Bicara Beidaihe Pejabat PKT, Tingkatan Wakil Menteri Paling Berbahaya!

SHI SHAN

Antara akhir Juli awal Agustus, para pejabat tinggi PKT (Partai Komunis Tiongkok), akan berkumpul di sebuah tempat wisata pantai yang dinamakan Beidaihe (dibaca: pei tai he, ia berjarak 285 Kilometer di sebelah timur Beijing) di dekat Teluk Bohai. 

Beidaihe begitu disoroti oleh berbagai kalangan, karena banyak masalah besar internal PKT ditetapkan di tempat ini, mulai di zaman Mao Zedong (dibaca: mao ce tung, 1949-1974), di masa kekuasaan Deng Xiaoping (1979-1989) juga demikian, di masa kekuasaan Jiang Zemin (1989-2002) dan Hu Jintao (2002-2012) malah semakin mengakar. 

Sejumlah pakar sejarah partai pernah mengatakan, nasib buruk beberapa pejabat tinggi penting PKT seperti Peng Dehuai, Liu Shaoqi, Hu Yaobang, dan Zhao Ziyang, semuanya ditentukan di Beidaihe .

Minggu lalu, seorang perwakilan Kongres Rakyat Nasional ke-20 PKT (yang akan dilangsungkan pada akhir 2022) mendadak meninggal dunia. Sekretaris Provinsi Gansu yakni Zhou Wei, meninggal dunia pada 21 Juli lalu, di internet beredar kabar bahwa dirinya bunuh diri dengan melompat dari gedung tinggi, namun pihak pemerintah memberitakan dirinya meninggal akibat sakit. 

Zhou Wei baru berusia 56 tahun, dan baru saja menjabat sebagai Sekprov pada 1 Juni lalu, dia merupakan perwakilan Provinsi Gansu pada Kongres Rakyat Nasional ke-20 yang baru saja terpilih, sebulan kemudian mendadak meninggal dunia, sementara media massa resmi pemerintah tidak memberitakan lebih lanjut.

Sebelumnya, beberapa pejabat setingkat provinsi seperti ini atau wakil menteri yang mati mendadak juga dirasa sangat aneh. Seperti Walikota Tianjin Liao Guoxun yang mendadak tewas pada April lalu, Wakil Walikota Dalian yang juga Deputi Manajer Umum China National Pharmaceutical Group Coorporation yakni Zeng Bing juga “mendadak meninggal akibat sakit” pada Juli juga. Wakil Gubernur Provinsi Hebei sekaligus merangkap sebagai Direktur Departemen Keamanan Publik yakni Liu Wenxi juga “mendadak meninggal dunia karena sakit” juga pada bulan yang sama, serta Sekretaris Komisi Politik Hukum Provinsi Hebei yakni Zhao Gechuan juga “meninggal dunia karena sakit” pada Mei lalu, dan lain sebagainya.

Mereka semua ini adalah pejabat yang disebut setara dengan tingkat wakil menteri, atau kader Departemen Organisasi PKT. Yaitu para pejabat BUMN yang ditangani dan diawasi langsung oleh pemerintah pusat, jabatannya setara dengan wakil menteri. Mengapa setara wakil menteri?

Dari data yang diketahui, 4 orang dari anggota Komite Pusat PKT ke-19 telah lengser. Antara lain adalah Wakil Menteri Departemen Keamanan Publik yang juga mantan Menteri Kehakiman yakni Fu Zhenghua, mantan Wakil Gubernur Bank Sentral People’s Bank of China yang juga mantan Direktur Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok dan juga Direktur Koperasi Pasokan dan Pemasaran Tiongkok yakni Liu Shiyu, dan Wakil Hakim Agung Mahkamah Agung Rakyat Tiongkok yakni Shen Deyong.

Perwakilan Kongres Nasional PKT ke-19, ditambah 4 orang di atas, sebanyak 28 orang telah dilengserkan. Jumlah perwakilan Kongres Nasional ke-19 sebanyak 2.200 orang, 28 orang dilengserkan, adalah sekitar 1,2%; jumlah anggota Komisi Pusat ke-19 adalah 204 orang, dilengserkan 3 orang, rasionya adalah 1,5%. Rasio ini tentu saja lebih tinggi daripada tingkat kematian akibat pandemi COVID-19.

