Kasus COVID-19 di Tiongkok Berlanjut, Shanghai dan Tempat-tempat Lain Menerapkan Lockdown Putaran Terbaru

Zhao Fenghua dan Wang Hui – NTD

Kasus COVID-19 telah berlanjut di banyak tempat di Tiongkok. Pada 27 Juli, total 12 area di Shanghai diklasifikasikan sebagai area berisiko sedang dan tinggi, banyak komunitas ditutup dan memasuki babak baru pengendalian. Para penduduk dibawa pergi dan dikarantina. Sementara itu, pihak berwenang Shanghai secara besar-besaran memperluas rumah sakit darurat.

Epidemi di Shanghai kembali bangkit. Para pejabat mengatakan ada 2 kasus baru yang dikonfirmasi dan 14 infeksi tanpa gejala pada 26 Juli. Situasi sebenarnya tidak diketahui. Distrik Baoshan dan Distrik Yangpu telah menggambarkan area risiko di sekolah menengah  dan banyak komunitas kembali ditutup.

Pada 27 Juli, Komunitas Zitengyuan di Distrik Xuhui, Shanghai ditutup dan dikelilingi oleh dinding pemisah yang terbuat dari kayu.

Pada saat yang sama, di persimpangan antara Distrik Baoshan dan Distrik Jiading, pihak berwenang membuat penghalang. Banyak orang-orang dihalangi oleh pos pemeriksaan dan tidak bisa melintas.

Pada 26 Juli, Gedung 17 Pelabuhan Informasi Internet di Distrik Baoshan, Shanghai tiba-tiba ditutup. Beberapa orang dikurung di perusahaan dan tidak dapat pulang.

Pada 25 Juli, di Yanjiang Lane, Desa Beizong, Shanghai, ada antrean panjang bus yang membawa orang-orang untuk dikarantina.

Pada saat yang sama, Shanghai diduga memperluas titik isolasi, dan gedung isolasi dua lantai yang baru tidak dapat dilihat secara sekilas.

Putaran baru lockdown telah memicu keluhan publik.

Seorang Warga Shanghai berkata: “tidak bisa selesai, diblokir lagi. Giliran Distrik Yangpu.”

Warga Shanghai juga berkata: “Langsung mengumumkan larangan tujuh hari.”

Warga Shanghai juga menuturkan : “Orang-orang yang tinggal di sini benar-benar sengsara. Tepat ketika ia dalam perjalanan pulang,  ia menemukan bahwa banyak komunitas terdekat diblokir.”

Warga Shanghai juga menuturkan: “Ia secara tiba-tiba merasa cemas karena tidak bisa pulang ke rumah.”

Selain itu, Wuhan, Provinsi Hubei, yang dikatakan sebagai sumber virus, kembali mulai ditemukan kasus penularan. Mulai 27 Juli, kawasan perkotaan utama Distrik Jiangxia ditutup selama tiga hari. Di Hebei, penyaringan pengetesan COVID-19 yang dinormalisasi oleh rumah tangga, telah diluncurkan di banyak tempat, dan setidaknya seorang per rumah tangga berpartisipasi dalam pengetesan setiap minggu.

Tindakan penguncian tanpa akhir oleh otoritas di Tiongkok telah memicu kemarahan publik. Di bawah perlakuan tidak adil, semakin banyak tindakan melawan kekuasaan.

Sebuah video yang diunggah di Internet menunjukkan seorang pria berjas hujan merah, menghunus pisau dan berhasil merebut tongkat panjang  dari polisi. Ketika memegang pisau di satu tangan dan tongkat panjang di tangan lainnya, memaksa polisi untuk mundur. Video itu menjadi viral di internet. Netizen menyatakan solidaritas mereka kepada pria tersebut. (hui)