1TV : Korea Utara Menawarkan 100.000 Tentaranya untuk Membantu Rusia Berperang di Ukraina

oleh Li Zhaoxi

Dalam menghadapi perlawanan gigih dari tentara Ukraina ditambah dengan bantuan senjata Barat yang canggih, tentara Rusia menjadi semakin sulit untuk mendominasi peperangan ini. Menurut laporan televisi pemerintah Rusia Korea Utara bahwa Korea Utara telah menawarkan kepada Rusia pengiriman 100.000 orang “sukarelawan” untuk membantu dalam perang melawan Ukraina.

Tawaran untuk mengirim tentara Korea Utara untuk membantu Rusia berperang di Ukraina tidak dapat segera diverifikasi, tetapi Igor Korotchenko, pakar pertahanan Rusia mengutipnya sebagai pemberitaan. Demikian New York Post melaporkan hal ini pada hari Jumat 5 Agustus.

“Ada laporan bahwa 100.000 sukarelawan Korea Utara siap untuk berperang,” Igor Korotchenko, pemimpin redaksi 1TV, salah satu saluran televisi nasional terbesar Rusia, mengatakan dalam sebuah acara siaran. Igor juga menambahkan bahwa para tenaga kerja Korea Utara bahkan sudah siap untuk berpartisipasi dalam memperbaiki bangunan yang mengalami kerusakan di zona perang.

Igor Korotchenko memuji karakter orang Korea Utara yang “tahan banting dan tidak banyak menuntut. Yang terutama yakni mereka memiliki motivasi”, katanya.

“Kita tidak boleh merasa malu menerima tawaran bantuan dari Kim Jong-un”, lanjut Korotchenko. “Jika sukarelawan Korea Utara dengan sistem artileri dan pengalaman luas dalam perang kontra-artileri ingin mengambil bagian dalam konflik, mari kita berikan lampu hijau untuk kesediaan mereka menjadi sukarelawan”.

Igor Korotchenko menambahkan bahwa jika Korea Utara menunjukkan kesediaan mereka memenuhi kewajiban internasionalnya untuk memerangi “fasisme Ukraina”, “kita harus membiarkan mereka melakukannya”, ujarnya. Rusia telah berulang kali mengklaim bahwa Ukraina adalah negara “fasis”.

Korotchenko juga mengklaim bahwa Rusia harus berhenti ikut memberi sanksi internasional kepada rezim Kim Jong-un. 

Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia Izvestia pada 19 Juli, bahwa Moskow dapat mempekerjakan para tenaga kerja Korea Utara untuk membangun kembali Ukraina. Dia memuji para tenaga kerja konstruksi Korea Utara sebagai “sangat berkualitas, pekerja keras, bersedia bekerja di bawah kondisi yang paling sulit, dan mereka akan sangat serius terlibat dalam pembangunan infrastruktur yang rusak di daerah Donbas”.

Laporan media Korea Selatan, Daily NK pada 22 Juli menyebutkan bahwa pihak berwenang Korea Utara telah menyelesaikan penyaringan terhadap para pekerjaan yang patut dikirim ke wilayah Donbas di Ukraina timur.

Daily NK mengutip informasi yang diberikan berbagai sumber memberitakan bahwa kepemimpinan Korea Utara tampaknya ingin secepatnya dapat mengirim para tenaga kerja pilihan ini ke Ukraina pada saat perang masih berkecamuk, karena mereka melihat tuntutan Rusia yang mungkin butuh “sukarelawan” ini sebagai peluang bagus untuk mengisi pundi mata uang asing Korea Utara.

Pada 25 Juli, sebuah sumber Rusia mengatakan kepada Daily NK, bahwa pihak berwenang Rusia berencana untuk mengirim lebih dari 1.000 orang pekerja Korea Utara yang berada di Rusia ke wilayah Donbas. Selain itu, pihak berwenang Korea Utara juga telah melakukan penyaringan sejumlah tenaga kerja yang mungkin akan dikirim ke wilayah Donbas.

“Biro-biro Korea Utara seperti Biro Kepemimpinan Konstruksi Luar Negeri, Biro Pembinaan Pulau Ayara, Kementerian Perikanan dan Kementerian Perkeretaapian telah mengirim beberapa pekerja dalam daftar pelamar menunggu persetujuan pihak berwenang ke zona perang (Ukraina)”, kata seorang sumber terpercaya di Korea Utara. Di waktu sebelumnya, biro-biro tersebut telah merekrut sebagian besar pekerja yang dikirim ke Rusia. (sin)