Pejabat tinggi setingkat wakil menteri dan kader Departemen Organisasi PKT yang disebut di atas wakil menteri yang dilengserkan pasca Kongres Nasional PKT ke-19 adalah 130 orang, pejabat setingkat wakil menteri PKT sekitar 2.200 hingga 2.500 orang, jadi rasio yang dieksekusi adalah sekitar 5%-6%.

Sejak Kongres Nasional ke-18 PKT telah menghukum 4,8 juta orang anggota partainya, apabila di kalkulasi, dan jika jumlah kader yang dihukum sejak Kongres Nasional ke-19 adalah setengahnya yakni 2 juta orang, dibandingkan dengan jumlah anggota partai (PKT) yang digadang-gadang mencapai 90 juta orang, maka berarti rasio yang dihukum mencapai 2,2%.

Rasio pejabat tingkat menteri yang dihukum adalah 2%, sedangkan pejabat tingkat wakil negara dan negara yang dihukum adalah 0. Bisa dilihat, pejabat wakil provinsi dan wakil menteri adalah segaris, di tingkat wakil menteri ke bawah, jabatan yang semakin tinggi semakin berbahaya, di tingkat wakil menteri ke atas, jabatan semakin tinggi akan semakin aman. 

Pejabat wakil menteri ini, adalah lingkaran para kandidat Komisi Pusat. Faktanya, anggota Komisi Pusat PKT, setara dengan pejabat setingkat menteri. Dengan kata lain, begitu memasuki level provinsi dan menteri, berarti ibarat ikan mas melompat masuk ke gerbang naga, kekuasaan khususnya akan meningkat drastis, tapi di gerbang naga ini, adalah tempat yang sangat berbahaya.

Rapat Beidaihe, adalah permainan segelintir pejabat tinggi setingkat wakil negara, tapi yang mereka tentukan adalah nasib masa depan para pejabat di tingkat wakil menteri ini. Inilah alasan para pejabat ini sangat cemas sekali. Tapi sebenarnya yang paling cemas, sepertinya adalah Xi Jinping, karena yang akan dihadapinya, adalah suatu krisis raksasa yang belum pernah ada sebelumnya.

Setelah Kongres Nasional PKT ke-19, berbagai faksi di tubuh PKT mulai “mengasah pedang dan menghunus golok”, semakin mendekati Kongres Nasional ke-20, pertikaian akan semakin sengit. Dari data diketahui. Pada Juni 2021 lalu, Wakil Sekretaris Komisi Kedisiplinan Pusat yakni Xiao Pei menjelaskan, “Sejak Kongres Nasional ke-18, Badan Inspeksi dan Pengawasan Disiplin Nasional telah memeriksa sebanyak 3,8 juta kasus, dan telah menghukum 4,089 juta orang, upaya memberantas korupsi sangat besar. Yang dihukum oleh Kantor Urusan Politik dan Disiplin Partai adalah sebanyak 3,742 juta orang.”

Selama satu dasawarsa antara 2012 hingga 2021, Xi Jinping telah mengobarkan upaya memberantas korupsi, sebanyak 4,089 juta orang telah dihukum, atau rata-rata 400.000 orang setiap tahunnya. 

Pada Februari tahun ini, Sekretaris Komisi Pusat Politik dan Hukum yakni Zhao Leji mengumumkan, pada 2021 saja, yaitu tahun lalu, Badan Inspeksi dan Pengawasan Disiplin nasional telah memeriksa sebanyak 631.000 kasus, dan menghukum 627.000 orang. Jumlah orang yang diperiksa tahun lalu melonjak 50% lebih banyak dibandingkan rata-rata selama sepuluh tahun.

Apakah pertikaian menjadi semakin sengit? Di dalam angka pemeriksaan dan hukuman ini, ada orang dari faksi Xi memeriksa orang faksi lain, ada pula orang dari faksi lain yang memeriksa orang dari faksi Xi, seperti Sekretaris Kota Hangzhou yakni Zhou Jiangyong.

