Gelombang Panas Eropa Memicu Kebakaran Hutan Termasuk Perkemahan, Perkebunan, Peternakan Hingga Pertanian

oleh Zhang Qiling dari NTD Asia Pasifik

Mari kita waspada, suhu tinggi yang tidak normal telah melanda seluruh Eropa. Dampaknya  menyebabkan kebakaran hutan di Prancis, Spanyol, Portugal dan negara-negara lain, termasuk pertanian dan peternakan.

Suhu tinggi dan gelombang panas melanda Eropa. Kebakaran hutan juga disebabkan oleh suhu tinggi melanda di Slovenia, Prancis, dan negara-negara lain. Sejak  (12/7), kebakaran hutan di provinsi Gironde Prancis telah membakar lebih dari 20.000 hektar lahan dan hampir 37.000 orang  dievakuasi. Banyak perkemahan juga terbakar.

Kepala pemadam kebakaran Prancis Gilles Elschger pada (21/7) berkata : “Tujuan kami hari ini adalah untuk melindungi semua area yang terkena kebakaran hutan. 90% dari lima tempat perkemahan terbakar.”

Kebakaran hutan di Spanyol merembet ke kebun-kebun anggur, pemilik kilang anggur mengatakan, kini dia hanya bisa bersabar dan menunggu hujan turun.

Produsen anggur Spanyol, Jesus Soto pada (17/7) mengatakan sedang memikirkan bagaimana memulihkan kilang anggur dan apa yang harus dilakukan. Ada beberapa kehilangan produksi, tetapi masih harus menunggu tanaman anggur pulih sehingga  dapat pulih di beberapa tahun ke depan.”

Selain itu, kekeringan dan kebakaran hutan juga telah memukul industri peternakan Portugal dengan keras. Dikarenakan semak-semak yang biasa dimakan oleh banyak sapi, domba, dan kambing, kini telah menghilang di bawah terik matahari, memaksa para petani untuk membeli lebih banyak pakan ternak untuk menutupi kekurangan tersebut.

Peternak Portugal Igor Pedro pada (13/7) mengatakan, mereka  harus menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi sepertinya tidak membaik.

Antonio Simoes, pemilik toko daging di Portugal mengatakan kekeringan dan perang telah menyebabkan banyak masalah keuangan bagi mereka, karena dalam hal produksi, harga telah melonjak dengan tajam sekitar 70%.

Seorang Pemilik toko daging mengatakan dia tidak tahu apakah  bisa bertahan dalam berbisnis atau menutup tokonya jika kekeringan dan perang terus berlanjut. (hui)