Kim Jong-un Klaim Memiliki Senjata Nuklir, Mengancam akan Menggunakan Kekuatan Melawan AS dan Korea Selatan

Kim Jong-un pada  27 Juli  mengklaim bahwa Korea Utara memiliki senjata nuklir dan mengancam akan menggunakan kekuatan terhadap Amerika Serikat dan Korea Selatan. Kementerian Pertahanan Korea Selatan langsung meresponnya

Li Mei dan Lin Yi – NTD

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berpidato pada Rabu (27/7) di sebuah acara yang menandai peringatan 69 tahun berakhirnya Perang Korea. Dalam pidatonya ia melawan Amerika Serikat dan Korea Selatan, dia sangat provokatif dan berkali-kali membual bahwa dia memiliki senjata nuklir serta ingin menghadapi Amerika Serikat secara militer.

Kim Jong Un berkata : “Saya menegaskan sekali lagi bahwa Korea Utara sepenuhnya siap untuk segala bentuk konfrontasi militer dengan Amerika Serikat.”

Kim Jong-un juga secara terbuka mengkritik presiden Korea Selatan untuk pertama kalinya, mengancam akan memusnahkan pemerintah dan tentara Yoon Suk Yeol.

Pada Kamis 28 Juli, kantor kepresidenan Korea Selatan menyatakan penyesalan yang mendalam atas pernyataan Kim.

“Kami sangat menyesal bahwa Ketua Kim Jong-un membuat pernyataan mengancam terhadap pemerintah Korea Selatan dan menyebutkan nama presiden dalam pidatonya menandai peringatan gencatan senjata,” kata Kang In-sen, juru bicara kantor kepresidenan Korea Selatan.

Pemerintah Korea Selatan sekali lagi mendesak Korea Utara agar memulai jalur dialog untuk mencapai denuklirisasi penuh di semenanjung Korea dan perdamaian regional.

Wakil juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Moon Hong-sik pada hari yang sama mengatakan bahwa pernyataan provokatif Kim Jong-un bukanlah hal baru, ancaman rudal Korea Utara selalu ada, dan Amerika Serikat dan Korea Selatan memiliki tindakan pencegahan.

Moon Hongsik juga menegaskan, Kementerian Pertahanan Nasional telah berulang kali menyatakan bahwa Amerika Serikat akan meningkatkan pelaksanaan pencegahan yang diperluas dan memperkuat kemampuan pertahanan bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat. Selain itu, yang terpenting adalah kedua pihak juga akan memperkuat sistem tiga sumbu dan meningkatkan kemampuan pencegahan dan penanggulangan militer.

Moon Hong-sik mengatakan bahwa Seoul akan menyatakan posisinya pada pidato Kim Jong-un di masa mendatang.

Sebelumnya, Kim Jong-un tidak muncul di depan publik selama 19 hari. Menanggapi pernyataannya yang provokatif, para analis percaya bahwa Korea Utara dapat melakukan uji coba nuklir ketujuh pada  Agustus. (hui)