Perlu diketahui, Beidaihe (harfiah: utara Sungai Dai) bukan sebuah sungai, tapi merupakan kawasan utara estuari Sungai Dai, ia merupakan tempat peristirahatan khusus bagi pejabat pusat PKT. Tentu saja, tempat ini jauh lebih tersohor daripada Sungai Dai sendiri. 

Sebenarnya ada juga Nandaihe, yaitu sisi selatan dari estuari Sungai Dai, yang merupakan tempat yang boleh dikunjungi oleh pejabat biasa dan rakyat jelata. 

Rapat Beidaihe, sama halnya dengan istilah Beidaihe, sebenarnya juga bukan sebuah rapat, melainkan serangkaian aktivitas ramah tamah para tokoh utama PKT, di antaranya termasuk transaksi di bawah meja, dan proses negosiasinya.

Di kalangan bisnis ada pernyataan, tempat yang semakin tidak resmi, akan semakin memungkinkan tercapai komunikasi yang sebenarnya, biasanya juga semakin memungkinkan merealisasikan transaksi yang resmi. 

Oleh sebab itu warga Tiongkok suka berbincang soal bisnis di restoran atau klub malam, sedangkan orang Barat lebih suka bermain golf. Setali tiga uang, di Beidaihe bermain Mahjong atau poker atau berenang atau bermain tenis, minum teh dan berbincang-bincang, juga menjadi cara bagi para pe- tinggi dan sesepuh PKT berkomunikasi satu sama lain.

Tentu saja, peristiwa yang terjadi di musim panas di Beidaihe terus berubah selama beberapa dasawarsa terakhir ini. 

Singkat kata, karena semua orang sedang dalam suasana berlibur, maka akan mudah berdiskusi tatap muka, lalu semua orang mencapai kesepakatan, lalu begitulah keputusan diambil, langsung digelar satu rapat untuk menetapkannya. 

Begitulah munculnya Rapat Beidaihe. Kemudian menjadi semacam kebiasan, dan terbentuklah tradisi, benar-benar telah menjadi rapat para petinggi PKT.

Rapat Beidaihe, selain dihadiri pejabat yang menjabat, juga dihadiri oleh banyak mantan pejabat setingkat negara dan wakil negara. Pejabat setingkat negara sekarang ada 7 orang, yakni 7 orang anggota Komisi Tetap Politbiro, sedangkan pejabat wakil negara ada sekitar 70 orang, meliputi anggota Komisi Politbiro, Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional, Wakil Ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat dan lain- lain, ditambah lagi dengan Sekretaris dari Sekretariat Pusat dan Sekretaris Dewan Negara.

Tentu saja dihadiri juga oleh para mantannya, jika semua orang itu hadir, maka pejabat tinggi dan mantan pejabat tinggi PKT yang berkumpul dalam Rapat Beidaihe ada sekitar 300 orang (sebenarnya sekitar 200-300 keluarga), sekelompok orang-orang inilah yang menentukan nasib 1,4 miliar jiwa penduduk Tiongkok.

Jelas Beidaihe merupakan ajang penting campur tangan politik para sesepuh PKT, setiap pemimpin PKT yang menjabat selalu ingin melepaskan diri dari campur tangan para sesepuh ini yang benar-benar sulit dilakukan.

Di Beidaihe tahun ini, jauh lebih penting daripada tahun-tahun sebelumnya. Tingkat keseriusannya bisa jadi setara dengan era 1980-an. Waktu itu Deng Xiaoping, Chen Yun, dan kawan-kawan, memutuskan di Beidaihe untuk melengserkan Hua Guofeng dan Wang Dongxing. Tahun ini Xi Jinping berniat menjabat kembali, ini mutlak bukanlah hal kecil.

Menghapus sistem jabatan seumur hidup, adalah satu-satunya kebijakan reformasi keterbukaan dari Deng Xiaoping dan Chen Yun yang juga merupakan prestasi politik terbesarnya, setelah Hua Guofeng tidak ada lagi sebutan “Pemimpin”, hanya ada “Inti”, tidak ada lagi diktator, hanya ada oligarki, ini adalah sebuah mekanisme penting PKT dari kediktatoran beralih menjadi otokratis totaliter.

