Akibat Epidemi Terus Merebak, Prefektur, Kota-Kota di Xinjiang dan Tibet Diblokir

NTD

Menyusul Provinsi Hainan, sejumlah pemerintah daerah di bagian barat laut dan barat daya daratan Tiongkok seperti Xinjiang, Tibet juga sudah mulai mengambil tindakan tegas pemblokiran dan memaksa warganya untuk menjalankan tes uji asam nukleat.

Sejak 30 Juli, ketika penemuan pasien terinfeksi dengan tanpa gejala dilaporkan di Prefektur Ili, Xinjiang, epidemi telah menyebar ke 7 prefektur lainnya, kota-kota, dan 12 kabupaten di Xinjiang.

Tercatat hingga 8 Agustus, sudah ada 123 kasus baru pasien terinfeksi tanpa gejala di Prefektur Otonomi Kazakh Ili, Xinjiang. Di antaranya termasuk 119 kasus di Kota Yining dan 4 di Kabupaten Yining. Karena PKT terbiasa dengan menutupi jumlah kasus epidemi, sehingga angka sebenarnya semestinya lebih tinggi.

Mrs. Li, seorang warga Kota Yining mengatakan : “Seluruh prefektur sudah diblokir, bahkan seluruh Prefektur Ili sudah diblokir saat ini. Ya, tampaknya situasinya cukup serius, dan semua warga berada dalam rumah masing-masing. Data terinfeksi yang saya lihat meningkat setiap harinya”.

Mr. Zhang, seorang warga Kota Yining mengatakan : “Kota Yining sudah dalam keadaan terblokir sekarang. Orang tidak dapat keluar masuk. Yang terinfeksi semua tanpa gejala. Sekarang kami sedang bertugas di sini, dan yang lainnya sudah pulang. Mereka semua dalam isolasi, mereka semua di rumah”.

Sejak 9 Agustus, Kota Urumqi telah menambahkan 10 area berisiko tinggi dan 10 area berisiko sedang di Distrik Tianshan dan Distrik Sayybak.

Wilayah Tibet juga sudah mulai dikontrol ketat.

Mulai 8 Agustus, “manajemen senyap” telah diterapkan selama 3 hari di Kota Shigatse. Dan seluruh warga dihimbau untuk melakukan tes asam nukleat.

Ms. Wu, warga Shigatse mengatakan (suara diubah) : “Kota tempat kami tinggal telah diblokir, meskipun kami masih dapat keluar rumah, tetapi tidak dapat keluar kota. Semua toko tutup, dan semua bisnis tutup selama 3 hari”.

Pada 8 Agustus malam, pihak berwenang Kota Lhasa meningkatkan jumlah loket pengujian asam nukleat menjadi 545 tempat, dan menggiring seluruh warga untuk menjalani tes asam nukleat. Saat ini, Kota Lhasa telah menetapkan 1 kawasan berisiko tinggi dan 15 kawasan berisiko sedang.

Mrs. Lu, warga Kota Lhasa mengatakan (suara diubah) : “Seluruh tempat hiburan telah ditutup, dan semua staf harus menjalani tes asam nukleat. (18 orang yang berkontak dekat dengan terdiagnosis) semuanya dikarantina. Seluruh Kota Lhasa dikendalikan pihak berwenang, dan pengujian asam nukleat harus dilakukan di lokasi yang ditentukan”.

Saat ini, sejumlah lokasi wisata di Tibet seperti Ali, Shigatse, dan Lhasa telah ditutup untuk kunjungan wisatawan. Begitu pula Istana Potala juga ditutup total, beberapa wisatawan terpaksa mengakhiri perjalanan mereka lebih awal, tetapi tidak sedikit pula yang terdampar karena pemblokiran. (sin)