Kroasia, pulau Kreta Yunani dan Maroko juga berjibaku melawan kebakaran hutan pada minggu ini. Maroko  memerintahkan evakuasi lebih dari 1.300 orang dan mengerahkan lebih banyak petugas pemadam kebakaran untuk mengatasi kebakaran hutan di wilayah utara. (hui)