Prancis Hidupkan Kembali Semua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Tengah Krisis Energi

Lin Yi dan Chen Wanyan melaporkan dari koneksi New York-Paris

Untuk mengurangi pemerasan energi Rusia, France 2 mengatakan bahwa negara itu akan memulai kembali semua pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai persiapan untuk musim dingin.

Menteri Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher mengatakan “EDF (Electricit France) telah berkomitmen untuk memulai kembali semua reaktor nuklir musim dingin ini. Pihaknya memantau situasi dengan cermat.”

EDF memiliki total 56 reaktor nuklir, 32 diantaranya telah dihentikan karena masalah pemeliharaan dan teknis. Krisis energi Prancis menjulang dibawah dampak ganda dari panas dan kekeringan musim panas ini mengurangi produksi tenaga air dan Rusia memotong pasokan gas alam.

Agnes Pannier-Runacher mengatakan meskipun situasinya serius, pihaknya telah mengaktifkan semua tuas untuk melewati musim dingin.

Yang juga mengkhawatirkan adalah harga energi, dengan harga listrik yang sudah melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di Prancis dan pemerintah Prancis yang sebelumnya, telah membekukan harga gas pada level Oktober 2021 untuk mencegah meledaknya tagihan. Prancis, yang pernah menjadi pengekspor listrik terbesar di Eropa, kemungkinan besar tidak lagi dapat memasok listrik yang cukup ke tetangganya pada musim dingin ini karena memprioritaskan permintaan domestik.

Agnes Pannier-Runacher mengatakan, Pemerintah sudah mengantisipasinya beberapa bulan yang lalu. Pihaknya telah mengamankan stok gas yang sekarang berjumlah 92%.”

Pemerintah Prancis juga telah meluncurkan serangkaian mekanisme manajemen krisis dan meminta masyarakat untuk meminimalkan penggunaan gas alam dan listrik, untuk menghindari pemutusan pasokan lebih awal. (hui)