Listrik Padam, Ekonomi dan Mata Pencaharian Masyarakat Terganggu oleh Gelombang Panas dan Kekeringan yang Luar Biasa

oleh Lin Yi

Suhu tinggi di wilayah selatan daratan Tiongkok masih berlanjut, menyebabkan kondisi kekeringan semakin parah. Banyak perusahaan listrik tenaga air terpaksa membatasi penggunaan listrik yang ikut memperburuk ekonomi Tiongkok.

Pada Kamis 18 Agustus, otoritas di banyak provinsi bagian tengah dan selatan daratan Tiongkok kembali mengeluarkan peringatan suhu tinggi berwarna merah. Observatorium Meteorologi Tiongkok juga untuk pertama kalinya pada tahun ini mengeluarkan peringatan kekeringan yang menyebutkan ada 10 provinsi yang sedang mengalami kekeringan dari tingkat sedang sampai tinggi.

Di sebagian wilayah Kota Chongqing, suhu panas sampai mencapai 45°C. Pada 18 Agustus, pihak berwenang Chongqing telah mengeluarkan peringatan suhu tinggi berwarna merah untuk kedelapan kalinya pada tahun ini.

Suhu tinggi juga menyebabkan 88.100 orang penduduk di 33 distrik dan kabupaten Chongqing menderita kekeringan parah, Bahkan kebakaran hutan terjadi di banyak tempat di Distrik Nanchuan.

Mrs. Zhang, seorang warga di Kota Xichang, Provinsi Sichuan menuturkan : “Sudah sebulan tidak hujan. Pohon-pohon di puncak gunung semuanya mengering. Tanaman jagung di lereng bukit rusak. Harga sayuran jadi mahal. Harga sayuran dan daging semuanya naik”.

Akibat kekeringan, 2 danau terkenal yakni Poyang dan Dongting telah mengalami penurunan permukaan air yang cukup drastis. Di antaranya, luas perairan Danau Poyang menyusut hampir 80%, dan Danau Dongting juga menyusut 25% hanya dalam waktu setengah bulan terakhir.

Netizen menemukan air yang mengalir turun dari ketinggian 3.000 kaki di Air Terjun Lushan, Jiangxi, kini volume airnya yang turun tinggal seperti satu garis.

Kekeringan yang terus menerus juga sangat mengancam pertumbuhan tanaman. Di enam provinsi termasuk Sichuan dan Hubei, total 17,64 juta mu tanaman telah terkena dampak kekeringan, sehingga menyebabkan kenaikan harga biji-bijian dan sayuran.

Cuaca panas mengakibatkan lonjakan permintaan listrik, kelangkaan listrik sudah terjadi di berbagai belahan selatan Tiongkok.

Semua lampu iklan di luar bangunan, dan stasiun kereta bawah tanah serta bus di Kota Chengdu, Sichuan telah dimatikan sebagai upaya untuk menghemat daya listrik.

Pihak berwenang Kota Dazhou, Sichuan juga telah mengeluarkan pemberitahuan mengenai “giliran mati listrik selama 3 jam setiap hari”.

Kota Chongqing sebagai kota industri penting di Tiongkok menerapkan pemadaman listrik selama delapan hari dari 18 hingga 24 Agustus. Hal ini akan mempengaruhi sebanyak 5.800 perusahaan industri di kota tersebut.

Sichuan, Anhui, Hebei, Jiangsu, Guangdong dan tempat-tempat lain juga telah mengeluarkan pemberitahuan pembatasan listrik, dan ribuan perusahaan telah dipaksa untuk menangguhkan atau semi-menangguhkan pekerjaan yang menimbulkan tantangan lebih besar bagi pemulihan ekonomi Tiongkok. (sin)