Xi Jinping telah menjabat kembali setelah dua kali masa jabatan, dan telah berubah menjadi “pemimpin rakyat”, itu berarti transformasi PKT di era 1980-an itu akan berbalik arah lagi. 

Sekarang sangat jelas, Xi Jinping mungkin masih bisa menjabat sekali lagi, tetapi itu berarti kembali ke model kediktatoran individu ala masa Mao Zedong dulu, hal ini jelas akan ditentang oleh internal partai, termasuk para petinggi di tingkat negara maupun wakil negara.

Sebagai contoh, stasiun TV pusat CCTV dan surat kabar People’s Daily telah menerbitkan artikel “pemimpin rakyat”, tapi dilihat pada lingkup nasional, surat kabar maupun media partai di berbagai daerah tidak secara serempak “mendorongnya”. 

Ini berarti pemberitaan dan artikel media massa pusat, adalah hasil kerja oleh faksi tertentu saja, bukannya satu komando dari Departemen Propaganda. 

Dengan kata lain, Wang Huning yang menangani masalah teori dan propaganda, tidak setuju akan hal ini dan memerintahkan propaganda ini, dengan kata lain, sebutan “pemimpin rakyat” ini bukan diberikan atas keputusan dari Politbiro atau Komite Tetap Politbiro.

Di sini telah menonjolkan satu masalah, yaitu konflik internal PKT akan terus berlanjut, dan akan terus memanas.

Yang dihadapi PKT sekarang adalah, sebuah badai yang nyaris sempurna, atau dalam bahasa Inggrisnya adalah perfect storm. Tadinya ini adalah sebuah istilah dalam ramalan cuaca, maksudnya adalah berbagai faktor cuaca akan memudahkan badai menjadi semakin kuat, hingga akhirnya membentuk sebuah badai raksasa yang tiada tandingannya. 

Yang tengah dihadapi oleh PKT kurang lebih adalah seperti itu, di dunia internasional ada perang yang diikuti oleh negara besar, Perang Ukraina, harga minyak bumi meroket, kubu internasional saling berhadapan, ekonomi di seluruh dunia merosot, konsumsi melemah, dan inflasi melonjak tinggi.

Perekonomian dalam negeri Tiongkok,pada semester pertama meningkat 2% lebih sedikit, pada kuartal kedua hanya nol koma sekian saja. Selain itu beberapa wilayah yang paling penting bagi perekonomian Tiongkok, yang bisa dikatakan merupakan mesin penggerak perekonomian Tiongkok, yakni Beijing, Shanghai, Guangzhou, Provinsi Jiangsu, dan Provinsi Zhejiang, semuanya terjebak dalam kesulitan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan tertinggi pada kuartal kedua diraih oleh Provinsi Guangdong dengan hanya sebesar 0,7% saja, sedangkan Shanghai adalah -13%. 

Tingkat pengangguran yang terdaftar perkotaan berdasarkan publikasi pemerintah adalah 5% lebih, tentu saja ini adalah angka semu, tingkat pengangguran yang sebenarnya, bisa dilihat dari jumlah penduduk yang disebut sebagai Pekerja Fleksibel, satu setengah tahun lalu hanya 200 juta orang, sek rang 400 juta orang. Tingkat pengangguran penduduk usia muda di bawah 24 tahun yang dipublikasikan pemerintah adalah hampir 20%, dan tahun ini sebanyak 10,76 juta mahasiswa bakal lulus dari perguruan tinggi.

Berikutnya adalah krisis moneter yang diakibatkan oleh properti dan perbankan, harga properti telah anjlok drastis, aset milik warga telah menyusut. Belum lagi modal asing yang telah hengkang, serta boyongan industri, dan lain sebagainya.

 Segala masalah yang terpikirkan oleh kita, hampir semuanya sangat tidak menguntungkan bagi PKT. Semua permasalahan akan semakin berlipat ganda pada semester berikutnya, maka terbentuklah “badai sempurna” itu.

Sementara bursa transaksi kekuasaan dan kepentingan di Beidaihe (akhir Juli – medio Agustus 2022), akan menentukan siapa yang akan tersapu oleh amukan badai ini. (sud)